Seekor burung berkicau di pagi hari, itu membuat suara hari sedikit damai rasanya. Walaupun sebenarnya di satu rumah yang terkadang juga memiliki banyak sekali keributan, tetap saja semua orang mengganggap mereka keluarga yang harmonis.
Sebuah rumah megah yang dimiliki oleh sepasang kekasih, yang keluarga nya di beri nama Wilson. Awalnya nama keluarga mereka berbahasa jepang, tapi mereka mengganti nya dengan Wilson karna mereka juga sudah sangat lama tinggal di negara asing.
Sekarang mereka baru saja pindah kembali ke jepang, tapi mereka tetap saja menggunakan nama marga Wilson di keluarga mereka.
Sepasang kekasih itu bernama Pallas Wilson dan Titan Wilson. Mereka berdua memiliki 6 orang anak, yang satu perempuan dan lima anak laki - laki.
Anak pertama mereka bernama Eden Wilson, berusia 18 tahun.
Anak kedua mereka bernama Haruto Wilson, berusia 17 tahun.
Anak ketiga mereka bernama Koga Wilson, berusia 16 tahun.
Anak keempat mereka bernama Soma Wilson, berusia 15 tahun.
Anak kelima mereka bernama Yuna Wilson, berusia 14 tahun.
Anak keenam mereka bernama Ryuho Wilson, berusia 13 tahun.
Keenam anak mereka sering mengikuti mereka berkeliling dunia. Berbagai tempat yang mereka kunjungin dan berbagai sekolah yang sudah mereka duduki, dan sekarang mereka kembali ke jepang tempat asal mereka.
"Koga, Soma, ayo bangun! Mau sampai jam berapa kalian berdua tidur?" ujar Pallas membangun kan kedua anak pemalas nya itu.
"Iya, iya, iya, ini kami juga udah bangun kok..." jawab Koga yang masih terdengar ngantuk.
"Iya mom, ini pun juga udah bangun kok..." jawab Soma yang masih terdengar sama saja dengan Koga.
"Mom tunggu kalian di bawah! Cepat bersih - bersih, setelah itu sarapan!" balas Pallas dan segera turun ke bawah berjalan menuju ruang makan.
Terlihat di ruangan itu, keempat anak nya yang lain duduk di tempat mereka masing - masing, dan sang suami duduk di tempat biasa kepala keluarga duduk.
"Kenapa? Mereka masih sulit dibangun kan lagi?" tanya Titan melihat istri tercintanya sedang dengan raut kesal.
"Entahlah, aku udah kesal sama mereka berdua! Dibangunin sulit betul, kenapa mereka tidak bisa menjadi seperti kalian anak - anak kesayangan mom?~ menjadi anak yang patuh dan tidak susah di atur~~~" ngomel Pallas dengan tangisan drama nya seperti biasa yang sering anak - anaknya lihat.
"Kami semua itu memiliki sifat yang berbeda mom, jadi... Aku rasa itu hal yang wajar jika tidak semua dari kami yang mudah diatur sama mom??" ujar Ryuho dengan agak ragu - ragu tapi masih menunjukkan wajah polosnya.
"Aww, kau benar - benar sangat tahu bagaimana caranya membuat hati mom merasa nyaman...!" ucap Pallas dengan gemas melihat Ryuho.
"Pallas, kau tahu kalau Ryuho itu sudah SMP, jadi berhenti lah memperlakukan nya seperti anak kecil lagi... Dia sudah bukanlah anak kecil lagi Pallas..." ujar Titan melihat tingkah istrinya memperlakukan Ryuho sama sekali tidak berubah.
"Hweeee! Malaikat Kecil Ruru ku~~~ aku sangat sedih kalau aku harus kehilangan nya suatu hari nantiii~~" tangis lebay Pallas timbul lagi.
"Moommm!!! Ryuho itu baru saja masuk SMP!! Kau tidak bisa mengatakan hal yang sama sekali belum terjadi!!" balas Eden, Haruto, dan Yuna sedikit kesal mendengarnya.
"Kau seharusnya mengkhawatirkan Eden, dia tidak lama lagi akan beranjak dari keluarga ini..." ucap Titan.
"Daaaadd, aku baru saja berusia 18 tahun, aku bahkan belum masuk kuliah. Dan kau sudah mengatakan hal yang seperti itu" balas Eden kesal mendengarnya.
Pallas dan Titan pun segera pergi kerja karna mereka sudah melihat pukul 8 pagi, itu artinya mereka harus pergi mengikuti rapat bisnis dan Pallas juga harus mengurus berbagai wanita yang akan menjadi model di perusahaan nya.
"Cepat selesaikan sarapan kalian, setelah itu kita akan pergi keluar untuk membeli semua kebutuhan sekolah kita besok." ujar Eden dingin.
***
Setelah mereka sarapan, kedua saudara pemalas mereka itu masih belum keluar dari kamar mereka. Jadinya mereka memutuskan untuk pergi berempat ke mall untuk membeli seluruh kebutuhan sekolah mereka.
Sesampainya di mall, mereka sedikit bingung harus membeli apa duluan. Biasanya kalau pergi membeli kebutuhan sekolah, mereka pergi bersama dengan Mom. Dan sekarang mereka melakukan nya tanpa Mom membantu.
"Baiklah, kita mau beli apa dulu?" tanya Eden.
"Kalau seragam sekolah sudah pasti ada," ujar Haruto sama sekali tidak tahu.
"Bagaimana kalau kita beli sepatu sekolah dulu? Aku dengar sekolah kita juga ada kelas tari, berenang, mendaki, traveling, nyanyi, dan juga berbagai hal lainnya..." kata Yuna mencoba memikirkan hal yang paling penting dulu.
"Itu bukannya biasanya untuk club ya??" tanya Ryuho polos.
"Memang ada mereka dibagikan club seperti sekolah biasanya, tapi kali sekolah ini untuk kelas tari, berenang, mendaki, traveling, nyanyi, dan melukis, itu di setiap jadwal murid..." jawab Yuna.
"Aku rasa ini akan menghabiskan waktu yang agak lama..." ujar Haruto masih kebingungan.
"Ini benar - benar sangat menyusahkan tanpa bantuan Mom dalam berbelanja" ujar Eden juga masih dalam kebingungan.
"Yuna kan ada yang nolong??" ucap Ryuho dengan polosnya.
"Apa maksudmu Ryuho?!" tanya Yuna terkejut.
"Kan Yuna perempuan, dan Mom juga perempuan. Jadi, itu artinya Yuna tahu harus melakukan apa saat berbelanja..." jawab Ryuho dengan polosnya.
Yuna langsung tumbang di buatnya karna kepolosan Ryuho, sedangkan Haruto dan Eden memukul jidat mereka mendengar ucapan polos adiknya yang minta ampun.
"Eh, tunggu dulu! Sejak kapan kau memanggilku Yuna? Biasanya kau memanggilku Kakak?" tanya Yuna sedikit terkejut.
"Soma dan Koga yang ngajarin! Katanya, kalau sesama saudara tidak terlalu perlu memanggil kakak pada yang lebih tua." jawab Ryuho masih dengan sikap polosnya.
"Itu ajaran dari iblis keluarga yang kau ikutin Ryuhoooo!!!" batin Haruto udah geram dengarnya.
"Punya adik kok polosnya minta ampun dah!" batin Yuna nggak tahu lagi harus berbuat apa.
"Gimana lah jadinya nasib mu dimasa depan dek, dek. Kebanyakan dimanfaatin orang terus kalau seperti ini terus sikap nya!" batin Eden nggak bisa membayangi apa yang terjadi pada adiknya yang paling kecil ini kalau terus memiliki sikap polos seperti ini.
"Aku nggak salah ngomong kan?? Kan memang Koga dan Soma yang ngajarin? Jadi itu salah ya??" batin Ryuho bingung melihat ketiga saudaranya yang kelihatan pengen mati setelah mendengar omongan nya.
"Ya udah deh, kita coba beli sepatu aja dulu. Kayak apa yang Yuna katakan, biar cepat selesai nih belanjaan. Kayak orang gila aja kalau lama - lama disini." ujar Eden dah nyerah untuk berpikir.
Yang lain hanya mengikuti Eden saja, dan sekarang mereka juga harus membelikan barang - barang untuk Koga dan Soma, kalau bukan karna permintaan Mom mereka, demi apapun itu mereka pasti nggak bakal beliin buat kedua saudara pemalas itu.
Bersambung
Aku harap kalian menyukainya, cerita ini aku dapatkan dari teman ku KylaMariska
Jadi, ya begitulah. Semoga kalian menyukainya ya, jangan lupa kalau kalian suka tinggalkan vote nya dan kalau ada yang mau di comment tentu saja berikan comment kalian.
Byebye~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother And Sister
FanfictionKalian pernah tidak? Kepikiran apa jadinya mereka para saint omega menjadi satu saudara? Kalau kalian belum pernah memikirkan nya... Bagaimana kalau kalian coba baca dulu nih cerita?~ ini cerita mengenai tentang kehidupan mereka kalau saat mereka me...