Bab 5 | Malam

7.7K 40 0
                                    

"Siapa yang menggodamu dulu. Jangan harap adegan garnis itu aku dulu yang menggodamu."

Shena menghela napas panjang. Syukurlah

Ia kira William akan membongkar semuanya sekarang ini juga.

"Ya, memang adegan garnis itu." Jawabnya berbohong

"Jika kau hanya ingin mengatakan itu lebih baik kau pergi dari hadapanku" ujarnya dengan nada ketus

Shena tertegun

"Dasar. Kau ini memang pria bunglon pertama kau acuh dan kedua kau bersikap sok manis dan sekarang. Huh, entahlah aku tak habis pikir Tuan William." Ucap Shena memegang kepalanya. Geram

Pria itu masih dengan tampang sedatar aspal

Shena melirik kesamping. Tunggu. Daritadi ia tak dihiraukan karena earphone yang mengganjal ditelinga pria bunglon itu. Ini gila dan Shena ingin pulang sekarang juga

Dia menatap tajam pria dihadapannya ini, tanpa perhitungan ia langsung menarik benda kecil yang mengisi rongga telinganya

"Baiklah pria gila. Kesabaranku sudah melebihi batas. Aku berdoa pada Tuhan agar kau mendapat jodoh yang lebih gila dari kau dan paling menyebalkan serta.."

Mulut Shena berhenti sejenak karena tiba-tiba pria dihadapannya ini menarik tengkuknya kedalam dan mulai melumat bibir Shena yang ranum

Aroma Lavender menyeruak diindra penciumannya

Shena menekan dada bidangnya agar tidak menempel lebih dekat.

Shena tak menolak Ia hanya belum mampu menjernihkan otaknya sekarang. Apa pria ini mempunyai kepribadian ganda, belum sampai ia memulihkan kesadarannya lumatan itu berhenti ditengah permainan yang belum memenuhi hasratnya. Oh bitch

"Siapa perempuan ini. Kenapa kau menciumnya." Hardik seorang wanita cantik sambil menyeka air matanya

"Dia pacarku." Jawabnya merangkul pundak Shena

Ooo Shena mulai tau arah permainannya sekarang. Patut saja dia menciumnya spontan. Tidak apa Shena juga menyukai adegan tadi

"Maksudku pacar baru. Aku hanya ingin bersenang-senang Jen."

Shena melihat wanita itu. Dia orang lain, bukan wanita yang dia lihat di kedai waktu itu bersama William. Pria ini brengsek juga ternyata. Shena tersenyum miring seolah merasa tertantang

"Aku tau Will kau lakukan semua ini hanya ingin membuatku sadar. Tapi aku tau dihatimu masih terpatri namaku. Kembalilah Will. Please" ucapnya memohon

Cihhh.... Shena menatap wanita ini sinis. Semur hidupnya ia tidak pernah memohon pada pria, kecuali Ayahnya. Ia tau dia wanita penggoda tapi ia tidak serendah itu hingga harus mengemis demi cinta

"Omong kosong. Setelah apa yang kau lakukan kau masih berharap kembali, jangan berharap terlali tinggi." Bentaknya keras hingga semua mata tertuju pada meja kami

Shena syok mendengar William membentak wanita itu. Ekspresinya benar-benar membuatnya takut, mengingat ia selalu menampilkan wajah datar, manis sekaligus menyebalkannya itu

Shena yang menyadari sedang menjadi pusat perhatian dan tak ingin Ayahnya sampai tau ia membuat keributan yang membuatnya diinterogasi semalaman lepas pulang dari pesta yang mendebarkan.

Dia beranjak pergi mengendap endap dari meja itu dan segera menemui Ayahnya

Ayahnya terlihat berbicara dengan seorang Pria. Pasti itu bosnya

"Ayah aku ingin pulang."bisik Shena dibalik punggung Ayahnya

Pria itu berbalik

"Sebentar lagi nak tidak sopan kita pulang duluan. Bahkan sebelum acaranya dimulai. Bersabarlah."

Sang PenggodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang