...
Setelah beberapa waktu di dunia baru, Rafardo menyadari banyak hal.
Salah satunya dia menemukan pada para NPC bahwa yang tidak memiliki job berpedang, tidak bisa memakai pedang fisik, tapi untuk pedang yang terbuat dari sihir semua job dapat memakainya, yang satu ini sama persis dengan game. Dia awalnya mengira berpindah dunia membuat batasan pada game tidak dirasakan tetapi ternyata tidak.
Pada malam hari, Rafardo cukup bosan di-dungeon, jadi dia mengendap-endap keluar karena dia ingin waktu sendiri tanpa NPC. Namun saat Rafardo di lantai satu dia bertemu badut.
Badut yang terlihat lucu sekaligus menyeramkan itu salah satu bawahan Kadhita yang levelnya setara dengan Kadhita, yaitu Remet Numerus.
Remet Numerus adalah NPC yang dibuat karena awalnya Rafardo dan teman-temannya dulu membicarakan tentang badut mengerikan yang sedang viral.
Siapa disangka mereka benar-benar membuat NPC badut pembunuh. Walau dia memiliki sifat badut pembunuh, Remet Numerus memiliki spesialisasi pada mengulur waktu daripada kekuatan tempurnya.
Jika dia melawan Kadhita tentu Remet akan menang, dengan kenyataan kekuatan tempur Kadhita lebih kuat.
Mungkin aneh kekuatan tempur lebih lemah bisa menang melawan yang kuat, sebenarnya skill Remet dapat membuat musuh tidak berkutik dan hanya dia saja yang bisa menyerang walau ada durasinya. Dia juga memiliki variasi skill mengulur waktu yang banyak, tentunya tidak hanya itu dia juga memiliki skill debuff (melemahkan musuh).
Oleh karena itu Rafardo memerintahkan Remet untuk berjaga di lantai 1, mungkin ada pasukan kuat yang tiba-tiba menyerang, jadi Remet bisa mengulur waktu, sementara Rafardo menyiapkan pasukan yang tak terkalahkan seperti saat di game.
"Rupanya Rafardo-sama, saya memberi hormat." Remet langsung bertekuk lutut.
"Hormatmu diterima, berdirilah."
"Hamba penasaran apa yang dilakukan sang Penguasa Darah disini?"
"Aku hanya ingin jalan-jalan."
"Kalau begitu biarkan hamba menemani, karena anda adalah master terakhir kami, saya takut jika tiba-tiba ada bahaya di sekitar anda."
"Aku menolaknya." Begitulah yang ingin dikatakan Rafardo dalam pikirannya, tapi dia juga sedikit takut jika benar adanya.
"Baiklah kalau begitu."
Rafardo mengeluarkan sayap dari punggungnya dan terbang ke langit malam. Remet tidak mempunyai sayap tapi dia menggunakan sihir 'Fly' untuk menyusul masternya itu.
Langit malam itu sangat berbeda dengan langit buatan dungeon yang dijalankan sistem. Susunan acak bintang di langit yang tidak seperti di bumi, dulu Rafardo sangat menyukai rasi bintang dan akhirnya dia hafal beberapa rasi bintang terutama di negaranya.
Dia melihat bintang-bintang jatuh yang sangat susah terlihat mata manusia, karena Rafardo sekarang bukan manusia dia bisa melihat dengan jelas.
Saat Rafardo sedang menikmati pemandangan itu, Remet sedikit mengganggunya dengan sebuah pertanyaan.
"Rafardo-sama, maaf jika saya lancang. Hamba ingin bertanya, apakah rencana anda kedepannya?"
"Ya, sebenarnya aku tak begitu tau, sejak sampai di dunia ini begitu banyak hal yang baik. Rasanya aku ingin memiliki semua kebaikan yang ada disini. Namun aku mungkin tidak bisa memiliki semua itu"
"Kenapa Rafardo-sama? Apakah begitu susah untuk menguasai semua?"
"Ya, di luar sana banyak orang kuat. Tapi, tujuan menguasai dunia ini adalah suatu ide yang menarik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rex et Blood
FantasiAndre adalah seorang mahasiswa yang suka bermain game saat sedang tidak sibuk. Setelah hari-harinya di kampus yang berat, dia akhirnya lulus. Sehari sebelum wisuda dia menyempatkan bermain game kesukaannya sebentar, lalu tidur. Tetapi dia merasakan...