9 part sebelum end.
.
HAPPY INDEPENDENCE DAY.
.
.Barang-barang udah siap. Uang udah di saku. Atm udah di dompet. Cemilan udah di beli. Masker udah di pasang. Mina udah nempel di samping gue. Asu bat dah.
Tinggal nunggu mama aja lagi. Katanya mereka mau antar gue dan Mina sih ke sekolah. Biar aman katanya.
Gue udah gede ma, pa. Ga usah di antar juga bisa pergi sendiri kok.
"Ayok, kita berangkat. Udah siap semua kan?" Ucap mama sambil memberikan sebuah kotak kepada gue dan Mina.
"Ini apaan ma?" Kata gue.
"Sedikit cemilan mama buatkan untuk kalian. Jangan lupa di makan ya."
"Tadi kan Sehun udah beli cemilan sekarung ma. Udah banyak."
"Udah. Di makan aja."
Mama mendekat ke telinga gue dan berbisik.
"Kasih Sejeong ya." Aaa mama. Kok gak kepikiran ya.
Gue mengangguk.
Papa udah nunggu kita di mobil. Kits keluar dan masuk mobil.
Papa menyetir dengan kecepatan rata-rata menuju sekolah.
Papa mengantar gue sampai gerbang. Lalu balik pulang.
Tak lupa papa berpesan. "Hati-hati di jalan ya nak."
"Iya pa." Balas gue dan Mina.
Semua orang sudah baris di lapangan.
Gue dan Mina pergi ke kelas masing-masing. Karena Mina satu kelas dengan Sejeong, gue iseng aja sih ngantar Mina ke tempat barisan kelasnya.
"Lebay bat dah lo njg. Pake antar gue segala kek anak kecil."
"Lo gak peka sih asu."
Pas sampai di kelasnya. Gue lirih Sejeong dong.
Sumpah, Sejeong tidak terlalu cantik hari ini. Tapi gue suka.
Gue senyum dong saat Sejeong gak sengaja natap gue.
Eh malah di alihkan pandangannya ke Doyoung, kan asu.
Gue pergi ke kelas gue.
"Lo lama bagi sih Hun. Telat 1 menit lo di tinggal." Ucap Baekhyun.
"Syukur deh." Sebenarnya gue gak niat pergi gaes.
"Di tinggal Sejeong mau?"
"Ya elah Bae, lo bilang di tinggal Sejeong? Udah gak di kasih kesempatan gue bro."
"Di sinilah kata perjuangan itu ada Hun. Lo gak ngerti semuanya aja, lo belum pernah pacaran ya?"
"Belum. Gue tolak semua cewek yang nembak gue."
"Emang ada?"
"Lo mau gue tonjok"?
Di saat pak Beni memberikan arahan, gue dan Baekhyun asik bicara. Dan pada akhirnya gue dan Baekhyun di panggil ke depan.
"Maaf pak. Tadi saya ga sengaja ngomongnya." Gue emang keceplosan doang kok.
"Tutup mulut kamu Sehun! Kamu mau bapak tinggal?"
"M- "
"Tidak pak. Jangan pak." Baekhyun memotong perkataan gue.
"Yang lain selain Sehun dan Baekhyun silahkan pergi ke bus." Ucap pak Beni menggunakan toa dan semua murid berkata "baik pak." Dan beranjak pergi.
"Lah pak. Kok kita di sisihkan? Kita bukan anak murid bapak?" Padahal gue mau satu bus sama Sejeong.
"Kamu gak di ajar sopan santun di rumah Sehun? Tolong jaga ucapan kamu! Kamu sudah SMA!"
"Maaf pak. Saya cuma mau satu bus sama Sejeong pak. Itu doang kok."
"Kamu tidak mengerti maksud saya?" Tampaknya pak Beni makin kesal sama gue.
"Hun udah jangan ngelawan lagi."
"Pak, sisain satu kursi untuk saya di bus Sejeong ya. Saya mohon pak." Baru kali ini gue memohon. Refleks aja sih.
"Bus sesuai kelas masing-masing! Kalau mau pindah ke kelas 10!" Ucap pak Beni kesal lalu pergi.
"Eh pak Beni. Tolongin saya pak. Kasih kotak ini ke Sejeong." Gue minta pak Beni kasih kotak cemilan buatan mama.
Tak lupa gue letakkan sebuah foto Sejeong berukuran kecil di dalamnya.
Habis itu gue pergi ke bus gue bersama Baekhyun.
Author POV.
Pak Beni memberikan kotak itu kepada Sejeong.
Sejeong menerimanya lalu membuka isi kotak itu.
Sejeong tersenyum kecil melihat fotonya ada di dalam.
Sejeong memakan cemilannya sambil mendengarkan musik. Seketika beban di pikirannya hilang.
.
.
See u next part.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fans Garis Keras (OH SEHUN & KIM SEJEONG)
FanfictionOh Sehun, mengidolakan cewek cantik bernama Kim Sejeong udah, itu aja.