Masih Sama

5 1 0
                                    

"Pagi sayang."

Bocil napa pacaran di kelas sih.

"Pagi juga. Kamu udah sarapan?"

"Woy, nanya nya yang faedah dong."

"Ihh lo kok gitu sama pacar aku. Dia kan perhatian."

"Perhatian tuh ke rumah bawa sarapan. Bukan cuma tanya aja."

Ok, jangan emosi.

Biarkan mereka.

Bergandengan.

Tak apa.

Aku tetap menunggu kamu di sini.

"Iya juga ya. Ihh kamu kok nggak bawa sarapan buat aku?"

"Maaf sayang, aku lupa kalau punya pacar."

"Dasar. Lol."

Merapikan target esok.

Rebahan.

Selalu menjadi rencana utama.

"Bye, gue mau ke kantor."

"Lo mau pacaran sama siapa?"

"Gue nggak suka pacaran. Bye."

Emosi mulu kalau sama si Bocil.

Terkadang saat ketemu.

Chat.

Telpon.

Video call.

Atau saat berjauhan.

Tapi kalau sama kamu, aku nggak mau jauh.

Lupakan.

***

"Pagi mahasiswa protes."

Bu Dosen.

Ikut pertandingan ajak emosi.

"Pagi bu tugas."

"Nggak sopan banget kamu."

"Canda bu."

"Itu manis."

Hah?

Manis, apaan?

"Permen."

Bentar.

Setahu aku, manis itu kamu.

Senyum seketika.

Cuek yang lama.

Tertawa dengan gigi dua.

Kelinci itu.

Haha.

"Mau apa?"

"Mau ketemu sama Bu Dosen bu."

"Banyak"

"Cari yang dikit aja bu. Takutnya dia cemburu."

"Dasar remaja sekarang. Bucin."

"Itu sayuran bu."

"Buncis."

Aduh.

Sama bu tugas.

Makin lama, makin nggak bener nih.

"Ehh ini tugas kamu dek. Sempurna."

"Makasih banyak bu."

"Kok kalau sama Ibu nggak senyum manis."

"Loh tadi saya senyum bu?"

"Iya."

Kacau deh.

Ini salah paham.

"Aduh saya harus bilang sama dia. Ini salah paham."

Ok, hanya untuk pembenaran.

Sebenarnya dia siapa.

***
Aku masih menunggu di halte bus.

Namun sepertinya, aku tak menemukan pujaan hati.

Salah.

Bus berhenti.

"Mau bareng?"

Sok kenal.

Sok dekat.

Sok akrab.

Dekat sama akrab bedanya apa?.

"Aku tau rumah kamu."

Aku putar kepala. Bukan. Geleng kepala.

"Nggak papa. Jam segini bus nya akan tiba sebentar lagi."

"Lo ngomong apaan sih? Nggak mutu."

"Ini bukan ajinomoto."

Aku pergi aja.

Mungkin cara yang benar.

Merelakan tumpangan gratis.

Tanpa menengok ke mata nya.

Yang melemahkan.

"Nah tuh udah ada bus. Sana naik, nanti ketinggalan lagi."

Udah tau.

Emang aku Bocil.

"Sampai ketemu di hati aku."

Jijik.

Dengerinnya.

----
Suka📌

Vote saja.

Kalau malu, baca aja nggak papa kok.

Aku ikhlas.

Ter.balikWhere stories live. Discover now