11

109 11 0
                                    

Semua mata tertuju pada Ryuho yang hanya membalas ekspresi kebingungan.

"Dude, you seriously not know about that?" Tanya Hendry dengan ekspresi terkejut luar biasa.

"Yaa...??" Ryuho bingung dengan pertanyaan nya itu salah atau aneh.

"Jangan ada yang coba - coba berani memberitahu nya apa 'Perkosaan' itu!! Ryuho masih terlalu mudah untuk mengetahui hal ini!!" teriak Titan yang mendengar pertanyaan anak nya.

"TIDAK ADA YANG BOLEH MERUSAK KESUCIAN ANAK - ANAK KU!!!" teriak Pallas yang langsung marah mendengar pertanyaan Ryuho barusan.

"Apa itu salah Mom??" tanya Ryuho kebingungan sendiri.

"Sweetie~ my lovely precious son~ sebaiknya kau menjauhi kotoran itu, karena kau belum saat nya mengetahui hal itu, nanti saat kau sudah masuk kuliah baru kau boleh tahu tentang itu" jawab Pallas sekaligus menatap tajam ke Soma yang dia dengar pelaku yang mengucapkan kalimat itu.

"Tapi semuanya seperti sudah tahu apa itu 'Perkosaan' Mom, masa aku harus nunggu ampe usia 20 tahuan?" tanya Ryuho kembali.

"Oh Soma~~~ bisa kau kesini sebentar sayang?~ Mom punya sesuatu untuk dibicarakan denganmu..." ucap Pallas dengan aura gelapnya membuat suasana ruangan yang mereka tepati sekarang terasa menyeramkan.

Pallas langsung menyeret Soma keluar dari ruangan itu, dan sudah bisa mereka satu saudara tebak kalau Soma akan dalam masalah besar setelah ini.

"Ini benar - benar tidak ada yang akan kasih tahu aku apa itu 'Perkosaan'?" tanya Ryuho melihat seluruh penghuni yang ada didekatnya ini.

Tidak ada seorang pun yang menjawab, mereka semua melihat diri mereka satu sama lain dengan bingung harus mengatakan nya bagaimana.

"Aku cari di internet saja deh" ucap Ryuho yang tadinya berjalan menuju lift langsung ditahan oleh Eden.

"Jangan coba - coba kau mencari di internet, di internet... Aa... Dia tidak memberitahukan nya dengan benar... Dan... Sangat dilarang untuk dilihat!" ujar Eden sedikit bingung harus mengatakan apa, karna dia tahu kalau membiarkan Ryuho mencarinya di internet, akan semakin merusak pemikiran otak suci nya itu, dan mereka semua disana bisa dalam ancaman besar dari Mommy Pallas jika itu terjadi.

"Jadi?" tanya Ryuho kembali masih menunggu.

"Hmm, begini! 'Perkosaan' itu... Seperti pemaksaan... Sesuatu yang tidak kau inginkan!" ucap Koga mencoba untuk membuatnya tidak terdengar aneh.

"Hah???"

"Ya, itu benar! Sesuatu... Yang sama sekali tidak kau inginkan... Dan sesuatu yang seharusnya tidak diperbolehkan... Sebelum menikah!" sambung Haruto agak sulit mengatakan nya.

"Tidak diperbolehkan sebelum menikah??? Memang apa yang akan kita lakukan setelah menikah??"

"Kalau tentang itu kau akan tahu suatu hari nanti jika kau sudah tumbuh dewasa seperti kakak tertua mu" jawab Titan.

"Itu benar! Kau harus menunggu sampai kau tumbuh dewasa dulu, Ryuho. Baru kau akan paham akan 'Perkosaan' itu seperti apa" ujar Yuna menyetujui apa yang Titan katakan.

"Tapi aku ingin tahu sekarang... Emangnya itu salah ya??" tanya Ryuho tidak suka melihat hanya dirinya sendiri yang tidak mengetahui nya.

"Itu sangatlah salah! Dan kau bisa saja masuk kedalam penjara tempat untuk para penjahat disana, kau sudah pernah melihatnya sendiri kan saat itu apa yang akan terjadi padamu saat kau kena hukuman di penjara bahkan bisa lebih dari itu?" ucap Eden mengingatkan Ryuho saat dia dulu pernah melihat orang - orang penjahat dipenjara diperlakukan dengan sangat kejam.

"Baiklah, aku akan menunggu!" balas Ryuho langsung yang sudah keringat dingin dibuat Eden karna mengingat akan hal itu.

Satu saudara itu pun menghela napas lega, dan membiarkan Ryuho kembali ke kamar nya bersama kedua teman - temannya. Malam ini Jayden dan Hendry berencana untuk menginap malam ini, karena tugas mereka masih belum selesai, jadinya mereka terpaksa menginap semalam dirumah keluarga Wilson.

***

Brakkk!!!

"Buset! Itu suara apaan dah?!" tanya Jayden langsung tersentak bangun setelah mendengar suara hantaman itu.

"Nggak tahu, mungkin penculikkah? Sekarang aja masih jam 01.00 malam" tanya Hendry yang juga ikutan kaget setelah dia melangkah keluar dari kamar mandi.

"Oy, Ryuho! Bangun oy!" kata Jayden sambil menggoyangkan tubuh Ryuho yang kelihatan masih tertidur dengan nyenyak.

"Oy! Bajingan Polos! Tolong, bangun!" sambung Jayden jadi merasa kesal melihat Ryuho seperti sama sekali tidak mempedulikan panggilan nya.

"Ada apa, Jayden? Masih malam ini..." tanya Ryuho yang masih terkantuk.

"Itu kayaknya ada orang yang merusak pintu deh, Ryu" jawab Hendry.

"Hn? Ooh, itu malahan pasti Paman Genbu, dia memang seperti itu, kok..." balas Ryuho langsung kembali tidur.

Sedangkan Jayden dan Hendry masih agak penasaran siapa yang membuat suara itu, tapi pada akhirnya mereka kembali tidur dan sudah tidak mempedulikan nya lagi.

***

Disisi lain...

"Genbu... Apa kau selalu masuk kedalam rumah orang seperti ini? Kau seperti seorang maniak main dobrak pintu saja_=" tanya Titan yang ternyata saat ini bersama pelaku di ruang tamu.

"Hehe, maaf... Tapi itu bukan salahku juga karna tidak ada yang menjawab panggilan ku!!" balas Genbu yang merupakan pelaku dari suara dobrakan pintu itu.

"Kau akan membayar ganti rugi untuk pintu itu" ucap Titan membuat Genbu langsung terdiam.

Genbu hanya menunjukkan wajah bodohnya, yang bertanda kalau dia tidak membawa apapun selain tubuh yang dilapisin dengan bajunya dan kepalanya.

Titan langsung menghela napas beratnya, dan sangat berat hati. Dia sudah bisa menebak kalau tentu saja, Genbu tidak akan membawa kan apapun setiap kali datang ke rumahnya. Kecuali yang dibawanya adalah pintu rumahnya hancur lagi.

"Bisa kau beritahu aku apa tujuan mu kemari? Anak - anakku semuanya sedang tidur sekarang! Bahkan Istri Angel ku juga tidur mimpi indah tentang diriku!" tanya Titan dengan langsung ngegas pada Genbu.

"Oh... Aku lupa apa tujuan ku kemari???" batin Genbu tidak yakin harus menjawab atau tidak.

"KENAPA KAU DIAM OI?!" teriak Titan.

"Bangke! Itu sama aja mu yang bakal bangunin keluarga mu sendiri" balas Genbu mundur satu langkah lalu maju lagi satu langkah.

"Iya juga ya..." kata Titan baru nyadar kalau dia tadi berteriak.

"Ya udah! Mending mu pergi aja langsung ke kamar tamu, nanti di jam 27 pagi baru kita bicarakan tentang ini" ujar Titan langsung melangkah ke kamarnya.

"27??? Mana ada jam 27??"

"Ada"

"Datangnya darimana oi! Mu udah buta ama angka jam lagi ya?"

"Yayaya, bilang lah pada seseorang yang buta warna disana"

"Hey! Buta warna itu masih mending daripada buta angka jam!"

"Buta angka jam hanya dikarnakan dia sering mengingat banyak nomor, makanya jadi buta angka jam. Tapi kalau buta warna mah, yang diketahui nya cuman warna - warna itu doang, jadi itu artinya pengetahuan buta angka jam lebih baik dari buta warna"

Pada akhirnya kedua pria itu jadinya saling berdebat hanya dikarnakan hal kecil yang tidak berfaedah ini.

"TIDUR OI!!! UDAH MALAM INI!!!"

Kedua pria itu langsung diam setelah mendapatkan teriakan satu penghuni rumah.

Bersambung

Update lagi... Dan besoknya lagi nggak yakin bakal up atau tidak. Yang jelas author slow up. Dah, cuman itu aja! Byebye~~~

Brother And SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang