2 part sebelum end.
.
.
.
.
.
Happy reading..
.Gue udah rapi banget pake kemeja putih celana hitam. Mau jemput Sejeong sesuai janji kemaren.
Gue langsung gas dengan mobil sport merah yang barusan di belikan papa sebagai hadiah karena sudah berhasil membuat Sejeong menetap di hati gue.
Gue agak bingung sih cari rumah Sejeong itu dimana. Karena gue belum pernah antar jemput Sejeong. Ini pertama kalinya gue kesini.
Sejeong sudah beri alamatnya tapi gue masih bingun anjim. Apa jangan-jangan ini efek kepiran Sejeong terus makanya otak gue jadi blenk?
Oke. Gue usaha terus cari rumah dia. Gue telponin Sejeong gak angkat, mungkin dia lagi dandan yang rapi. Gue maklumin.
Karena enggak ketemu juga tu rumah, gue telponin Doyoung. Siapa tau dia bisa bantu kan.
Gue udah bicara sama Doyoung kan, dan dia dengan senang hati mau membantu gue. Dia bakal nyusul gue dan menyuruh gue stay sampai dia datang.
Gue tunggu sekitar 10 menit dan Doyoung datang dengan motor.
Dia mimpin di depan menunjukkan jalan arah rumah Sejeong.
Kira-kira dalam 5 menit gue sampai di sebuah gang kecil dan mobil gue ga bisa masuk.
Alhasil gue boncengan sama Doyoung. Ga papa lah demi Sejeong.
Sekarang gue udah sampai di depan rumah Sejeong.
Hanya rumah sederhana dengan 1 lantai yang di tempati Sejeong. Gue gak mempermasalahkan materi kalau itu tentang Sejeong.
Gue ketok pintu rumah Sejeong. Dan, mamanya Sejeong keluar.
Gue di sambut hangat oleh mamanya Sejeong. Gue senang banget dong pastinya.
"Tante, Sehun boleh ijin untuk membawa Sejeong pergi? Ingin bersilaturahmi dengan orang tua Sehun." Sebagai laki-laki kita harus berani memulai.
"Dalam hal apa ini, nak?" Pastinya mama Sejeong bingung dengan ucapan gue.
"Untuk mempererat hubungan kita. Sehun serius dengan Sejeong, tante."
"Jika tante merestui, Sehun ingin menjadikan Sejeong pendamping hidup."
"Kak, kita kan baru jadian. Jangan terlalu mikirin yang jauh-jauh dulu kak." Tiba-tiba Sejeong datang dengan paras cantiknya.
"Iya Sejeong, maksud Sehun itu ingin mengenalkan Sejeong ke mama papa aja dulu, hehe."
"Iya. Gimana ma? Sejeong boleh pergi kan?" Sejeong ijin dulu sama mamanya.
"Iya, nak. Tapi kamu harus hati-hati. Sehun, kamu jagain Sejeong ya. Soalnya banyak juga orang yang tidak suka Sejeong di luar sana." Jelas mama Sejeong.
"Siap tante. Kalau sama Sehun Sejeong mah aman. Hati aja di jaga apalagi dia kan, hehe."
"Mama tenang aja, penguntit itu sudah gak ada lagi dekat-dekat Sejeong. Sudah beberapa hari ini dia sudah tidak menampakkan dirinya lagi." Balas Sejeong.
"Bagus lah. Hati-hati di jalan ya."
"Iya tan, kita pergi dulu ya. Assalamualaikum."
Btw, Doyoung tadi nunggu di luar aja, dia gak masuk.
"Eh, ada kak Doyoung juga." Reaksi pertama Sejeong ya kaget dengan kehadiran Doyoung.
"Iya. Tadi Sehun bingung cari rumah kamu, jadi aku bantu." Balasnya.
"Hmm gitu. Kak Sehun susah ya cari rumahnya. Maaf ya, jalannya kecil."
"Ga papa, nanti kalau sudah sama Sehun, Sehun akan buatkan jalan yang besar untuk kita."
"Gue gak di butuhkan lagi kan? Gue pamit." Peka ternyata.
Doyoung pergi kan. Kita jalan kaki ke depan sampai gerbang tadi.
"Itu rumah yang lagi di bangun Sejeong mau kasih buat mama." Kata Sejeong sambil menunjuk sebuah rumah yang sedang di bangun.
"Sehun bangga sama Sejeong."
"Kenapa?"
"Masih muda banget sudah bisa bikin orang tuanya bangga. Beda sama Sehun, yang masih mengandalkan harta papa untuk kebutuhan."
"Mmmm, ga papa kak. Itu hebat juga."
"Hebat apanya? Hebat bisa habisin harta papa?"
"Enggak sih. Nanti kak Sehun juga bisa mandiri."
"Iya. Nanti Sehun mandiri jika sudah bersama Sejeong."
"Kok harus sama Sejeong?"
"Kan Sejeong ibu dari anak-anak Sehun nanti."
"Kalau gak jodoh gimana?"
"Di bikin jodoh aja."
"Gimana caranya?"
"Jangan berpaling ke lain hati."
.
.
.
See u next part.
![](https://img.wattpad.com/cover/221010240-288-k652438.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fans Garis Keras (OH SEHUN & KIM SEJEONG)
FanficOh Sehun, mengidolakan cewek cantik bernama Kim Sejeong udah, itu aja.