10

676 92 28
                                    

"LIMA MENIT!!!"

Pukul tujuh kurang lima  menit, suasana disebuah kantor menjadi riuh.  Perusahaan besar di tengah kota Jakarta yang dipimpin oleh CEO berhati baja. Semua sibuk melakukan ini dan itu, Ada karyawan yang buru-buru merapikan pakaian, ada yang berlarian darikamar mandi dan ada yang memperbaiki rambutnya. 

CTAK.. CTAAK

Suara khas sepatu pantofel yang diingat para pegawai disana seakan menjadi alarm bagi mereka untuk menyiapkan diri. Seorang laki-laki berperawakan tinggi, berkacamata dan berwajah tegas tengah berjalan memasuki kantor bersama dengan seseorang lain disebelahnya. 

Semua menunduk dan menyapanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua menunduk dan menyapanya. Seorang laki-laki muda yang diusia ke 29 tahunnya telah menjadi CEO dari perusahaan Jayacandra, perusahaan besar di bidang Accounting. Menjadi lulusan termuda double degree bidang Ekonomi di Universitas terbaik di Kanada. Anak tunggal keluarga Jayacandra yang juga masuk dalam jajaran Top para CEO muda menurut Majalah bisnis. 

Tidak seperti biasanya yang tiap pagi datang dengan wajah datar kali ini dia datang dengan senyuman lebar di wajahnya. Dia berjalan lurus menyapa singkat para pegawainya dan kembali menghadap ke depan dengan senyuman indah terpatri di wajahnya. Setelah masuk ke ruangannya, semua pegawainya menghela napas lega.

Jaevier masuk seorang diri ke ruangan. Dia duduk di kursi kebanggaannya, dan mengambil ponsel di saku celana. Dia mencari nomor seseorang dan menghubunginya

"Halooo.." Kata seseorang diseberang sana, suara imutnya membuat Jaevier tidak bisa berhenti tersenyum. 

"Haloo Dyn.." Dia tidak bisa berhenti tersenyum. 

"Haloo iyaa Jaevi.. ada apa?"

"Kamu dimana?"

"Ini di rumah sakit, kenapa? kangen yaa?" Demi Tuhan, Jaevier rasanya ingin lari menuju rumah sakit dan memeluk gadisnya itu

"Iyaa kangen, kamu pulang jam berapa?"

"Malem sih, jam sembilanan. Kenapa?"

"Kebetulan aku ada meeting selesai jam sembilan malem di deket rumah sakit kamu"

"Eh.. kebetulan gitu yaa" 

Percayalah Wendyna, tidak ada kata kebetulan dalam kamus Jaevier. 

"Aku jemput yaa, kita pulang bareng"

"Boleh.. nanti aku telpon ya kalau aku udah pulang" 

Yess.. Dia akan bisa melihat gadis kesayangannya itu atau mungkin dia juga akan memiliki alasan untuk lagi-lagi menginap di apartemen Wendyna. 

"Iya sayaaang"

"Ih kok sayang-sayangan sih Jaev?" 

"Gak usah protes, bentar lagi kamu juga jadi sayangnya aku. Udah kamu balik kerja yaa.. aku juga mau kerja. Semangat kerjanya sayaang.."

LIMERENCE || JAEXWENDY [COMPLETE] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang