Birth

3.7K 234 32
                                    

Sejak kejadian itu, Mew tidak pernah bertemu lagi dengan Type dan Star walau masih sering berbicara lewat telepon karena Gulf selalu mengeluh sakit dan tidak bisa ditinggal, Mew akan segera melahirkan dalam beberapa minggu lagi.

Mew mengerucutkan bibirnya, dan menghembuskan nafas malas karena kandungannya yang membesar dia tidak bisa keluar, dia sangat bosan. Mew menatap Gulf yang duduk di ruang tamu dan menghampirinya.

"Aku marah." Mew berbicara pelan membuat Gulf menurunkan bukunya, "kenapa?." Mew hanya memalingkan wajahnya, "sudahlah." Mew berdiri dan masuk ke kamarnya. Gulf menghampirinya dan memeluknya, "kenapa hmm?." Mencium leher Mew.

"Aku kangen Star." Ujar Mew pelan, Gulf hanya tersenyum dan menatapnya. "Mau kuantar?." Mew menggeleng "nanti kamu sakit lagi," dan menidurkan dirinya dikasur membuat Gulf yang memeluknya ikut tertidur, Gulf tertawa kecil "aku baik-baik saja kak," Mew tampak berpikir dan menggeleng lagi membenamkan dirinya di dada Gulf, membuat Gulf tersenyum puas.

Tidak lama kemudian Mew terlelap di pelukan Gulf, melihat Mew yang sudah terlelap Gulf bangun dan berdiri, berjalan keluar rumahnya dan masuk kedalam mobilnya.

Terdiam beberapa saat lalu memukul keras setir mobilnya, "BRENGSEK." Gulf melajukan mobilnya, menabrakan mobilnya digerbang kayu itu dan keluar.

"Hei apa yang kau lakukan?." Ujar pria paruh baya itu, dan Gulf langsung memukulnya kasar, "APA YANG PAGARMU LAKUKAN DISINI?, BRENGSEK." Gulf tertawa melihat wajah kaget pria itu dan memukulnya sekali lagi, "masih sadar?." Tanpa belas kasih Gulf mencengkram kepala pria itu dan menghantamkannya ke aspal di bawahnya, "haaaa…" membuang nafasnya lega dan berdiri, membersihkan bajunya.

Kembali masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya kembali, melihat klub malam dan akhirnya memasukinya, dia butuh bermain sekarang.

Gulf memeluk pinggang wanita itu erat dan menghantamkannya ke tembok samping klub itu, menciumnya kasar sial sudah lama sekali dia menahannya. Meremas kasar dada wanita itu dan menampar nya wajahnya sekali, tersenyum "ayo." Gulf menyeret wanita yang sudah setengah mabuk itu kemobilnya, tanpa sadar ada yang memotretnya.

.

"Halo, panggilkan ambulan iya entah sudah mati atau koma." Gulf mematikan ponselnya dan berjalan santai keluar, melihat jam "sial." Dan segera berlari, tanpa sadar jam sudah menunjukan pukul 3 pagi, mau alasan apa dia jika Mew bangun.

Gulf berusaha merapikan bajunya yang sedikit berantakan, "sial, parfum wanita itu kuat sekali." Memikirkan seribu alasan yang harus dia gunakan jika Mew ternyata bangun.

Melihat kedalam ada Type disana, Mew mengundang Type kerumahnya?, Gulf menarik nafas kasar dan berjalan cepat ke arah mereka berdua berusaha tersenyum, "selamat pagi?, Kak Thiwat? Apa yang kakak lakukan disini?." Gulf berusaha berbicara sopan pada Type yang malah menatapnya tajam.

Mata Gulf turun ke Mew yang duduk di sofa, "kak Type bisa tunggu aku di luar?." Tanyanya pelan tetap terpaku pada pahanya, Type mengangguk dan berjalan keluar, "Ada apa kak?." Gulf segera mendudukan diri di sebelah Mew.

Mew membuka ponselnya, "Lihat." Disana terekam videonya yang sedang mencium ganas seorang wanita malam tadi, "darimana kakak dapat ini? Kak Thiwat?." Gulf berdiri dan Mew menahan pergelangan tangannya, "bukan, kak Type baru saja ku panggil kesini." Gulf tertawa kecil memegang bahu Mew, "apa yang kakak katakan? Ini urusan kita kenapa kakak memanggil orang asing?." Gulf menahan amarahnya, "kak Type bukan orang asing bagiku, aku ingin tinggal bersama kak Type saja aku nggak mau tinggal sama tukang selingkuh." Ujar Mew sambil menatap tajam Gulf.

"Apa yang kakak katakan rumah kakak disini." Gulf tertawa kecil dan mencengkram bahu Mew semakin kuat, "Gulf sakit, lepaskan." Mew memanggilnya Gulf? Tanpa sadar Gulf menampar Mew cukup kuat, "KAKAK JUGA DULU TUKANG SELINGKUH." Mew memegang pipinya bibirnya bergetar, air matanya jatuh. 

Youth || GulfMewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang