2

252 19 0
                                    

Hari ini Titan menyepatkan diri untuk mengantar anak - anak pergi sekolah.

"Apa kalian semua sudah siap?" tanya Titan pada anak - anak nya yang kelihatan sudah memasang sepatu mereka masing - masing.

"Sudah!" jawab mereka berenam serentak.

"Apa bekal makan siang kalian sudah dibawa?" tanya Titan saat anak - anaknya masuk kedalam mobil.

"Sudah, Dad!" jawab mereka.

Titan pun memasukin mobilnya dan segera mengantar anak - anak ke tempat sekolah mereka.

***

Soma, Yuna, dan Ryuho pun keluar dari mobil setelah mereka sampai di sekolah mereka. Sekolah mereka lumayan kelihatan besar juga, dan sepertinya semua murid disini juga kelihatan ramah.

"Nanti Dad akan menjemput kalian saat pulang nanti, semoga hari kalian menyenangkan! Daah, anak - anak!" ucap Titan pun kembali menghidupkan mobilnya untuk mengantar ketiga anak tertua nya.

"Daahh Dad!" balas mereka bertiga.

"Baiklah, ayo kita coba cari kelas kita masing - masing! Dan juga Soma, kalau kau mau duluan silahkan saja. Aku nggak mau kalau ada orang yang mengira kalau kau adalah saudara ku" ujar Yuna dengan kejam nya, sambil mendorong Ryuho pergi menjauh dari Soma.

"Hey! Aku lebih tua darimu tau!" balas Soma dengan kesal.

Yuna sama sekali tidak mempedulikan Soma, dia langsung saja membawa Ryuho pergi sekaligus membantu nya untuk mencari kelasnya.

***

"Semoga hari pertama sekolah kalian menyenangkan anak - anak, Dad pergi dulu ya! Daahh!" ujar Titan yang baru saja sampai di sekolah anak - anak tertua nya.

"Dah, Dad!" balas mereka bertiga dan pergi masuk kedalam area sekolah.

"Seperti biasanya, kita pindah ke sekolah baru lagi!" ucap Koga merasa kesal karna dia tidak bisa tidur kesiangan hari ini.

"Mau bagaimana lagi, kalau home schooling Mom dan Dad sama sekali tidak bisa percaya pada siapa pun untuk menjadi guru privat kita," balas Haruto yang baginya semua sekolah kelihatan sama saja.

"Tetap saja, pada akhirnya kita juga bakal pindah lagi" kata Koga teringat masa - masa dirinya sudah mau mulai populer di sekolah malah pindah lagi.

"Sudah lah, berhenti mengomel! Cari kelas kalian masing - masing sana!" ucap Eden dengan kasar.

Haruto memilih untuk coba bertanya apa salah satu murid yang dilihatnya, sedangkan Koga jalan kearah yang entah kemana yang dia sama sekali tidak tahu apapun arah yang dia pilih itu kemana. Dan Eden, jangan ditanya lagi. Dia selalu beruntung dalam mencari kelas, baru saja dia mencoba untuk menaiki tangga lantai dua, udah langsung ketemu aja kelasnya.

***

"Baiklah Ryuho, ini kelas mu! Aku akan pergi ke kelas ku sekarang, kelas ku tidak terlalu jauh dari kelas mu kok. Kalau butuh sesuatu panggil saja aku ya!" ucap Yuna sudah sampai di depan kelas Ryuho, dan guru sudah berada di dalam kelas itu.

"Baiklah, Daahh Yuna!" balas Ryuho sambil tersenyum.

"Daahh, adik kecil!" balas Yuna lalu segera pergi ke kelasnya.

Ryuho mencoba untuk mengetuk pintu kelas yang terbuka agar guru itu tahu kedatangan nya, dia takut kalau langsung bersuara akan dikatain tidak sopan.

"Ooh! Ternyata murid baru kelas kita sudah datang, datang di tepat yang sangat tepat! Kami baru saja akan memulai pelajaran pertama hari ini," ucap Pak Guru itu melihat Ryuho berdiri di depan kelas.

"Ayo, masuklah nak!" sambung Pak Guru itu meminta Ryuho untuk masuk.

Ryuho pun memasuki kelas itu, dan berdiri di samping Pak Guru tersebut.

"Baiklah anak - anak, tolong beri perhatian kalian sebentar. Kita kedatangan murid baru, pindahan dari Europa. Jadi mohon untuk bersikap baik lah padanya," ujar Pak Guru membuat seluruh murid terkejut sekaligus berbisik - bisik.

"Silahkan kau perkenalkan diri pada teman - teman baru mu, nak!" sambung Pak Guru tersebut pada Ryuho.

"Hn! Hai, nama ku Ryuho Wilson,  kalian bisa memanggil ku Ryuho. Mohon bantuannya!" ucap Ryuho sambil tersenyum manis memperkenalkan dirinya.

Pak Guru pun mempersilahkan Ryuho untuk duduk, dapat di lihatnya teman sebangku nya kali ini kelihatan mirip seperti orang Thailand. Seorang anak laki - laki yang memiliki rambut ungu berkilau, dan bola mata berwarna kuning terang.

"Hai, nama ku Jayden! Aku dengar kau dari Europa? Seperti apa tempat mu bersekolah itu?" tanya anak laki - laki setelah melihat Ryuho duduk disebelah.

"Seperti sekolah biasanya, hanya saja bedanya tempat itu dingin dan juga bersalju." jawab Ryuho dengan ramah.

***

Yuna baru saja mendapatkan teman baru yang merupakan teman sebangku nya, anak perempuan yang berambut cokelat yang dikepang tebal, lalu sengaja di ulurkan ke depan. Dan juga anak perempuan itu menggunakan kacamata bulat, nama nya adalah Leisa.

"Aku belum pernah ke Europa sebelum nya, pasti sangat seru disana!" ujar Leisa pada Yuna.

"Tidak juga kok, hanya merasakan dingin dan kebanyakan dikelilingi salju." balas Yuna sambil tersenyum pada Leisa.

"Oh, iya! Murid baru adik kelas kita itu, yang berambut biru tua itu adik kamu ya? Aku dengar mu memanggil nya adik kecil saat aku lagi berjalan menuju kelas," tanya Leisa merasa penasaran.

"Iya, dia adikku! Namanya Ryuho, adikku yang paling kecil! Aku juga punya empat orang kakak laki - laki lagi, bisa dikatakan cuman aku yang anak perempuan di keluarga ku!" jawab Yuna dengan senang mendengarnya.

"Nanti saat jam makan siang, kita makan bareng yuk?" ajak Leisa.

"Ok! Aku mau akan ngajak adik ku nanti!" jawab Yuna setuju aja.

***

Saat ini Soma sudah memulai pembelajaran sejarah, dia memiliki teman sebangku yang berambut merah darah, dan bola mata berwarna hitam. Untungnya gaya rambutnya berbeda dengan Koga, soalnya yang namanya rambut merah itu selalu membuat Soma teringat pada Koga yang berambut merah.

"Kayaknya mu udah bosan aja ama materi pelajaran pertama" ucap anak laki - laki.

"Ya elah, kayak mu bakal paham aja apa yang di pelajari" balas Soma.

"Paham sih paham, tapi jujur saja, niat belajar sejarah itu sama sekali nggak ada padaku"

"Lah? Terus kenapa kau seperti masih mendengarkan pengajaran guru kalau begitu?"

"Karna dengan mendengarkan saja, materi itu langsung masuk dalam otak ku, nggak perlu juga terlalu ku pahami apa yang dipelajari."

"Mu sama aja kayak saudara ku yang lainnya, dengan menyimak saja mereka sudah langsung paham. Beda dengan ku"

"Btw, aku belum kasih tahu nama ku kan? Perkenalkan nama ku Keiji. Ketua dari club olahraga"

"Keren! Sepertinya kau sangat jago dalam olahraga daripada membaca buku."

"Tentu saja, jika kau mau... Mungkin kau bisa masuk dalam club kami..." tawar Keiji pada Soma yang kelihatan nya tertarik dengan olahraga daripada materi pelajaran yang berhubungan dengan buku.

"Tentu saja, aku mau!" jawab Soma dengan semangat.

"Baiklah, kalau begitu di jam istirahat pertama, kita bisa langsung ke ruangan olahraga untuk memasuki nama mu di daftar club olahraga nanti" ujar Keiji.

"Baiklah!"

Bersambung

Sayang banget kalau cuman satu part, entar yang baca nggak puas nanti diawalan nya.

Jadi, rencana author hari ini bakal up part 3 juga, itu masih rencana... Belum tentu juga sebenarnya... Well, byebye guys~~

Brother And SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang