Siapa Sih Dia?

4 1 0
                                    

"Ok, hari ini nggak boleh telat lagi. Aku harus kerjain semuanya malam ini."

Membuka tugas.

Mengumpulkan nyawa.

Sehabis tidur 5 menit.

Haha.

"Gue capek. Ngantuk. Huwaa, bunda."

Padahal baru 30 menit.

Ngantuk menjelma jadi lelah.

Mata panda nih.

Kelihatan dari matanya.

Bercanda.

***
"Nomor satu, kamu selalu nomor satu"

"Makasih bu. Alhamdulillah saya kerjakan dengan sabar dan tulus. Seperti penyanyi."

"Nggak jelas mahasiswa protes."

"Selamat pagi bu Tugas. Hari ini ada jadwal Ibu."

"Udah tau."

Dasar.

Bukannya makasih.

Huwaa.

Dosen bagian Tugas.

Emang ngeselin.

Aku pergi meninggalkan kantor. Tak ingin berbicara kasar.

Berjalan sendiri tanpa gandengan.

Memang menyesakkan.

Namun jalan tanpa tujuan.

Lebih menyebalkan.

Tumben, aku bener.

Haha.

"Selamat pagi hati."

"Kita saling kenal?"

"Kamu jahat banget sama aku."

"Gitu ya?"

"Jalan sore Yuk."

"Sibuk."

***
Pagi gini, si bocah kecil belum berangkat.

Ada apa gerangan?

"Huwaa, gue telat nih."

Baru juga dicariin.

Umur panjang.

"Kenapa?"

"Itu pacar gue. Bukan, motor pacar gue, mogok. Apalah daya, gue sama dia nuntun sampai bengkel."

"Makanya, jangan punya pacar. Bikin rusuh sama beban."

"Ihh nggak tau. Bisa bikin hati berbunga-bunga tiap hari."

"Btw, nih ada titipan buat kamu."

"Dari siapa?"

"Entah. Cowok intinya. Dia nggak ganteng. Apalagi keren. Dibawah standar pacar gue."

"Hmm, makasih."

***
Buka.

Nggak.

Buka.

Nggak.

"Nggak aja lah, aku mau tidur dulu. Baru buka buku terus dikerjain."

"5 menit."

Aku bermimpi.

Kamu selalu ada untukku.

Bahkan bahagia sekalipun.

Kamu masih di samping aku.

"Mimpi apaan gue. Bucin amat."

"Hah, ternyata cuma 4 menit 45 detik."

Kring Kring Kring.

Tepat 5 menit.

***
"Kamu udah buka kado dari aku?"

"Kado?"

"Iya kado yang aku bungkus dengan cantik."

"Halah, lupa naruh."

"Yahh, pelupa. Nggak jadi suka deh sama kamu."

"Terserah. Gue nggak peduli. Kenal sama lo aja nggak."

"Ok, aku tau ini kode"

"Nama aku Bryan."

"Nggak nanya."

Meninggalkan dia sendiri di lorong kelas, nggak akan membuat dia lupa jalan pulang kan?

Aku tinggalkan dia untuk kedua kalinya.

Ehh tiga kali.

"Tunggu."

----
Suka📌

Udsh langsung aja divote.

Kalau nggak, nggak papa.

Santai aja sama aku.

Ter.balikWhere stories live. Discover now