𝙎𝙤𝙪𝙡𝙜𝙖𝙣𝙨 🌠 ʜᴡᴀɴɢ ʜʏᴜɴᴊɪɴ✔

50. think a lot

This chapter inspired by korean dramas melting me sofltly

Btw...nyadar gak kalian kalau akhir2 ini aku keseringan pake sudut pandang orang ketiga. Supaya lebih jelas dalam ngejelasin suasananya aja sih yaa..

Hyunjin tau dan paham kalau semenjak 30 tahun yang lalu kehidupannya telah 180° berubah dari apa yang orang normal jalani. Bahkan Hyunjin kadang merasa iri dengan orang yang telah meninggal sekalipun, karena orang-orang itu akan pergi ke kehidupan yang lebih baik diatas sana.

Tapi terkecuali dirinya.

Hyunjin memandang dirinya sendiri yang terbaring kaku di dalam sana. Ia tak menyangka jika alasan kenapa dirinya belum juga pergi ke akhirat karena, tubuhnya memang masih ada di dunia.

Hyunjin terjebak disini.

"Hasilnya positif. Jantungnya berhasil berdetak kembali ㅡmeski itu jantung buatan, namun kita gak bisa bilang ini bukan keajaiban. Teknologi jaman sekarang benar-benar luar biasa" ujar Prof. Asahi.

Jihyo meliriknya sekilas. "Kau masih belum paham juga ya Prof. Ini bukan sekadar hasil teknologi saja. Ada bantuan supranatural disini... aku bisa merasakannya"

Prof. Asahi menatap Jihyo malas. Hal mistis lagi dan lagi yang wanita itu bicarakan membuat dirinya bosan mendengarnya. Ia yakin hasil positif terhadap pasiennya semata-mata karena kerja keras ayahnya, dirinya dan petugas medis lain yang telah bersusah payah selama 30 tahun lamanya. Meski dirinya masih tergolong baru sih untuk menjaga pasien Hyunjin.

"Kapan kita akan melelehkannya?" Tanya Prof. Asahi.

"Lagipula, teknologi yang kamu buat dengan bumbu mistis itu telah siap juga kan?" Lanjutnya.

Jihyo melirik Hyunjin sekilas, roh halus itu masih diam terpaku melihat raganya sendiri.

"Sebentar lagi. Aku harus memastikan sesuatu terlebih dahulu" jawabnya pada Prof. Asahi.

.
.

"Jadi bagaimana keputusanmu? Ragamu telah dibekukan selama 30 tahun. Setelah sekian lama akhirnya kamu muncul disini..."

"Kau mau mencobanya? Kembali pada tubuhmu" kata Jihyo dengan mata bulat berwarna coklat yang menatap lurus roh Hyunjin di depannya yang sedang duduk dengan kedua tangan memilin jaketnya sendiri.

Hyunjin sendiri, di satu sisi senang karena tau tubuhnya masih hidup meski ditopang banyak sekali alat bantu. Di satu sisi dia takut akan gagal. Karena jika gagal berhasil maka... mungkin dirinya tak akan bisa menemui Nana lagi.

Hyunjin akan sepenuhnya menghilang dari dunia manusia. Ia akan meninggal. Beneran meninggal dan pergi ke akhirat.

Pilihan Hyunjin berarti begini:
1. Tetap menjadi roh untuk selamanya dan dirinya bisa kembali bersama Nana.