Bab 4 | William Geordon

6K 34 2
                                    

Shena menatap dirinya dicermin besar di kamar bernuansa hijau limau ini. Sebenarnya ia tak suka warna ceria dan cerah. Ia lebih suka warna netral hitam dan putih misalnya. Tapi apalah dayanya ibunya  yang mendekorasi kamarnya Ini. Gila.

Shena mendengus kesal dan berbaring diatas ranjang sambil menatap langit-langit kamar

Dunia sesempit ini kah.

Mungkin.

Shena mengacak rambutnya kesal. Kembali teringat ucapannya tadi siang dikedai kopi bersama Jey

Povv..

"William Geordon. Targetmu selanjutnya"

Shena menahan napasnya tercekat. Ini gila.

"Jangan bergurau Jey." Tanya Shena mendelik

"Apa wajahku terlihat sedang becanda."

Shena menegak saliva kasar

"Oke. Jadi kapan kau bertemu padanya."

"Aku tidak bertemu. Tapi menguping, selepas break tadi aku pulang dan tak sengaja dalam perjalanan aku melihat wanita yang tadi pagi dengan William dipinggir jalan. Aku iseng turun dari mobil dan menghampirinya. Ia terkejut melihatku dan menangis histeris." Ucap Jey berhenti dan menghela napas

"Dia diturunkan dipinggir jalan oleh William. Katanya dia ada keperluan mendadak. Dia merengek ingin diantarkan ketempat William, kenapa kau tertawa." Ujar Jey mengernyitkan dahi melihat Shena dengan tawanya yang lepas

"Haahaaa...Kau lucu Jey. Andai saja aku melihat ekspresimu waktu wanita itu merengek. Haahaaa."

"Kau mulai tak waras Shen."

"Haahaa. Baiklah lanjutkan ceritamu."

"Darimana tadi." Tanya Jey

"Merengek." Jawab Shena cekikikan

"Dia tidak tau dimana William berada tapi ia memasang lokasi diponsel William. Terpaksa aku harus mengantarnya kesana. Dan dia berada digedung tua terbengkalai disudut kota sedang berbicara dengan seseorang dan aku mengupingnya. Aku tidak tau Pria yang mengobrol dengan William, karena dia membelakangiku. Dia tau kalau kaulah simpanan Menteri Sosial itu. Aku sembunyi disemak-semak lalu pergi setelah mereka juga pergi. Pulangnya aku dipukuli dengan bodyguard sialan itu. Hari yang sangat melelahkan"

Shena nampak berpikir.

"Ada yang aneh Jey. Cuma Aku, Kau, Kepala Polisi itu yang tau. Lalu siapa yang mengatakan ini semua pada William."

"Yang pasti ada saksi mata selain kita bertiga. Dan juga Menteri Sosial itu punya hubungan dengan pria bernama William."

"Dia tidak tau kan kalau kau mengetahui pembicaraannya."

Jey menggeleng

"Simpan rahasia ini. Sampai aku telusuri identitas William pria bunglon."

Jey mengernyit

"Yaa bunglon. Kau tau kemarin lalu dia menghinaku dengan perkataannya yang menohok, tapi tadi pagi dia mengeluarkan bualannya yang sangat manis, dia menggodaku Jey. Seolah-olah dia belum pernah bertemu sebelumnya. Dia memujiku didepan pacarnya. Gila."

"Mungkin pesonamu baru terpancar Shen." Ujar William tertawa

"Shenaaaa... Jika kau masih belum sadar juga Ibu akan mengguyurkan air dibadanmu itu. Shenaaaaa." Teriak ibunya membuyarkan lamunan

Sang PenggodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang