Wirga sedang duduk di bangku taman rumah sakit. Hari ini dia dinas pagi dan sekarang jam istirahat. Dia memilih meminum kopinya sambil berdiam diri memikirkan sesuatu. Seorang perempuan cantik datang, dia sengaja menghampiri seniornya itu.
"Kak Wirga.." Sapanya
Wirga membuka matanya "Nana.. ada apa? kenapa kesini?" Tanya Wirga
Nachell memilih duduk di sebelah seniornya itu sebelum menjawab pertanyaanya.
"Nana boleh duduk disini ya kak?"
"Itu kamu udah duduk kenapa pake ijin segala hehe"
Nachell terdiam, dia sibuk memperhatikan wajah Wirga
"Ada apa?" Tanya Wirga lagi
"Aku boleh tanya sesuatu gak sama kak Wirga?"
"Mau tanya apa?"
Nachell masih menimbang-nimbang lagi, apa dia harus senekat itu bertanya tentang perasaan Wirga pada Wendyna? Sebenarnya apa hak Nachell bertanya seperti itu? siapa juga dia? Tapi mau bagaimanapun otak dan hatinya selaras bekerja untuk menanyakannya pada Wirga.
Nachell menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak batin Nachell.. kalau dia bertanya seperti itu yang ada seniornya itu akan marah padanya dan kalau sudah begitu selamat tinggalah masa residen yang menyenangkan. Wirga akan memberinya banyak pekerjaan jika dia melakukan kesalahan.
"Hei.. malah ngelamun, mau tanya apa?"
Demi apapun, mulutnya harus kalah dengan otak dan hatinya. Matilah sudah Nachell.. semoga setelah ini Nachell masih bisa hidup menjalani hari-hari sebagai residen di rumah sakit ini.
"Kak Wirga cinta sama kak Wendyna?"
Pertanyaan yang mengejutkan dari Nachell, Wirga tak mengira jika Nachell akan bertanya seperti itu. Apalah juga dia kenapa dia ingin tau sekali tentang perasaanya kepada Wendyna.
"Kamu dapet pertanyaan itu dari siapa?" Tanya Wirga dengan nada suara yang mulai berubah kaku
"dari aku sendiri"
"Apa urusan kamu tanya soal perasaan aku?"
Mampus.. Wajah Wirga sudah berubah kesal. Nachell tidak boleh terlihat takut dia harus berani menatap seniornya itu. Sudah kepalang basah, ikut campur urusan perasaan orang lain sekalian saja menyelam.
"aku tanya kakak, kenapa kakak malah balik tanya?" Wajah Wirga semakin kesal terlihat, apa-apaan juniornya itu, beraninya dia berbicara seperti itu padanya.
"intinya kamu mau ngomong apa Nana?"
"Maaf bukan aku mau ikut campur kak, tapi kalau memang kak Wirga ada perasaan sama kak Wendyna. Nana harap kak Wirga segera lupain kak Wendyna karena bentar lagi dia bakal nikah sama sepupu kak Wirga sendiri"
Hebat.. hebat sekali Nachel.. hari ini dia mengantarkan nyawanya sendiri pada Wirga
"TAU APA KAMU?" Wirga meninggikan suaranya, Nana memejamkan matanya tak berani menatap wajah Wirga tapi sedetik kemudian dia memajukan wajahnya menghadap Wirga.
Beranilah Nachell Nefertari..
"Aku bisa liat kak Wirga cinta kak Wendyna, kakak juga akhir-akhir ini sengaja buat kak Jaevi cemburu kan? kak tolonglah!!"
"KAMU TAU APA SOAL PERASAAN? SIAPA KAMU BERANI BICARA BEGITU?"
"Aku cuma mau bantu kakak menyadari kenyataan. Kak Wendyna cintanya cuma buat kak Jaev"
"YA TERUS KENAPA? APA AKU GAK BOLEH CINTA WENDYNA? ASAL KAMU TAU AKU LEBIH LAMA SAYANG WENDYNA DARIPADA BANG JAEVI. AKU YANG LEBIH BANYAK TAU TENTANG WENDYNA DARIPADA JAEVI" Wirga benar-benar murka
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE || JAEXWENDY [COMPLETE] √
Fanficwhen other say that falling in love is easy but it is hard for me if love is you It's enough that you walk past me then my heart has stuck to you -Jaevier Jayacandra You are scary, always around me But you are blinding, because of the light in you...