Bab 3 | Aneh

8.1K 45 0
                                    

"Gimana rencanamu tadi malam Shen, lancar."

"Seperti yang kau lihat."

Jey mengernyitkan dahi

"Apa yang tidak kulihat."

Shena menghela napas panjang dan menatap bosnya dengan tatapan nyalang

"Dasar kudet. Apa kau belum melihat berita tadi pagi, di televisi, koran atau radio. Apa kau tak tau." Ucap Shena datar

"Aku tau. Maksudku ehmm aku ingin kau menjelaskan secara rinci padaku."

"Dasar bodoh. Kenapa kau tidak tanya pada wartawan saja."

"Identitasmu tersembunyi Shen. Bahkan media tidak tau kalau wanita yang bersama menteri sosial itu kau."

Shena tersenyum miring

"Kau memang gila Jey."

Jey yang mendengarnya lantas kebingungan

"Apa yang tidak kuketahui."

"Kau tau Jordan Leonard." Kata Shena menenggak segelas wine

"Siapa yang tak mengenalnya. Kepala polisi yang paling terhormat didunia militer itu. Apa hubungannya."

"Bodoh. Kau lupa siapa aku. Aku menyuruhnya menyembunyikan kasus ini sebagai gantinya one night stand me." Shena mengedipkan sebelah mata

Povv...

"Karena dia mengikuti dibelakang kita dari tadi." Ujar Fredly melihat mobil hitam dibelakang mobilnya dengan jarak sangat dekat

Shena melirik spion dan menatap orang yang disampingnya

"Apa yang harus kita lakukan." Jawab Shena panik. Ia tidak mau identitasnya terbongkar Ia belum siap untuk semua ini

"Tenanglah. Dia mengatakan kalau dia sudah tau kau dan juga statusmu. Aku akan menghentikan mobil ini dan menghampirinya."

"Lantas aku."

"Kau ikuti saja petunjukku."

Mobil berhenti dan Fredly keluar meninggalkan Shena seorang diri. Ia melihat istri Fredly juga keluar sendirian terlihat percekcokan diantara mereka. Shena melihat Fredly menyobek atas blouse yang dikenakan istrinya. Lalu ia menangis dan media pun berdatangan

Shena merunduk agar ia tidak ketahuan sedang berada dimobil. Ia tidak tau apa yang dilakukan Menteri sosial itu diluar, karena ia tidak bisa melihatnya. Ia takut media akan menyorotnya

Hingga suara ketukan dikaca mobil itu melenyapkan segalanya.

Keringat dingin membasahi tubuhnya.

Shena beringsut mundur hingga ke jok bagian belakang

"Jangan takut. Kau mengenalku bukan, kaca mobil ini tidak menerawang dari luar jadi kau aman. Tidak ada yang tau siapa dibalik peristiwa ini. Kecuali, ada saksi mata. Dan itu aku." Ujarnya masuk menyelinap kedalam mobil

Shena susah payah menelan salivanya. Bagaimana mungkin ia harus berurusan dengan Kepala polisi ini langsung

"Kau tau. Shena."

"Bagaimana kau tau namaku." Tanya Shena menautkan kedua alisnya

"Tidak heran Shen. Mungkin media bisa dikecoh tapi tidak untuk pejabat tinggi seperti kami. Kau sudah terkenal dikalangan orang-orang seperti kami."

"Apa maumu."

"Kau menawariku."

"Asal kau bisa tutup mulutmu Tuan Polisi yang terhormat." Ujar Shena menyentuh bibir lawan bicaranya itu

Sang PenggodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang