Heiii.... dia menyuruhku ke apartemennya tapi dia sendiri ada disini.
Shena menggertakkan giginya. Kesal
Arghhh ternyata dia bukan pria yang menyebalkan tapi plin plan juga
Shena mendekatinya disebuah perpustakaan umum sedang duduk menyendiri diantara pengunjung yang lain. Dia nampak terkejut melihat kedatanganku
"Apa kabarmu." Tanya Shena berbasa basi dan duduk berhadapan
"Seperti yang kau lihat." Ujarnya melirik Shena sebentar dan mengalihkan pandangannya kebuku.
Shena menghela napas panjang.
Sabarrr Shennn...
"Kenapa kau tidak diapartemen." Tanya Shena
Dia mengangkat satu alis
"Aku hanya butuh hiburan dan disinilah tempatku untuk menenangkan diri."
Shena berpikir. Bukannya club menjadi tempat pelariannya. Hufttt..
Bodoamat mengapa juga ia memikirkannya"Ehmm Shen."
Shena mengerjapkan kedua bola matanya kenapa tatapannya menjadi selembut ini
"Maafkan aku atas kejadian waktu dipesta. Aku khilaf."
Wait....Dasar bodoh mengapa ia harus minta maaf. Shena juga menikmatinya lagipula statusnya juga sebagai pacarnya, meski itu hanya perjanjian semata baginya.
"Hahaaa... tak apa kenapa kau minta maaf padaku. Kau lucu sekali." Tawa Shena
Dia tersenyum tipis
"Kau sedang ada masalah ya. Ceritakan padaku siapa tau aku bisa membantumu." Tawar Shena keluar dari topik
"Apa jaminannya kalau kau dapat dipercaya."
"Hoo... ayolah aku wanita baik baik. Aku bukan gadis ember yang mengumbarkan setiap masalah ke orang lain." Ujar Shena dengan puppy eyes andalannya
Astaga kenapa wanita ini jadi menggemaskan dimatanya
"Bantu aku mencari Ayah kandungku."
Whatt....apa dia bilang?
"Kau pasti sudah tau kalau Bos Ayahmu itu bukan Ayah kandungku. Dia yang mengatakan semua ini sendiri bukan." Tanyanya memastikan
Shena mengangguk
"Media juga sudah mendengar kabar ini."
Shena mengangguk lagi
"Jika kau tak mau tak apa. Kulihat kau wanita tangguh untuk masalah ini. Aku tidak punya siapapun dan aku ingin mempersatukan mereka kembali. Hanya itu."
"Kau kan kaya, kenapa tak menyuruh anak buahmu sendiri."
"Mereka semua gagal. Tidak ada yang tau keberadaan Menteri Sosial itu dia pandai menyembunyikan diri.
Shena manggut manggut sambil mengusap dagunya. Nampak berpikir keras
"Mengapa kau ingin mempersatukan mereka kembali. Aku tau mereka orang tua kandungmu, apa alasanmu membuat mereka satu lagi. Kenapa kau tak menentang perceraian mereka dulu."
William nampak tersenyum tipis. Tak biasanya Shena melihat dia begini sangat memprihatinkan. Ia jadi membayangkan jika dia sendiri yang sedang diposisi William saat ini. Mungkin ia akan mengidap gangguan mental atau gila lebih tepatnya.
"Akan menjadi satu novel jika aku menjelaskannya sekarang. Aku hanya butuh jawabanmu."
Shena menimbang nimbang keputusannya, tapi kasihan juga dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penggoda
RomanceLo tau betapa asiknya ngerebut apa yang bukan milik lo. Gue sadar ini hubungan terlarang. Disaat dia belum punya pasangan. Lo sama sekali gak respon, beda dengan ketika dia sudah punya calon. Ada sepercik api yang membuat hati gue ingin merebutnya d...