Ayumi merasakan tersiksa setiap hari. Suaranya telah menghilang, batuk tidak berhenti hingga tubuhnya mengering dan kurus. Kemoterapi yang ia lakukan hanya menyakitinya hingga rambut miliknya yang berkilauan telah lenyap perlahan.
Tidak ada kecantikn yang tersisa pada tubuhnya. Tubuhnya juga kini lebih membungkuk seperti wanita renta yang kehilangan tulangnya. Tubuhnya selalu sakit, bahkan makanan yang pengasuhnya berikan pada mulutnya terasa hambar, tidak ada rasa dan pasti akan di muntahkan kembali.
Ingin rasanya Ayumi melebur menjadi abu sehingga rasa sakitnya menghilang.
Ayumi batuk, dia menutupi mulutnya dengan sapu tangan, kemudian menepuk dadanya berkali-kali. Setiap Ayumi mengalami hal ini hidupnya serasa akan segera berakhir.
Ayumi menggenggamm sapu tangan lalu membukanya perlahan. Ayumi memejamkan matanya lalu membukanya. Bercak merah itu pasti ada di sana. Ayumi tahu, itu tidak akan hilang kecuali ia mati.
"Beri kesempatan aku untuk menjagamu, semampuku."
Tubuh Ayumi menegang. Dia tidak mau nengok dan melihat siapa yang memiliki suara itu. Ayumi tahu pasti siapa itu.
Ayumi tidak bergerak. Ayumi memang sudah tidak bisa bergerak dengan cepat seperti biasanya. Tubuhnya serasa remuk jika terlalu sering bergerak.
Ayumi hanya menggerakkan kepalanya, dia melihat sosok tinggi berdiri di sampingnya.
"Tidak ada yang menyuruhmu kemari." kata Ayumi ketus.
"Aku menyuruh diriku sendiri."
Sahut Baekhyun.Ayumi menyeringai, lalu memutar kursi rodanya menghadap pada Baekhyun.
"Aku tidak perlu di jaga, aku bisa mengurus diriku sendiri. Aku baik-baik saja, aku masih bisa memakan makananku sendiri dengan tanganku, aku masih bisa minum sendiri meskipun aku tidak bisa bermain piano."
Ayumi menatap Baekhyun dengan tatapan marah. Baekhyun tidak bergeming, pria itu melihat wajah ayumi yang nyaris tidak di kenaalinya lagi. Benarkah dia Ayumi yang pernah menjaganya dulu? Ayumi yang pernah mengorbankan nyawanya demi hidupnya, Ayumi yang telah di renggut kesuciannya?
Baekhyun mendekati Ayumi, tapi Ayumi memundurkan kursi rodanya sehingga Baekhyun tidak dapat menggapainya.
"Aku hanya seorang pelacur, tidak pantas di jaga oleh seorang idol terkenal."
"Tolong jangan bicara seperti itu Ayumi. Aku minta maaf karena telah menghancurkan hidupmu."
Baekhyun melorot ke lantai. Ia berdiri dengan lututnya lalu tangannya menggapai Ayumi. Baekhyun menggenggam tangan Ayumi yang dingin seperti es.
Baekhyun menangis, air matanya jatuh di tangan Ayumi. Biasanya Ayumi yang selalu menangis, tapi kini Ayumi sudah terlalu lelah untuk menangis. Sekarang matanya tidak mau lagi menghsilkan tangisan.
"Aku tidak pernah memintamu kemari umtuk menangisiku."
"Aku tidak menangisimu, aku sedang menyesali perbuatanku. Aku sengaja melukai perasaanmu untuk membalas sakit hatiku karena kamu pernah menolakku, tapi sungguh aku telah menyesalinya."
Ayumi mendongak menatap Baekhyun dengan pipi basah. Rasa emosional Ayumi membuncah. Bibirnya bergetar dan air matanyapun jatuh.
Ternyata Baekhyun menyimpan rasa sakit yang sama. Baekhyun juga kecewa karena Ayumi telah mengabaikannya. Isakan Ayumi membuat dadanya sakit kemudian kembali terbatuk.
Ayumi menutupi mulutnya dengan sapu tangannya lagi.
Baekhyun mencoba membantu menepuk punggungnya, tapi tangan Ayumi menahan tangan Baekhyun supaya tidak menyentuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Baekhyun
FanfictionSINOPSIS Tidak ada yang menyangka Exo akan kehilangan salah satu anggota yang paling imut dan menggemaskan. ExoL di seluruh dunia pasti akan terkejut mengetahui Baekhyun tidak akan pernah bersama Exo lagi. Ada apa dengan Baekhyun? Baekhyun harus mel...