8. Terluka

95 13 0
                                    

Ayumi menerima telefon lagi pada tengah malam. Tapi kali bukan ayahnya yang menelfon. Ayumi tidak tahu bagaimana orang-orang Justin mengetahui keberadaannya dan memrintahkan untuk menemui Ayumi.

Ayumi tidak bisa mengatakan ia berada di mana, tapi Ayumi bersedia menemuimya. Seharusnya tidak ada masalah sejak Lay memberinya uang satu koper, tapi mungkin ada hal lain yang lain yang akan di sampaikan.

Ayumi keluar dari kamarnya. Ia memakai hoodie dan menutup kepalanya. Ayumi mengendap-endap dalam kegelapan white house yang sepi.
Ayumi hendak membuka pintu, tapi di kejutkan dengan suara Baekhyun.

"Kaget gw." seloroh Ayumi.

"Jangan pergi, bahaya, orang yang akan kamu temui pasti merencanakan sesuatu." katanya.

"Nggak usah sok tahu, kamu nggak tahu apa-apa." jawab Ayumi ketus.

"Ayumi, aku cuma..."

"Cuma sebentar, jadi jangan menahanku, ngerti?"

Baekhyun diam, dia tidak boleh membuat Ayumi makin kesal. Baekhyun tahu Ayumi sudah kesal padanya sejak tahu keadaannya yang sebenarnya.

Baekhyun tidak bisa menahannya lagi. Ayumi benar-benar pergi tanpa menoleh lagi. Tapi setelah bebrapa meter Ayumi meninggalkan beranda rumah Ayumi kembali menoleh kebelakang dan melihat Baekhyun yang menatapnya.

"Hati-hati Ayumi." teriak Baekhyun.

Ayumi tidak menjawab, dia kembali berjalan menyusuri jalan setapak meninggalkan White House. Ayumi mengabaikan deburan ombak yang menghantam pantai, dia juga mengabaikan suara jangkrik yang berbunyi di semak-semak di sampingnya.

White House makin mengcil dan sekarang tidak terlihat lagi. Ayumi membuka gerbang, lalu kembali melanjutkan perjalanannya.

Ayumi bertemu orang yang di perintah Justin untuk menemuinya.

"Kamu harus kembali ke China."
Katanya.

"Kenapa? Harusnya aku sudah tidak punya tanggungan apa-apa lagi."
Ujae Ayumi.

"Kau adalah aset terbaik Han Zhuang, jadi kau harus bersamanya."katanya.
Suaranya kasar dan keras karena tahu Ayumi akan menolak.

"Aku sedang bekerja, katakan pada Justin dan Han Zhuang, aku akan kesana setelah pekerjaanku selesai."
Kata Ayumi.

"Aku harus bertemu dengan pria yang membawamu kemari. Han Zhuang mengembalikan uangnya, dia hanya mau kamu di sana. Semua orang menanyakanmu."

"Aku menolak, aku sedang melakukan pekerjaanku, aku akan membayar sisa hutangku kalau memang aku masih memilikinya."

Ayumi tidak menghiraukan laki-laki itu, Ayumi berbalik tapi lelaki itu mencengkeram tangan Ayumi.
Ayumi waspada seketika.

"Lepaskan! Aku tidak akan kemana-mana kalau majikanku tidak memberiku izin."
Ayumi bicara ketus tapi lelaki itu tidak peduli pada Ayumi.

"Kau harus pergi bersamaku sekarang."

"Aku bilang tidak!" tolak Ayumi.

"Ayumi, kalau kau menolak, kami di perintahkan untuk memaksa."

"Kalian pergilah!" perintah Ayumi.
Ayumi masih sabar, suaranya belum mengandung emosi sehingga Ayumi masih bisa menekan rasa marahnya.

"Lepaskan!" teriak Ayumi.

"Tidak, kau ikut, kalau tidak aku di suruh menghabisimu."

Benda keras, menempel di kepalanya. Benda berpelatuk. Ayumi berdebar, dia akan mati sebentar lagi kalau tidak menurutinya. Ayumi memejamkan matanya, hatinya makin sakit.
Baekhyun benar, seharusnya ia tidak menemui laki-laki ini.

Wild Baekhyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang