22.Kakak

240 48 29
                                    

Syifa mengambil headsead itu lalu memakainya di telinga. Ia memutar lagu Pangeran Tidur oleh Un1ty. Lagu itu dikirim oleh Tissa semalam, Tissa bilang bahwa lagu itu sangat enak di dengar. Syifa hanya mengiyakan saja supaya Tissa senang.

Syifa berjalan santai menuju ke kelas. Sesekali ia bernyanyi kecil mengikuti lirik lagunya. Syifa telah dibuai oleh lagu itu, benar kata Tissa bahwa lagi ini sangat enak di dengar. Apalagi untuk orang yang baru merasakan cinta.

"Happy birthday ya Kak Syifa. " Lelaki itu mengambil headsead Syifa lalu melepaskannya. Syifa menoleh ke arah lelaki itu lalu ia menarik kembali Headsead nya.

Masih pagi pagi saja sudah dibuat kesal. Kau tau siapa lelaki ini? Rajanya cerewet.

"Gue gak suka ada yang ucapin itu! " Tegas Syifa berusaha tak marah karena ia yakin bahwa lelaki itu tak tau apa apa tentang hari lahirnya.

Lelaki itu mengerutkan dahinya. Hampir kebanyakan orang akan senang ketika ia di ucapin selamat ketika ia ulang tahun. Tetapi Syifa tidak.

Syifa berjala meninggalkan  lelaki ini yang terdiam. Tak mau berdiam diri akhirnya lelaki ini mengejar Syifa lalu menyesuaikan langkahnya agar tak tertinggal.

Ketika berjalan bersamaan sesekali lelaki ini mengukur tinggi badan dirinya dan juga Syifa. Lelaki ini terkekeh melihat postur tubuh Syifa yang lebih pendek darinya.

"Apa lo ketawa ketawa?! Bisa gak sih jauh jauh dari gue wahai Rafael!" Mendengar Rafael tertawa Syifa memberhentikan langkahnya lalu menatap Rafael.

"Alhamdulillah kaka mau nyebut nama saya," Syukurnya sambil mengelus dada.

Ketika melihat kelasnya yang tak jauh dari dirinya gadis ini langsung berlari agar tak berhubungan terus dengan Rafael. Nafas Syifa memburu seperti akan kehabisan udara untuk bernapas.

Syifa memasuki kelasnya dengan berjalan pelan dan napasnya yang memburu.

"Alhamdulillah belum telat." Syifa menghela napasnya kasar. Tadi masih ada beberapa menit untuk berleha leha di kelas tapi waktunya terbuang ketika harus berhubungan dengan Rafael.

🚚🚚🚚🚚

Syifa mengumpulkan kertas kertas yang sudah tak terpakai lalu membuangnya ke tempat sampah. Ketika hendak berbalik, dirinya tak sengaja menabrak seseorang.

"Apa kabar lo? Maaf ya gara gara gue hubungan kalian jadi rusak gitu. Jadi masih mau bertahan sama Bright hm?" Kevin mencolek dagu Syifa.

Syifa langsung mengelap dagunya dengan tangannya seolah olah jijik dengan perbuatan Kevin. Syifa mendengus kesal lalu ia hendak masuk ke kelas namun lagi lagi ia tertabrak Kevin.

Kevin tertawa renyah. "Jalan nya yang serius dong, jalan aja belum bisa serius apalagi jalanin hubungan sama Bright." Kevin berkata seperti mengejek dan sialnya itu membuat Syifa geram.

"Tau apa lo tentang gue sama Bright. " Syifa membalasnya lalu ia dengan cepat masuk ke kelasnya sebelum dicegat lagi oleh Manusia ini.

Namun sayang tangannya kembali lagi di cekat namun dengan orang yang berbeda.

"Berapa kali aku bilang, jangan deketin cowok lain." Peringatan Bright. Syifa melirik ke sana sini mencoba mencari keberadaan Kevin tapi tak ada.

"Aku gak deketin siapa siapa Bright."

"Terus ini apa?" Bright menyodorkan hpnya yang terdapat sebuah foto Syifa bersama Kevin. Foto itu adalah foto tadi saat Syifa ingin membuang sampah kertas.

I Am WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang