25

15.6K 1.1K 32
                                    


••

"Kau lihat kan Seok? Kittenku bisa membungkam dua hama gila itu. Menakjubkan sekali". Jisoo berucap antusias sambil melipat tangan di dada. Memerhatikan empat orang disana.

"Itu karena kalian bersekutu. Kau selalu memberi contoh yang tidak baik padanya sampai bisa seperti itu kan?". Ucap Hoseok terkekeh sumbang.

"Menjadi pasangan Taehyung tentu saja harus bisa membela diri sendiri. Setidaknya dengan mulut kalau tidak bisa pakai tangan". Jelas Jisoo dengan seringaian penuh arti di bibir tipisnya. Merasa sangat senang sebab baru saja melihat degan yang lebih menarik dari acara ini.

Hoseok mendelik. "Dilihat dari sisi manapun Jennie itu cocok dengan kepolosan nya. Kalau dia jadi jahat seperti mu maka tidak akan cocok dengan kecantikan nya nanti. Jadi, Jangan merusak otaknya dengan ajaran sesat mu itu". Ucap Hoseok mendapat pukulan kecil di bahunya.

"Heh! Aku mengajarkannya untuk berani karena dia akan menjadi istri dan seorang Mafia. Otakmu itu pendek sekali sih! Aku memang menyayangi nya Hoseok, tapi bukan berarti aku harus berada di dekat nya dua puluh empat jam penuh. Dia harus bisa membela diri, selain kegunaan Taehyung untuk melindungi nya".

"Setidaknya jangan kejam kejam seperti dirimu lah. Kita ini memang mafia, tetapi aku juga masih memiliki sisi baiknya".

"Sekali lagi kau bicara maka meja ini yang akan ku lempar padamu". Jisoo mendesis membuat Hoseok memutar bola matanya malas.

"Itulah kenapa media tidak berani mewawancarai wanita karier yang sukses seperti mu. Melihat wajahmu saja merea sudah turu lebih dulu. Apalagi berbicara langsung". Hoseok berucap lagi tanpa peduli dengan ancaman Jisoo.

Dia yakin demi menjaga image dan keanggunan nya, Jisoo tidak akan berani melempar meja itu padanya.

"Aku orang sibuk. Berurusan dengan media itu merepotkan".

Hoseok mengangguk singkat membenarkan hal itu.

Jisoo meneguk lima gelas alkohol yang sangat kuat untuk membuat dirnya benar benar mabuk. Jisoo pikir setelah ini ia akan pulang bersama hoseok. Namun,  Sedang asik melamun kan sesuatu, Jisoo tiba tiba mengalihkan atensi nya ada seseorang yang membuka suaranya didekat mereka.

"Wah, Aku tidak percaya kita bisa bertemu disini Nona".

Suara yang datar rendah itu membuat suasana menjadi hening dengan Jisoo yang menatap bingung pemuda yang berdiri menjulang tinggi didepannya. Dia menatap wajah pemuda dengan pandangan yang mengeblur.

Maklum. Dia sudah setengah mabuk karena terlalu asik menegak alkohol favorite nya sedari tadi.

"Kau siapa? Ada keperluan apa dengan Jisoo?". Ucap Hoseok lebih dulu memulai pembicaraan karena sedikit penasaran melihat tampang gagah pemuda ini. Bagaimana bisa Jisoo memiliki teman lelaki selain mereka?

"Oh, Aku? Aku punya urusan penting dengan wanita ini. Apa kau kekasihnya?". Pemuda itu berucap tanpa melunturkan seringaiannya. Dia mengalihkan tatapannya pada Jisoo yang hanya diam dengan wajah datar luar biasa.

Hoseok menyatukan alisnya bingung. Bagaimana bisa pemuda asing ini menganggap kalau dia adalah kekasih Jisoo?

"Tidak. Kami hanya rekan".

MAFIA IN THE DARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang