"Tidak ada yang sia-sia ketika kita usaha, sia-sia itu ketika kita tidak ada usaha"
-Imam Untuk Halwa-
Happy Reading ❤️
Ujian Nasional telah tiba, kini siswa siswi SMA Pelita Harapan sedang berkutat didepan komputer masing-masing. Arsa, Thata dan Halwa berada di ruangan yang berbeda dikarenakan absen mereka yang berjauhan.
Jam menunjukkan pukul 11 siang. Mereka sudah diperbolehkan pulang, untuk mempersiapkan mata ujian besok hari.
Namun tidak dengan Halwa, Thata dan Arsa. Mereka memutuskan untuk belajar bersama di rumah Arsa.
"Wa, buku inggris nya sama kamu kan?" tanya Arsa.
Sebelumnya mereka sudah meminjam buku dari perpustakaan.
"Iya, sama ku, Ar," jawab Halwa.
Mobil yang mereka naik sudah sampai di garasi rumah mewah, yang tak lain adalah rumah Arsa. Satpam rumah Arsa segera membukakan pintu mobil satu-persatu. Arsa mengajak Thata dan Halwa menuju ke taman belakang.
"Aku ke dalam bentar ya, kita belajar disini aja," ujar Arsa.
"Okee," jawab Halwa dan Thata sambil mengacungkan jempol.
"Kalau mau apa-apa, panggil Bi Ira aja ya!" perintah Arsa.
"Siap pak bos," jawab Thata cengengesan.
Halwa tertawa melihat ulah sahabatnya. Sementara Arsa masuk ke rumah menuju ke kamarnya yang berada di lantai tiga. Ia mengambil dua lembar hasil tes. Lalu menyelipkannya di salah satu bukunya.
"Tha, Wa. Aku punya surprise buat kalian," ujar Arsa tersenyum.
"Gak usah lebay deh Ar, pake surprise segala. Langsung aja kali," sewot Thata.
"Yaelah, sewot banget ni anak," gerutu Arsa.
"Udah!" ucap Halwa menengahi, "Kamu mau kasih tau apa Ar?" lanjut Halwa.
"Coba deh baca yang lembaran ini," ujar Arsa menyodorkan lembaran pertama kepada Thata dan Halwa.
Halwa dan Thata langsung membaca dengan teliti. Thata mengernyitkan dahinya.
"Jadi, kamu gak lulus Ar?" tanya Halwa.
"Iya, impian aku gagal. Tapi, jawabannya masih ada disini," ucap Arsa kembali menyodorkan lembaran satu nya.
Halwa dan Thata kembali membaca dengan teliti. Seketika Thata menjerit terkejut.
"Arsa?! Kamu lulus di University of California?" tanya Thata histeris.
"Iya, yang tak lain tempat kuliah Papa Mama dulu," jawab Arsa.
"Jadi, ceritanya gimana sih? Kok kamu gak ada bilang-bilang," kesal Halwa.
"Jadi gini, awalnya aku cuman tes di Cambridge aja. Tapi, Papa bilang cari cadangan siapa tau gak keterima di Cambridge. Yaudah Mama saranin di Los Angeles aja, tempat Papa sama Mama kuliah dulu. Yaudah aku ikutin kata Papa. Dan ternyata, aku malah keterima di LA," jelas Arsa.
"Di jurusan yang sama Ar?" tanya Halwa.
"Beda. Aku ambil jurusan bisnis," ujar Arsa.
"Wihh, ketemu orang bule nih ya. Semoga lancar ya bro," ucap Thata.
"Thanks ya. Aku bisa sampai di posisi ini juga karena support dari kalian," balas Arsa.
"Iya sama-sama. Udah yuk lanjut belajar!" ajak Halwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Untuk Halwa (HIATUS)
RomanceHalwa Safiyya Ningrum, perempuan yang mencintai sahabatnya Muhammad Arsa Pradipta. Dia lebih memilih memendam perasaannya sampai waktu yang tepat. Namun apa jadinya, jika yang dipendam justru melukainya sendiri. Arsa memilih perempuan lain untuk men...