8~

2 0 0
                                    

Matahari memang terang, tetapi sama sekali tidak terik karena memang bukan musim panas. Hawanya juga masih sangat sejuk, bunga-bunga bermekaran pada musim ini. Berhenti musim dingin berganti dengan musim semi yang sangat indah. Kadang membuat hidung ingin bersin jika serbuk-serbuk bunga terlalu banyak berterbangan.

Sekarang ini seorang gadis sedang duduk di sebuah akar pohon besar yang keluar dari tanah. Ia sedang menatap langit yang cerah. Entah bagaimana mengartikan ekspresi wajahnya saat ini. Gadis itu hanya terdiam dan sesekali mengedipkan kedua maniknya.

"Sudah berapa lama kau disini?"

Gadis itu tak merubah posisinya saat seseorang bertanya.

"Sepertinya hampir setengah hari kau di sini" sambung seorang pemuda tadi.

Pemuda itu ikut duduk di samping gadis yang sedang terdiam tanpa merespon.
"Kau mendiamiku, Niana" kata Kevin di sampingnya.

Niana hanya tersenyum tipis,
"Tidak mungkin aku duduk di sini seharian dan tidak mengisi perutku dengan makanan atau bekerja, Kevin" balas Niana. Kevin yang mendengarnya hanya bisa tertawa.

"Kau baru pulang bekerja rupanya" Niana hanya mengangguk.

***

Sudah beberapa bulan lalu saat Kevin memeluk Niana di apertemen nya. Sejak saat itu mereka mulai ingin menjalin hubungan. Meski sangat menyusahkan karena Niana sangat sulit untuk diajak bicara, Kevin yang sangat percaya diri berusaha agar ia bisa memenangkan hati seorang Niana. Berbagai cara Kevin lakukan,

dan akhirnya usaha untuk memenangkan hati Niana membuahkan hasil.

Saat itu, keluarga Kevin mengajak Niana agar ikut ke vila milik keluarga Kevin. Sebenarnya Niana menolak ikut karena ia harus bekerja. Namun, Ibu kevin berhasil membujuk Niana agar ia ikut. Untuk pekerjaan Niana, Kevin dan Ica bekerjasama agar Niana di ijinkan untuk mengambil cuti,

Dan akhirnya Niana di perbolehkan oleh Miss. Alasan Miss mengijinkan Niana cuti itu karena Niana sudah sangat banyak bekerja keras sampai larut malam. Niana memang orang yang pekerja keras dan sangat tekun, itu yang membuat Miss takjub pada Niana.

Berlibur bersama keluarga Kevin membuat Niana sedikit canggung, apa lagi ia di ajak berlibur ke vila milik keluarga Kevin. Vila keluarga Kevin berada di sebuah pedesaan. Memang lumayan jauh, tapi saat di perjalanan menuju vila, kalian akan terpukau saat melihat pemandangan pedesaannya. Niana tak henti-hentinya menatap keluar jendela mobil untuk menatap pesawahan yang sangat luas. Tak kalah indahnya saat melewati hamparan bunga-bunga yang bermekaran, kebanyakan bunga matahari. Warna dari bunga matahari memang saat cerah dengan warna kuning yang membuat mata selalu ingin terus memandang.

Bangunan vila milik keluarga Kevin sangat sederhana dan terlihat klasik. Bangunan yang tidak terlalu besar dan memiliki dua lantai dengan cat berwarna putih. Perabotan yang kebanyakan terbuat dari kayu membuat isi vila terlihat sederhana namun juga terlihat nyaman dihuni. Tak kalah dengan pemandangan yang berhadapan langsung dengan hamparan ladang di samping bangunan nya. Apa lagi saat melihat dari lantai dua, rumah-rumah dengan cat yang sama dengan bangunan vila diserta udara yang sangat segar membuat orang-orang betah tinggal di sana.

Setelah makan malam, Niana yang kamarnya berada di lantai dua sedang duduk di kursi luar. Ia sedang menatap remaja-remaja yang sedang menyalakan kembang api di ladang yang sepertinya sudah panen. Ntah sudah berapa lama Niana memperhatikan mereka, Kevin sudah duduk di sampingnya. Dan saat itu kembang api mulai menyala dan membuat suara yang sangat kencang. Membuat langit yang gelap berwarna-warni terang.

Dengan berani Kevin mulai angkat bicara,

"Niana," gadis yang di panggil Kevin menatap orang yang memanggilnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blue DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang