cemilan ajaib.

129 21 0
                                    

8 part sebelum end.

Don't forget to like and coment!

Happy reading.

.
.
.
.
.
.
.

Sampai disana, kita semua disuruh ngumpul lagi kan sama pak Beni.

Gue gak ngomong lagi gaes, trauma gue.

Habis pak Beni bicara panjang lebar, kita di perbolehkan main-main dulu. Lihat pemandangan.

Gue langsung cari Sejeong.

Seett.. gue samperin dia.

"Makasih cemilannya." Demi apa senyum manis gue gak bisa di tahan anjirt.

"Sama-sama. Kalau Sejeong suka, Sehun bisa buatin tiap hari." Entah kesambet apa tu anak mau ngomong baik sama gue.

Ma, makasih cemilannya. I love you mom.

"Eh, gak usah kak. Gak perlu repot-repot." Dia manggil gue kakak dong.

"Buat Sejeong mah Sehun gak repot. Mau tau seberapa fans Sehun ke Sejeong? Ni." Gue membuka hp dan melihat isi kamar gue ke dia.

Dia auto cengar-cengir gak jelas dong.

"Gimana? Suka gak?" Untungnya si Doyoung lagi ke toilet, Sejeong sendirian sekarang.

"Suka kak."

"Sama, Sehun juga suka Sejeong." Gue gak salah arti kan?

"Suka kamarnya maksud aku."

"Eh kirain suka orang punya kamarnya. Hehe." Gue salting dong.

Gue lagi asik ngobrol kan tu, si Doyoung dia nyamperin kita.

"Hei bro." Gue sok akrab sama dia. Lagi senang soalnya.

"Hmm. Jadi jalan-jalan?" Ucapnya ke Sejeong.

"Jadi kak. Ajak kak Sehun sekalian gak papa kan kak?" Demi jidat lu gue senang gaes.

Doyoung ngelirik gue dong. Ya gak suka lah, gue nikung. Ntar gue tikung di sepertiga malam baru tau rasa lo.

"Ya udah ayo." Doyoung mau dong gaes. Lihat dong mukanya, asem bat kek bau ketek Baekhyun.

O ya. Baekhyun tadi gue tinggal. Biasa, dia lagi telponan sama bebeb nya.

Asu bat dah Doyoung. Dia jalan berdua di depan. Dia tinggal gue di belakang ajg.

Gue gak mau kalah dong. Gue jalan di samping kiri Sejeong. Kita jalan bertiga.

"Sejeong, disini bagus deh kalau kita foto. Sejeong mau foto sama Sehun?" Gue ijin dulu dong biar gak salah.

"Gak usah di tanya gitu kak. Sejeong mau kok foto." Balasnya tanpa nolak. Sumpah, cemilan tadi.... Gak bisa gue berkata apa-apa.

"Ya udah ayo kita foto untuk buku nikah kita berdua." Canda gaes.

Idih, Sejeong senyum-senyum dong.

Gaskeunn.

"Canda dong. Ayo sini."

"Bang, tolong fotoin kita dong." Gue memberikan kamera ke Doyoung.

Dari tadi muka Doyoung udah asem banget. Dia terpaksa motoin gue. It's oke lah, yang penting ada.

Habis gue foto berdua sama Sejeong. Si Doyoung juga mau dong, gue fotoin. Tapi Sejeong nya doang, hehe. Kamera punya gue suka-suka gue dong kan.

Setelah itu kita selfi bertiga. Sejeong yang megang.

Habis itu kita lanjut jalan lagi sampai matahari terbenam.

Kita di pantai nungguin sunset.

Kita foto-foto lagi kan. Sebagai kenangan aja.

Anginnya sejuk banget dah. Sampai nembus ke lobang idung gue.

"Kakak sejak kapan fans sama aku?" Dia nanya dong. Kenapa gue senang bat anjirt. Ada yang tau?

Yang tau gue kasih giveaway mobil sport.

"Sejak melihat gigi Sejeong nan rapi itu." Emang kenyataannya gini gaes.

"Hahaha... Kakak ada-ada aja." Sejeong tertawa. Nah kan, gue mulai salfok sama giginya lagi.

"Itu Sehun gak boong. Emang benar kok."

"Ya udah deh kak. Iyain aja." Kesal gak? Gak aja.

"Sehun suka kamu beneran sejak hari ini." Apa gue bilang?

"Hah?" Sejeong kaget

"Apa-apaan lo! Begitupun Doyoung.







.
.
.

See u next part.








Fans Garis Keras (OH SEHUN & KIM SEJEONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang