Bagian 11 : Serangan Misterius

36 3 8
                                    

Aku duduk di kursi taman bersama dengan Sasha. Pagi itu semua orang memiliki kegiatan masing-masing seperti Roy yang pergi bersama Stevan ke ruang persenjataan legendaris untuk memilihkan pedang sebagai ganti pedangnya yang patah. Elen bersama Shuna sedang berkeliling kota.

"Sasha,"

Sasha menoleh padaku

"Hm?"

"Aku sering memikirkannya bahwa kamu adalah sosok reinkarnasi,"

Sasha memandang ke arah anak kecil yang bermain dan berlarian.

"Mungkin saja itu benar,"

Aku terkejut, menoleh padanya. Apakah ia sudah mengetahuinya?

"Aku pernah bermimpi tentang seseorang yang mirip denganku. Tapi aku tidak ingin membahasnya, itu adalah mimpi buruk,"

Mungkinkah? Apakah itu adalah Alicia?

"Apa kau tahu namanya?"

Ia menggeleng. Tapi aku memikirkannya. Kemungkinan itu. Bahwa Sasha adalah reinkarnasi dari Alicia yang mengaku sebagai istriku dulu ketika menjadi Fred. Selain itu ada beberapa bukti seperti mata iblisnya itu. Itu adalah mata langka yang hanya dimiliki beberapa iblis di masa sekarang atau lebih dominan iblis kuno.

"Drey? Aku harus memanggilmu siapa sekarang?"

"Drey saja,"

Sasha mengangguk.

"Kalau begitu Drey, aku ingin menanyakan sesuatu padamu,"

"Apa?"

Sasha memperbaiki posisi tubuhnya dan menatapku.

"Apakah kau adalah jahat di masa lalu?"

"Itu tidak sepenuhnya benar. Mungkin yang benar adalah kejam. Aku kejam kepada seseorang yang mengacau hidupku. Begitulah,"

Sasha kembali memalingkan wajahnya.

"Sasha. Matamu itu adalah mata yang indah,"

Kenapa ia tidak menatapku lagi. Ia mencoba menutupi wajahnya.

"I.. indah?"

Ia sedikit memperlihatkan wajahnya. Pipinya merah?

"Ada apa Sasha. Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?"

"Ah.. um.. itu tidak salah. Eh?"

Hm?

Ia memalingkan wajahnya lagi dan menyisir rambutnya dengan jarinya. Ada apa dengannya.

"Benarkah?"

Ia bertanya lagi. Kali ini ia menatapku lagi. Wajahnya merah? Apakah dia sakit?

"Tentu saja,"

"Be.. begitu ya,"

"Hmm, kamu tahu? Mata iblismu itu adalah mata iblis kuno. Hanya sedikit orang yang memilikinya,"

Kali ini pandangannya mulai serius padaku. Ia masih diam menunggu penjelasanku.

"Kamu juga dapat melihatnya kan? Mata iblisku ini,"

Ia mengangguk.

"Kamu akan menjadi sangat kuat dengan mata itu,"

"Ya aku juga merasakannya,"

Aku menoleh ke arah Sasha.

"Karena itu maukah kamu selalu di dekatku?"

Sasha terkejut dan sangat gugup setelah aku mengatakan itu. Apakah dia salah paham?

Shiroi Sekai no MaouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang