⚠️️Hati-hati! Part ini bisa membuat Anda senyum-senyum sendiri⚠️
"Tetaplah menjadi penyebab utama dari terciptanya senyumku"
– Athalla Pramudya Azkan-Imam Untuk Halwa-
Happy Reading ❤️
Pagi ini, Halwa, Atha dan jamaah umroh lainnya sudah berada di Bandara Soekarno Hatta. Arvan, Ayu, Haris, Syafa, Alvin, dan Naufal ikut mengantar keberangkatan Atha dan Halwa. Tak lupa, Azzam, Fasha dan Thata juga ikut hadir.
"Al sama Nau jangan nakal-nakal ya sama Oma, Opa. Dengerin kata mereka," pesan Atha pada kedua anaknya.
Alvin mengangguk. Naufal yang memperhatikan Ayah dan Bundanya membuat ia bertanya.
"Ayah cama Bunda mau kemana?" tanya Naufal.
"Ayah sama Bunda mau melaksanakan ibadah. Nanti kalian kalau udah besar, juga kayak Ayah sama Bunda," sahut Arvan menjelaskan pada kedua cucunya.
Naufal pun mengangguk mengerti. Lalu, ia pun digendong oleh Arvan.
"Kalian disana jaga kesehatan ya, soalnya udaranya kan sedikit berbeda sama disini," pesan Ayu.
"Iya Bun," jawab Atha dan Halwa serempak.
"Atha, Halwa nya jangan sampe ngga makan ya. Biasanya dia kalau makanannya beda, dia suka ngga makan," pesan Syafa.
"Siap Umi," jawab Atha patuh.
"Jaga anak kami ya," pesan Haris sambil menepuk pundak Atha.
"Iya Bi. Insya Allah," jawab Atha.
"Wa, jangan lupa doain jodohku supaya cepet ketemu sama aku," bisik Thata.
"Iya Bu. Usaha juga harus," jawab Halwa memutar bola matanya malas.
"Usaha gak mesti diumbar kan?" tanya Thata.
"Iya deh iya," jawab Halwa.
"Bro, buruan Alvin sama Naufal dikasih adek," bisik Azzam sambil menyenggol lengan Atha.
"Sabar Bro. Ada waktunya," jawab Atha diakhiri senyuman.
Tak lama, ada aba-aba dari ketua rombongan untuk bersiap-siap check in. Atha dan Halwa pun pamit dengan semuanya. Dan bergegas masuk ke dalam.
Kini, mereka sudah di perjalanan menuju Jeddah. Mereka akan menempuh perjalanan selama kurang lebih delapan jam untuk sampai disana. Halwa sedang sibuk dengan Al-Qur'an nya. Tampaknya ia sedang mengulang hafalannya. Sementara Atha sedang memperhatikan Halwa mengaji.
"Lah kok berhenti?" tanya Atha yang melihat istrinya tiba-tiba berhenti.
"Jangan diliatin," ujar Halwa.
"Masa liat istri sendiri gak boleh," sahut Atha sambil mengerutkan dahinya.
"Ya tapi kan aku malu Mas," kesal Halwa.
"Yaudah aku gak liat. Kamu lanjutin ngajinya," ujar Atha mengalah.
Halwa pun melanjutkan ngajinya. Tapi tak bertahan lama, karena suaminya kembali berulah lagi.
"Mas!" tegur Halwa.
"Aku gak tahan untuk gak liatin kamu," ujar Atha sambil menyengir.
Halwa menahan senyumnya. Hembusan napas Atha terasa di wajahnya. Atha mencium kening istrinya lama. Halwa merasakan detak jantungnya tidak karuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Untuk Halwa (HIATUS)
RomanceHalwa Safiyya Ningrum, perempuan yang mencintai sahabatnya Muhammad Arsa Pradipta. Dia lebih memilih memendam perasaannya sampai waktu yang tepat. Namun apa jadinya, jika yang dipendam justru melukainya sendiri. Arsa memilih perempuan lain untuk men...