Ghanas

225 18 1
                                    

Singa ditakuti karena diam
Sedangkan Anjing dijadikan mainan karena dia mengonggong_Ghanas Alarickh Aji

"Bruuuukkk"

Sebuah bogem mentah mendarat diwajah siswa berseragam putih abu abu yang membuatnya tersungkur ketanah. Dia lalu kembali berdiri dan membersihkan darah disamping mulut kirinya.
Siswa berkalung berbandul gigi taring singa itu mengepalkan tangannya dengan erat hingga memperlihatkan otot birunya. Dan memukul lawannya 2X lebih keras. Membuat lawannya jatuh dan tak sanggup untuk berdiri.

"HEI HEI APA APAAN INI?"

"SELALU SAJA KAMU GHANAS! IKUT BAPAK KE RUANG GURU!"

Dia adalah Ghanas, GHANAS ALARICKH AJI . siswa kelas XII IPA 5 SMA Bramasta. Teman temannya sering memanggilnya Ghans. Seorang Atlet lari di SMA Bramasta yang sering menyumbangkan pialanya. Dia juga ketua Bevosa. Geng terbesar diantara geng² SMA lain. Matanya yang hitam lekat dan tajam membuat siapapun tak berani beradu pandang dengannya. Sifatnya yang emotional dan Ganas itulah yg membuat nya ditakuti.

Murid berkalung bandul gigi taring singa itu mengabaikan ucapan pak sugeng disampingnya dan masih menatap mata Reno dengan tajam. Bak singa yang sedang kelaparan.

"Singa ditakuti karena diam. Sedangkan Anjing dijadikan mainan karena dia mengonggong. Sekali lagi lo hina Bevosa. Lo mati di tangan gue"

"Ghanas ikut bapak!"

****

"Siapa yang suruh kamu jadi ketua di geng itu Ghanas? Keluar kamu dari geng itu!" bentak laki laki berkumis tebal bernama Aji, seorang TNI AD. Ayah Ghanas, yang sekarang sedang libur dari tugasnya.

"Ayah gak berhak ngelarang Ghanas. Ghanas selalu nuruti kemauan Ayah, tapi untuk yang ini. gak akan Yah, Ghanas gak akan pernah keluar" balas Ghanas dengan mengebu.

"mau jadi apa kamu? Kamu gak pernah banggain Ayah! apa kasih sayang Ayah gak cukup? Sampe kamu ikut geng konyol kayak gitu"

"Ghanas gak butuh kasih sayang Ayah. Buat apa? Kalo Ghanas di sayang tapi adik Ghanas ditelantarkan Yah? Ghanas tersenyum miring. "Ayah macam apa anda? Yang tak sudi mengakui putranya sendiri?"

"GHANAS!!"

"AYAHHH!" teriak anak laki laki berumur 7 thn berdiri tegap didepan Aji dengan wajah yang berbinar.

Seketika itu juga Aji memalingkan wajahnya. enggan mematap wajah anak kecil didepannya.

"Ayah," panggil anak kecil bernama Ghafa itu sekali lagi.

"bawa pergi dia Ghans! Aku tak sudi melihat wajahnya!"

Itulah kalimat yang selalu Aji lontarkan ketika melihat wajah Ghafa. Ghafa tak bersalah atas itu. Namun Aji selalu menyalahkan Ghafa atas kejadian itu. Air mata Ghafa langsung luntur dan dengan cepat Ghanas mengendong Ghafa yang kini meraung raung di pundaknya ingin turun dan memeluk ayahnya. hanya itu yang Ghafa mau. Ghafa tak tau apa salahnya hingga ayahnya tak pernah merayakan ulang tahunnya atau meliriknya sedikitpun.

Rahang Ghanas mengeras menahan emosi. Dia tau hati adik kecilnya kini pasti sangat hancur. Dia melajukan motornya dengan cepat dengan Ghafa dibelakangnya yang masih menangis. hampir 3 jam mereka hanya mengelilinggi jalanan jakarta tanpa tujuan.

Hallooooo teman teman 😚

Aku tantang kalian buat baca sampe part 3? Gimana bisa nggak?

Ghanas [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang