" Yah, Bun, Nata mau pergi dulu yah sama Nanda. Pulangnya nggak larut kok Bun, " Kata Nata sambil menyalim tangan kedua ortu nya.
" Iya, jangan pulang larut yah, " Kata Bunda nya Nata.
" Keluar kok malam-malam, kamu jangan keseringan dekat sama Nanda. Nanti kamu jadi cewek nakal lagi kayak dia, " ketus Ayah nya.
" Mas, kamu jangan ngomong gitu dong. Kan Renata udah besar biarinlah dia bebas kayak anak lain. Kalo kamu kekang terus nanti dia stres lho, " Kata Bunda membela Nata.
" Kamu tuh, belain dia mulu. Kalo dia jadi anak nakal gimana? Mau di taroh dimana muka kita, " Jawab Ayah." Udahlah Mas, Nata kamu pergi aja. Tapi inget pesen Bunda, jangan pulang terlalu malam oke, " Kata bunda sambil tersenyum kepada Nata.
Nata pun mengambil tas nya lalu berpamitan untuk kedua kali kepada Ayah dan Bundanya." Bye bye Bun, " Teriak Nata di depan pintu dan hendak keluar rumah.
" Bye sayang, " Balas Bundanya.
Saat Nata keluar gerbang, sudah terlihat mobil hitam yang menunggu nya. Tanpa basa-basi Nata langsung menaiki mobil itu.
" Tumben lama, kenapa? " Tanya Nanda.
" Nggak, ya udah yuk nanti kemaleman. Btw kita ketemu sama tuh cowok dimana? " Tanya Nata.
" Di Mall doang sih hehehe, biar nggak ribet sekalian kita ke toko buku beli novel baru hehehe, " Jawab Nanda.
Setelah memasang sabuk pengaman, Nanda pun melajukan mobilnya. Untung saja jalanan tidak macet, jadi mereka bisa lebih cepat untuk, sampai.
Lima belas menit kemudian, mereka sudah sampai dan memarkirkan mobil. Lalu mampir ke toko buku untuk membeli beberapa buku keluaran terbaru.
Setelah itu baru mereka menuju ke tempat mereka janjian dengan cowok itu. Kebetulan dia sudah menunggu Nata dan Nanda beberapa menit yang lalu.
" Nat, dia udah dateng tuh. Cabut yuk, ntar kasian dianya nunggu, " Kata Nanda lalu menuju ke kasir untuk membayar buku yang mereka beli.
Selesai membayar, mereka langsung pergi ke tempat dan tujuan mereka yang sebenarnya.
" Emangnya yang ngajak ketemuan itu siapa? Nanda kenal? " Tanya Nata sambil menggandeng plastik putih berisi buku.
" Tenang aja, dia itu sepupu gue. Soal ganteng? Nggak usah diraguin, tajir lagi. Dijamin nggak nyesel," kata Nanda meyakinkan Nata.
" Eh itu dia, " lanjut Nanda saat melihat cowok putih nan tinggi yang duduk sendiri menunggu mereka berdua.
Cowok itu pun tersenyum dan melambaikan tangan ke arah Nata dan Nanda. Dengan sigap, Nandabalas lambaian itu dan menarik Nata ke meja tersebut.
" Hai Vin, udah nunggu lama? " Tanya Nanda lalu duduk.
" Baru kok, lu apa kabar? And itu di sebelah lu? " Tanya cowok itu lagi.
" Baik kok, eh kenalin. Ini temen gue yang gue bilang, namanya Renata Yovela. Panggil aja Nata, " Kata Nanda sambil memperkenalkan Nata kepada Vino, sepupunya.
" Hai kenalin, nama gue Alvino Adiwijaya, " Kata cowok itu senyum kepada Nata dan menyodorkan tangannya.
" Renata Yovela, panggil aja Nata," Jawab Nata sambil membalas tangan Vino dan ikut tersenyum.
" Btw ini ada coklat buat lu, kata Nanda sih lu alergi bunga jadi ya udah gue kasih coklat, " Kata Vino memberikan sekotak coklat kepada Nata.
Dan tentu saja Nata langsung menerimanya, apalagi Nata memang sangat suka coklat. Konon coklat bisa bikin orang bahagia, itulah kata Nata.
