"Aku merasakan aura yang besar saat itu kemudian perlahan mengecil hingga normal kembali, apakah menurutmu itu berasal dari klan iblis?"
Seorang lelaki muda duduk pada kursi mewah di depannya. Ia menyilangkan kakinya lalu kembali menatap seorang perempuan di depannya yang duduk di kursi lain.
"Ya, aku juga merasakannya. tetapi aku tidak dapat memastikan apakah itu berasal dari klan iblis,"
"Apakah sudah ada perkembangan penulusuran terkait pancaran aura itu?"
"Sejauh ini, saya telah menemukan jejak sisa aura yang berada di Hutan putih. saya perkirakan 'dia' berada di kota ini. dan menurut penyelidikan saya, orang itu bisa mengendalikan aura. dan berdasarkan kemampuan itu dapat di simpulkan orang ini memiliki kekuatan yang lebih dari tingkatan satu,"
Lelaki itu mengambil cangkir berisi teh lalu meminumnya.
"ya, menurut perkiraanku setelah merasakan aura itu, orang itu berada di tingkat antara satu sampai dua. Baiklah, lanjutkan penyelidikanmu dan juga kamu coba selidiki academi Shuijin. ada penerimaan peserta didik baru di situ. mungkin orang yang kita cari ada di situ,"
"Siap,"
Perempuan itu membuka pintu dan keluar dari ruangan lelaki muda itu ruangan.
***
"Drey, kita akan kemana?" Sasha saat itu duduk di kursi taman bersamaku. Aku dan Sasha sedang menunggu Roy, Elen, dan Shuna.
"Kita akan ke tempat yang belum pernah kalian kunjungi sebelumnya. Kita akan berlatih di sana,"
aku mengamati Sasha sesaat, dia memiliki wajah yang cantik dengan pita di rambutnya bagian kiri berwarna merah. ku pikir dia adalah orang yang pendiam dan juga kuat. jika dia sudah bisa menggunakan mata iblis itu dengan baik aku yakin kekuatannya akan melebihi Elen. Dan perlahan pandangan mataku turun dari wajahnya ke gumpalan lemak yang berada di dadanya. aku merasa wajahku mulai memerah.
Hmm, besar.
hai, kak, Sasha."
"Yo, semua. Baiklah semuanya sentuh bagian tubuhku. kita akan pergi ke suatu tempat,"
Elen langsung memegang tangan kananku sementara Sasha menyentuh punggungku. Roy dan Shuna memegang tangan kiriku.
"Gate,"
kami menghilang seketika dari tempat itu dan berpindah ke suatu tempat yang luas. Lebih terlihat seperti padang rumput yang berwarna gelap. Tapi tetap saja ini merupakan pemandangan yang indah.
"Selamat datang di duniaku. Tanah yang kalian pijak adalah tempatku selama beberapa tahun sebagai latihan,"
Lebih tepatnya memulihkan sihirku karena aku baru saja lahir kembali setelah reinkarnasi beberapa puluh abad yang lalu. Aku sengaja memilih tempat ini karena daerah ini dapat menekan aura sihir sehingga tidak menyebar dan menyebabkan kerusuhan di negeriku. Seperti yang kalian tahu bagaimana jika aku mengeluarkan seluruh auraku. Bahkan ketika aku mencobanya, tanah yang ku pijak sekarang ini hancur. Lalu aku memulihkan daerah ini lagi atau lebih tepatnya memundurkan waktu untuk kembali ke waktu tanah ini belum hancur.
"Baiklah kita__"
"Kak. Kak Draco. Ini gawat. Negara iblis Malheveist menyerang kastil kita. Mereka sedang dalam perjalanan di bagian utara kastil sekitar 3 km,"
Itu suara Stevan melalui cincin yang kuberikan padanya, adik laki-lakiku yang beberapa saat yang lalu telah menjadi raja.
Kerajaan Malheveist adalah salah satu kerajaan terkuat setelah kerajaanku. Faktor utama kekuatan itu terletak di raja mereka, raja iblis Grigory. Jika kerajaan itu yang sudah satu abad yang lalu tidak menyerang kastilku tiba tiba hari ini melancarkan serangan. Aku hanya dapat menduganya mereka mengira bahwa kekuatan utama kerajaan Lordivick, yaitu aku, telah menghilang. Aku memang sempat mendengar rumor-rumor yang beredar bahwa aku sudah meninggalkan tanah iblis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shiroi Sekai no Maou
خيال (فانتازيا)Raja Iblis, perlahan telah kembali dan mendominasi kekuatan iblis. bagaimana jadinya jika sosok itu merasa bosan dan ingin berinteraksi dengan dunia luar tempat makhluk berbagai ras tinggal. menghadapi musuh yang (mungkin) kuat dan bertemu beberapa...