Terima kasih.
Buat kamu.
Ehh kalian.
Yang sudah membaca.
Bahkan menyempatkan waktu.
Dengan klik "tambah perpustakaan".
®®®
"Kamu kenapa senyum-senyum terus dari tadi?"
"Hehe nggak papa. Seneng aja."
"Aneh biasanya juga murung mulu."
"Gue tau, mesti kamu bahagia karena Bryan ya?," lanjutnya.
Bocil.
Kenapa harus manggil namanya?
Kan hati aku jadi seneng tambahan.
Ahh, jadi malu.
"Enak aja. Gue kan nggak suka dia."
"Ihh sok-sokan bilang gitu. Nanti suka loh."
"Nggak akan."
"Hey, apa kabar?"
What?
Kenapa dia datang sih?
"Nih, aku bawain kamu roti selai coklat. Aku berikan ini sama kamu ada alasan nya kok. Pertama..."
"Stop. Gue nggak mau denger. Berisik tau nggak lo tuh."
"Haha. Kalian pacaran dulu ya, aku mau samperin pacar aku juga. Bye bye."
Dasar.
Sahabat nggak ada akhlak.
Harusnya bocah kecil tau.
Kalau aku tuh grogi.
"Ini buat kamu. Makan aja."
"Alasannya apa ngasih gue sarapan?"
"Kan tadi aku mau bilang. Tapi kamunya malah ngepotong pembicaraan aku."
Hah.
Kenapa wajah nya jadi sok cute.
Dasar.
Ok, harus alihkan pandangan.
"Cepet bilang. Gue nggak ada waktu. Mau ketemu sama dosen."
"Ngapain?"
"Cepetan. Kalau nggak mau ya udah, gue tinggal"
"Sambil jalan ke kantor aja gimana? Biar waktu nya efisien."
"Serah."
Melangkah berdua dengan dia.
Huhhh.
Jantung aku.
Gemeteran.
Ehh deg-deg an.
"Alasannya. Pertama sarapan roti itu baik buat kesehatan. Tidak terasa penuh. Tiada juga ngerasa lapar. Kedua. Kamu kan suka coklat, jadi sekalian aku kasih ke kamu. Soalnya coklat masih sisa di rumah."
"Apa? Kamu ngasih aku roti selai sisa?"
"Bercanda lah. Aku beri nya higienis kok. Aku beli ini buat kamu. Aku aja belum nyoba."
***
Dasar cowok.Bisanya bikin aku meleleh aja.
"Aduh, gue harus lupain dia. Nggk penting banget gue mikirin dia."
"Ok, pertama sibukkan dengan mengerjakan tugas kuliah."
Ya Allah.
Tugas kuliah penuh.
Seperti rasa ku padanya.
Lupakan.
Kring Kring.
"Nomer siapa nih?"
Angkat.
Nggk.
Angkat.
Nggak.
Kalau angkat.
Nanti kering dong.
Hahahaha.
"Assalamu'alaikum, dengan siapa?"
"Waalaikumussalam, dengan calon pacar nya kamu."
"Kayak kenal suaranya. Siapa ya? Bisa katakan nama kamu."
"Kode ya. Ok, nama aku Bryan."
What?
Dia punya nomer aku dari siapa?
Kan tadi pas dia minta, nggak aku kasih. Aku tau siapa pelaku nya.
"Ada apa nelpon gue?"
"Nggak papa. Cuma mau bilang. Kerjain tugas nya. Jangan mikirin aku mulu."
"Hellow, siapa yang mikirin lo sih?"
"Aku tau kok. Ohya.. "
Bib.
Mending aku matiin.
Daripada bikin kesel.
Ahh.
Kenapa gue jadi seneng gini?
Lupakan.
Mari kerjakan tugas kuliah😭
---
Suka📌Sematkan ke dalam perpustakaan kamu.
Jangan hati kamu ya.
YOU ARE READING
Ter.balik
RandomSuka. Iya, aku suka. Suka rebahan. Bukan. Suka ceritanya. Segera sematkan ke perpustakaan. #1 - puitis #1 - literasi #4 - waktu #6 - ceritaremaja #3 - waktu #1 - waktu #8 - ceritaremaja