Awal dari semua (3)

41 10 3
                                    

...

Rafardo menggunakan sihir portal untuk datang ke ruang singgasana. 

Sesampainya disana, dia melihat Lisza Repha sang pengawas seluruh penjaga di samping tempat duduk singgasana. 

Sebagai pengawas penjaga, Rafardo memerintahkan Lisza Repha untuk mengawasi seluruh kegiatan dari ruangan yang cukup besar itu seorang diri. 

Selain itu, Rafardo kaget bahwa Lisza ternyata memegang senjata tongkat sihir yang tidak Rafardo ketahui darimana asalnya, senjata itu adalah 'Sphaera Wand'. Yang dipikirkan Rafardo pertama kali bahwa senjata itu diberikan oleh temannya 'Tamagocin' kepada Lisza. Dan kemudian Rafardo lanjut berjalan menuju tempat duduknya.

"Selamat datang, Rafardo-sama."

"Ekhem. Baiklah terimakasih, Lisza."

"Tidak Rafardo-sama! Sudah sewajarnya kami para penjaga menyapa para master kami dan teman-temannya, tidak perlu berterimakasih Rafardo-sama!"

Kemudian mereka berdua merasakan ada gejolak sihir portal di ruangan itu. Lalu muncul sosok kecil bersayap dengan pakaian yang terlihat cukup nyentrik.

Dia adalah 'Regulus Nero' sang raja peri, dan penjaga dungeon hutan. Mungkin karena tubuhnya yang kecil Nero memutuskan menggunakan sihir gate untuk ke ruang singgasana. Sifat Nero cukup kekanak-kanakan yaitu ingin selalu menang.

Kemudian disusul oleh 'Oura Aiges' sang raja bayangan, dia adalah penjaga 'Rex et Regina' yang tercepat dan terhening dalam beraksi diantara penjaga lain. 

Bahkan dalam ruangan itu hanya Rafardo yang sadar bahwa Aiges sudah bertekuk lutut di hadapan Rafardo. Aiges diatur oleh penciptanya untuk menjadi penjaga yang pendiam dan sadis saat menghadapi musuhnya. 

Tampilan Aiges seperti ninja malam, pada saat dia bergerak hanya terlihat seperti bayangan yang lewat. Pakaiannya berwarna hitam dan motif sayap di bagian belakang. Sayap itu sebenarnya dapat berubah menjadi sayap asli karena pakaian yang dia pakai termasuk item kelas legenda, 'The Night Strix'. Item ini juga bisa menetralkan segala jenis serangan racun.

Kemudian muncul, wanita dengan rambut silver dengan kecantikan yang bahkan dapat memikat hati semua makhluk yang tinggal di bulan, dimana mereka sangat memuja kecantikan.

Karena kecantikannya itu dia memiliki julukan 'Putri Bulan'. Rafardo sempat terbuai karena kecantikan itu, tapi cahaya misterius yang hanya nampak olehnya, membuat dia kembali normal. 

Wanita itu bernama 'Rebeta Seline'. Dia adalah pemimpin para elf, sang ratu.
Kemunculan sang ratu ini dibarengi dengan NPC bernama 'Opsto Theseus'. Dia adalah satu-satunya NPC yang memiliki ras manusia di antara para 'Rex et Regina'. 

Rafardo dulu mendapatkan kesempatan untuk membuat NPC ini lewat event khusus. Dan dalam event itu Rafardo mendapat ranking 1.

Selanjutnya muncul salah satu dari NPC buatan Rafardo lainnya, bernama 'Galva Egi'. 

NPC ini adalah kepala pelayan di ruangan berkumpul para Top Players di dungeon Rafardo. Tentunya dia memakai pakaian butler. Walau terlihat seperti pelayan, hampir semua pelayan di tempat itu ber-level 40 lebih.
Dibelakangnya terlihat wanita berkulit pucat memiliki rambut merah cabe dengan pakaian ala bangsawan abad pertengahan berwarna putih dengan noda warna merah yang aneh, bernama 'Arestia Relta'. Dia datang dengan senyum yang cukup menjengkelkan. Dan menyapa semuanya.

"Halo semuanya, sebenarnya saya telat karena harus berdandan dengan rapih untuk menghadap penguasa kita. Saya memberi hormat kepada Rafardo Aedes-sama."

"Ooh, Arestia ya aku terima hormatmu."

"Hmm, kenapa aku tidak melihat si cebol." Arestia sedang mengejek Nero.

"Apa apaan kau!? Aku disini tahu! Dasar wanita ular!!!" Balasan ejekan Nero.

Kemudian suasana diantara keduanya panas. Dan Lisza menghentikan mereka.

"Hentikan kalian! Kita sedang dihadapan 'Penguasa Darah', jangan bertengkar lagi."

"Ba-baiklah!" Kata Nero dan Arestia bersamaan.

Setelah sapaan dan adu mulut itu, datanglah seorang wanita berkulit cukup gelap dengan pakaian mesir kuno dan memiliki sayap berwarna hitam. Walau dengan kulitnya yang cukup gelap kecantikannya bisa membuat orang terpana. Wanita itu tidak datang sendiri, melainkan dengan seseorang yang sangat mirip dengannya tapi tidak mempunyai sayap. Yang memiliki sayap bernama 'Regieta Cleo', sedangkan kembarannya itu bernama 'Regiteta Krea'.

Sementara itu, Rafardo menerima pesan telepati dari NPC yang diperintahkannya.

"Rafardo-sama, wilayah sekitar aneh kita tidak seperti ada di Murragh, wilayah sekitar adalah hutan. Dan belum ada tanda makhluk hidup dalam radius 15 kilometer." Regamma Kadhita melapor.

"Baiklah laporan diterima. Kalian segera datanglah kesini." Perintah Rafardo

"Baik Rafardo-sama." Kata Regamma Kadhita.

Kemudian Rafardo menjelaskan kepada 'Rex et Regina' yang sudah datang, bahwa Regamma Kadhita juga Regamma Roro akan menjelaskan situasinya langsung pada mereka. Lalu, pintu ruangan itu terbuka dan dua wanita cantik masuk ke ruangan itu.

Rex et BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang