Semuanya berjalan dengan baik seminggu berlalu, Gulf memperlakukannya dengan baik ditambah kehadiran malaikat kecil menggemaskan dan ayahnya yang sangat baik, senyum tidak pernah lepas dari wajah tampan Mew atau entahlah makin kesini wajah itu terlihat makin cantik mungkin karena Star yang terus terusan memanggilnya mama? Mew tertawa sendiri dan memakai kemeja dan jaket jeansnya bersiap untuk menemani Bright membeli cincin untuk Win.
"Kakak terlihat sangat baik," ujar Bright tersenyum lega, melihat kondisi Mew yang kian membaik, Mew tertawa kecil dan memasang seatbeltnya, "tentu saja semuanya terasa tidak nyata." Mata Mew berkilau bahagia membuat semua kekhawatiran Bright menghilang bersamaan dengan tawa renyah milik Mew.
Pemuda bersurai ebony itu melajukan mobilnya menuju mall terdekat, mereka berbincang ringan dan tertawa mengingat Mew memaksa Win untuk menjaga tokonya dan Bright yang tidak mau menemaninya. Setelah sampai kedua pria muda itu langsung menghampiri salah satu toko perhiasan ternama.
Melihat cincin-cincin yang sangat indah, mata Mew tertuju pada salah satu cincin berwarna silver dengan berlian kecil ditengahnya, secara reflek menjulurkan jarinya di atas etalase transparant itu dan tersenyum kecil.
"Ingin mencobanya, tuan?," Tanya pelayan toko itu dengan senyum ramah, "saya pikir ini akan terlihat sempurna di jari anda." Wanita itu melanjutkan dengan sopan, wanita itu tidak membual cincin itu memang akan terlihat sempurna di jari lentik dan seputih susu milik Mew, tidak tepatnya semua cincin akan terlihat sempurna di jari jemari cantik Mew.
Mew tersentak kecil dan menggeleng sambil tersenyum, "tidak aku kesini hanya untuk menemani pacar adikku membeli cincin, terima kasih." Ujar Mew dengan sopan.
"Kupikir cincin itu akan terlihat bagus di jari manis kak Mew, lagipula itu bisa dibeli personal kan?." Bright melirik Mew sambil menunggu cincin pilihannya diukir.
"Ah, tidak usah." Mew mempertahankan senyumnya namun wanita itu tetap mengeluarkan cincin yang ditatap Mew tadi, tentu saja sekalian strategi marketing. Mew menghela nafas mengalah dan akhirnya memasang cincin cantik itu di jarinya, lalu melihatnya dan tersenyum hangat.
"Bagus kan." Bright ikut tersenyum dan Mew mengangguk kagum, entah dimasa lalu pernah pakai cincin atau tidak bagi Mew ini pertama kalinya dan sangat cantik, rautnya jadi sedikit sedih "ah, mungkin nanti saja aku harus menabung dulu." Agar tidak terlanjur sayang Mew ingin melepaskannya namun tertahan saat merasakan ada pelukan kecil kakinya."Mama." Ucap anak itu yang ternyata adalah Star, "Mama?." Ujar Bright heran, "Ma, siapa kakak itu?." Star menatap Bright tidak suka, yang dipandang mengangkat alisnya menatap Mew meminta penjelasan.
"Itu loh Star yang kuceritakan." Mew tersenyum dan Bright mengangguk kecil ikut tersenyum, pantas Mew suka, anak itu manis sekali.
"Star kenapa kau-" Type menghampiri mereka, dan menatap Mew dan Bright, lalu tersenyum "halo Mew, dan?." Type mengulurkan tangannya ke arah Bright sambil tersenyum, Bright menerimanya "Bright Vachirawit, kak.", "Halo Bright, aku Type Thiwat, sedang berkencan?." Type melirik sekilas cincin yang bertengger cantik di jari manis Mew.
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth || GulfMew
Fanfiction[Indonesia] Bagaimana saat kau bertemu kembali dengannya, dia sudah berubah? ⚠️Abusive and Toxic Relationships, Angst, Mpreg, Violence, Mature content, ManxMan.🔞