pengakuan.

188 26 0
                                    

Don't forget to vote and coment yes.
.
.
.
.
.
.
.

Di depan cermin berukuran lumayan besar gue menata rambut dan merapikan seragam.

"Perfect."

Gue menuruni tangga menuju ruang makan.

"Hello everyone, udah ganteng gak anak mama satu ini?" Memamerkan keindahan wajah gue kepada mama.

"Siapa dulu dong emaknya." Balas mama.

"Tentunya mama Jiso dong."

"Ma, kalau Sehun punya pacar lagi mama setuju gak?" Gak tau, pengen nanya aja.

"Asal kamu bahagia mama setuju aja."

"Asyiaapp ma. Calon mantu meluncur."

"Sehun berangkat dulu ma, jangan lupa makan ya ma."

"Iya sayang."

***
Gue sampai di sekolah, menuju ke kelas yang cukup jauh dari koridor.

Pas gue jalan, gue lihat tuh si Sejeong lagi jalan sama cowok.

Apa? Cowok?

Gue berjalan sedikit mendekat ke arah Sejeong.

Gue niatnya mau nguping pembicaraan mereka sih, tapi kok gue malah ketahuan.

"Kamu siapa?" Tanya Sejeong sedikit kaget melihat keberadaan gue di belakangnya.

"Gue Sehun, fans lo." Sebagai seorang fans itu gak boleh malu mengakuinya walupun gue seorang cogan.

"Hah?" Si Sejeong bengong dong mendengar perkataan gue.

"Iya, gue sudah jadi fans lo diam-diam selama ini."

"Kenapa? Lo kaget ya bisa punya fans seganteng gue?" Gue gak pede anjirt.

Sejeong bisik-bisik sama tu cowok yang ternyata si Doyoung, calon saingan gue.

Si Doyoung bangsat banget, dia ajak Sejeong pergi ninggalin gue. Dia kira gue orang gila apa?

Gue emosi guys. "Sejeong, gue bilang gue fans lo!" Teriak gue.

Si Sejeong gak respon dong, kesal gue jirt.

Gue gak ngejar, gue pergi menuju kelas.

"Bae, tu kakak kelas ajg bat. Gue lagi enak-enakan perkenalan diri ke Sejeong eh dia malah ajak Sejeong pergi. Gak punya otak banget dia." Gue lampiaskan emosi kepada Baekhyun.

Baekhyun menghela napas kasar "hmmmm, udah gue, bilang tu orang bukan sembarang orang."

"Bukan sembarang orang maksud lo apa tolol? Lo jan ngada-ngada deh." Kampret si Baekhyun, dia malah buat gue tambah emosi.

"Dia itu senior kita Sehun. Lo gak ngerti? Dia orang yang sedang dekat dengan Sejeong saat ini, lo mundur aja deh Hun." Ucap Baekhyun.

"Mundur pantat lo! Seorang Sehun mengalah? Belum ada di kamus hidup gue untuk mengalah, Baekhyun!"

"Serah lo deh. Apapun yang lo lakuin, gue tetap dukung lo."

"Nah gitu dong."

Perpustakaan.

Gue dan Baekhyun duduk di kursi kosong yang tak jauh dari Sejeong dan Doyoung.

Gue menutup wajah dengan pura-pura membaca koran.

"Gue emang mendukung lo Hun, tapi gak harus sekarang juga kampret. Sekarang waktunya ngantin." Oceh Baekhyun.

"Suuttttt. Lo biasa diem ga? Suara lo bisa kedengaran anjirt." Umpat gue.

Doyoung dodol elus kepala Sejeong anjing.

Lo pasti tau gimana perasaan gue saat ini.

Gue berdiri, rasanya gue ingin melabrak mereka berdua.

Tapi, gue bukan siapa-siapa anjirt.

Gue cuma fans doang.

Gue gak cinta.

Gue gak suka.

Tapi kenapa gue sakit hati melihat mereka berdua?

Apakah gue mulai merasakan yang namanya cinta?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
See u next part.







Fans Garis Keras (OH SEHUN & KIM SEJEONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang