Kejar Coba

8 1 0
                                    

"Ya Allah, bu Dosen nggak peka emang."

Aku menatap satu titik.

Buku lah.

Masak matanya.

Kan, matanya melemahkan.

Matamu melemahkan ku.

Saat pertama kali ku lihat mu.

"Nyesel, nggak, nyesel, nggak."

Sepertinya aku kurang istirahat.

Istirahat bentar aja lah ya.

***
Bangun.

Astagfirullah hal adzim.

"Ini anak, dibangunin susah amat."

"Bunda? Ini sosok bunda?"

"Bukan, bulan."

"Nggak nyambung bun."

"Bangun. Mandi. Kita pulang."

Pulang?

Ke rumah Allah?

Aku belum siap.

"Pulang kampung, nenek kangen sama kamu."

"Bun, hari ini. Hari apa?"

"Sabtu."

"Bundaaaa."

Bunda terlihat lelah.

Matanya kayak panda.

Itu boneka yang biasa disukai anak pacaran.

Bentar.

Kenapa aku bisa tau?

"Ayo berangkat."

"Siap bunda sayang."

Melangkah bahagia.

Ternyata hari rebahan.

Aku lupa.

Haha.

Alhamdulillah saja kemarin aku tidak mengerjakan tugas.

Syukurlah.

***
"Bun, aku pengen tomat."

"Buat apa?"

"Buat mata panda."

"Harusnya wortel."

"Nggak mau. Itu makanan kelinci. Masak bunda nyamain aku sama kelinci?"

Rengekku membuat semua orang menatap.

Bukan tatapan cinta.

Namun tatapan gila.

"Malu. Ayo."

Tomat.

Wortel.

Bayam.

Kangkung.

Wahh aku suka kangkung.

Tapi tenang, kamu kok yang paling aku suka.

"Pilih, kemudian pulang."

"Pulang?"

"Iya, pulang ke asrama kamu."

"Loh katanya mau nenek?"

"Nggak jadi. Kamu lambat."

"Yahh bunda."

"Makanya makan wortel, biar kayak kelinci. Cepet tuh jalannya."

"Tapi dia licik"

Pembahasan nya kok semakin kemana-mana.

Kayak lagu Roma Irama.

Dimana.

Dimana.

Dimana.

Ku harus mencari.

Kemana.

Lanjut sendiri, aku lupa.

***

Bunda memutar balik mobil menuju asrama mahasiswa.

Aku pikir, itu hanya bercanda.

Ternyata beneran.

Yahh, nggak jadi rebahan di rumah nenek.

"Masuk."

"Lah kan ini emang kamar aku bunda."

Bunda melenggang masuk.

Sepertinya bunda nggak peduli.

Apalah daya.

Anak satu-satunya.

Ditinggal, tanpa dikasih kabar.

"Selamat datang di asrama."

"Aku salah kamar?"

Kenapa jadi ada penghuni baru.

Apa aku salah masuk kamar?

Tapi aneh.

"Nenek," teriak ku.

"Wahh sayang cucu."

"Nenek sejak kapan?"

"Lebaran kemarin. Ya baru aja lah."

"Nenek."

"Udah sana, makan yang banyak. Jangan hanya rebahan. Makin kurus, kayak tusuk sate."

"Siap gerak."

-----
Suka📌

Segera luangkan waktu untuk dimuseumkan.

Ter.balikWhere stories live. Discover now