kesempatan.

153 19 0
                                    

Satu permintaan. Di komen dan di vote ya teman-teman.

.
.
.
.

.
.
.
.

Gue dan Baekhyun balik ke kelas.

Pak Mon masuk kelas membawa berita yang bisa membuat hubungan gue dan Sejeong jadi dekat.

Lo semua pengen tau apa beritanya?

Cekidot...

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu anak-anak bapak semua... Semoga kalian dalam keadaan sehat dan di beri umur panjang, aamiinn."

Langsung inti aja bisa pak?

"Setelah menimbang dan terus berpikir. Bapak telah memutuskan untuk membawa kalian semua pergi jalan-jalan. Menikmati indahnya pemandangan, hembusan angin luar dan sekaligus belajar mengenai alam."

"Yeeee...." Sorak anak-anak.

Jalan-jalan doang mah soraknya begitu keras.

Gue yang keliling dunia pake jet pribadi biasa aja.

Lebay banget kalian semua.

"Acara ini tidak wajib diikuti oleh semua siswa. Yang punya uang, boleh sama orang tuanya. Wajib pergi tour ini." Lanjut pak Mon.

"Alhamdulillah, gue gak akan pergi".

"Kenapa lo gak pergi? Lo kan be-ruang?" Ucap Baekhyun.

"Bae, bisa diam gak?" Kesal gue.

"Ya udah gue diem ajam."

"Tapi Hun, mending kita pergi yah. Gue udah lama gak jalan-jalan." Lanjut Baekhyun lagi.

"Nasib lo!"

"Lo sebagai teman gue satu-satunya mau ya pergi tour itu."

"Gue gak suka jalan-jalan pake bus, lama." Alasan gue.

Padahal gue nya aja yang gak kuat naik bus. Sekali naik bus, bisa satu bungkus kresek gue habiskan untuk menampung sesuatu yang keluar dari mulut gue yang tidak bisa gue tahan.

Iya. Gue gak suka bau bus. Gue suka muntah kalau naik bus. Makanya gue kalau jalan-jalan naik jet pribadi atau pesawat.

"Kalau Sejeong ikut gimana? Lo ikut gak?" Tanya Baekhyun lagi.

"Mana mungkin dia ikut?"

"Bisa jadi dia ikut."

"Gue tetap gak pergi.

"Kalau dia pergi sama Doyoung juga gimana? Tetap gak ikut?"

"Lo bacot ya Bae, kayak emak-emak mulut lo."

"Mulut di ciptakan untuk apa? Jalan?"

"Ya ngomong lah bangsat."

"Ya udah lo mau ikut apa gak?"

"Enggak?"

"Yakin?"

"Iya tolol, lo bacot banget sumpah. Risih gue lama-lama dekat lo."

***
Gue membaringkan tubuh di ranjang. Sempat terpikir sih di benak gue, gimana kalau Sejeong dan Doyoung pergi dan gue diam di rumah aja? Gak gak. Gue bisa di tikung sama dia.

"Pergi, enggak. Pergi, enggak. Pergi, enggak...." Gue mulai menghitung dari jari kelingking.

"Gak usah cari mati lo Sehun!" Tiba-tiba Mina datang ke kamar gue.

"Apaan sih lo jing." Gerutu gue.

"Gak usah sok kuat! Gue bilangin jangan pergi." Karena Mina sudah tau kelemahan gue, dia melarang gue pergi tour itu.

"Sejeong pergi gak?" Gue tanya Sejeong dulu.

"Pergi lah." Balas Mina.

"Sama siapa dia pergi?"

"Sama mak bapaknya."
"Ya sama teman-temannya lah bego."

"Ada cowok"?

"Kenapa? Lo mulai cemburu sama dia?"

"Jawab aja goblok."

"Iya, ada cowok. Lumayan ganteng sih, kakak kelas kayaknya."

"Ganteng mana dari pada gue?"

"Lebih Ganteng cowok gue."

"Ajg, sini lo."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
See u next part.

Fans Garis Keras (OH SEHUN & KIM SEJEONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang