Part 23 (Insiden)

916 140 7
                                    

"Ngapain bengong, mbak?" tanya Sinb nepuk kepala Yuju.

Yuju yang lagi makan hampir aja keselek, "Hah? Gua nggak bengong kok."

"Nggak usah bohong."

"Hehe."

"Haha hehe mulu. Lagi mikirin apaan?"

"Mau nggak?" tawar Yuju ganti topik percakapan.

"Nggak usah nge-distract gua, mbak. Jujur lagi mikirin apa?"

Yuju meringis gara-gara usahanya gagal, "Nggak tau. Random aja. Tiba-tiba keinget insiden pas di SMA dulu."

Sinb ikutan duduk, "Insiden yang mana? Banyak tahu insiden pas masih SMA."

"Itu loh yang bikin jempol gua patah."

Sinb ngerutin alis. Mikir-mikir kejadian yang mana. Eh Yuju ikutan ngerutin alis.

Tiba-tiba Sinb ngejentikin jari, "Oh, insiden pas porseni itu?"

Yuju ngangguk, "Kalo diinget lucu sekaligus ngilu juga ya. Penghuni cowok sampe pada marah gara-gara insiden itu."

"Ya gimana nggak marah kalo sekolah nggak tanggung jawab sama insiden itu."

"HAYO LAGI PADA GIBAHIN SIAPA?!"

"EH ANJIR! MBAK SOWON NGAGETIN AJA!" ngegas Yuju.

Sowon makin ngakak, "Gibahin siapa nih? Cowok ya?"

"Cowok apaan. Kita lagi mengenang insiden pas SMA dulu," julid Sinb.

"Insiden? Insiden yang mana?"

"Itu yang bikin jempol gua patah, mbak," jawab Yuju

Sowon melotot, "Hah? Ngapain nginget insiden itu? Lupain aja. Masih dendam gua sama pihak sekolah yang cuma diem aja. SMA Soumu jancok. Untung udah lulus."

"Sabar mbak sabar. Gua juga pengen ngelupain tapi nggak bisa. Udah berbekas di hati," cengir Yuju.

"Kacau banget sih waktu itu. Kalo aja waktu itu gua bukan murid baru, pasti udak ngamuk," dumel Sowon.

Sowon, Yuju sama Sinb mendadak diem. Nggak lama tatap-tatapan. Ketiganya tanpa sadar asik ngobrolin insiden itu.

.............................................

Kejadiannya sekitar empat tahun yang lalu. Yerin, Eunha, Yuju, Sinb sama Umji waktu itu termasuk murid baru alias kelas 10. Sowon doang yang kelas 11. Anak murid baru pasti antusias sama kegiatan sekolah termasuk mereka berenam.

Waktu itu ada kegiatan porseni. Ekstrakurikuler mereka sepakat ngajuin dance. Tentu yang disuruh tampil mereka berenam. Kenapa? Karena mereka yang paling jago dance. Mereka juga udah biasa tampil bareng sejak SMP.

"Mbak Won, gua kayaknya kena demam panggung deh," cicit Umji.

"Halah, biasanya lu santai-santai aja. Kok sekarang kena demam panggung?" tanya Sinb.

"Kan gua udah nggak tampil di depan umum setengah tahun. Nggak kayak lu yang setiap bulan tampil, Bi."

"Iya juga."

"Yeu, gua gaplok juga pala lu."

"Sst! Kalian nggak usah ribut. Ayo doa bareng biar perform kita lancar," ajak Yerin.

Keenam cewek itu bikin lingkaran kecil. Nyatuin kedua tangan buat berdoa. Habis itu mereka ngelakuin yel-yel.

"Penampilan selanjutnya dari ekstrakurikuler dance. Berikan tepuk tangan yang meriah!"

Kosan HYBETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang