Singkat cerita, siang tadi para peserta JUMBARA melakukan simulasi korban bencana banjir. Di mana ada beberapa kelompok yang sudah dibagi secara adil untuk bekerja sebagai tim.
Saat berlangsungnya simulasi, ada kejadian tak terduga yaitu hujan turun dan membuat hampir seluruh tenda yang ada di lapangan berumput sedikit banjir hingga membuat barang-barang peserta harus diselamatkan.
Harusnya simulasi, malah menjadi penyelamatan sebenarnya. Beruntung peserta yang ikut sudah ditingkat PMR WIRA yang berarti mereka khatam mengenai dasar-dasar pertolongan pertama atau apa saja yang harus dilakukan ketika terjadi banjir.
"Kalo begini kita mau tidur di mana?" tanya Daniel kepada Sunoo. Pemuda satu itu menguap lalu meringkuk memeluk kedua kakinya.
Saat ini, seluruh anggota PMR SMA ILAND sedang berkumpul di sebuah aula hanya beralaskan kain dan tikar tipis. Tak ada penghangat apalagi selimut. Juga hanya ada sebagian perlengkapan penyelamatan seadanya yang selamat dari basah karena hujan.
Sunoo menggedikkan bahunya. Netranya fokus pada seorang cewek yang sedang sibuk membagikan makan malam untuk teman-teman. Tak ada raut kelelahan di wajah cantiknya itu. Dan membuat Sunoo semakin mengagumi sosok Arletta.
Dirasa Arletta butuh bantuan, dengan sigap Sunoo beranjak dan menghampiri cewek itu. "Gua ke teh Letta dulu."
"Masih aja itu bocah ngebucin," gumam Daniel.
Setibanya Sunoo di dekat Arletta, "teh, ada yang bisa gua bantu nggak?"
"Oh sini biar gua yang bawain," lanjutnya lalu menyambar kotak besar berisi makanan.
Arletta hendak menolak tapi tak jadi, karena jujur saja dia agak lelah dan memang butuh bantuan. Tidak mungkin dia meminta tolong pada Jake dan petinggi lain karena mereka benar-benar sudah bekerja keras hari ini.
Akhirnya Arletta membagikan makan malam dengan ditemani Sunoo. Setelah selesai, Sunoo mengantar Arletta menuju dapur umum.
"Teteh udah makan?"
"Gue nggak laper, cuma ngantuk," jawab Arletta.
Tumben, cewek itu tak ada perlawanan seperti biasanya. Sunoo berpikir kalau dia mungkin lelah makanya tak ada tenaga untuk meladeni Sunoo.
Dengan inisiatif yang Sunoo miliki, dia mengambil sekotak nasi dan membuka penutupnya, lalu menyodorkannya pada Arletta. "Makan dulu teh, liat itu mukanya kebaca kalau teteh laper. Emang bisa tidur dalam keadaan belum makan?"
"Eits, jangan jawab dan jangan nolak. Buruan ini dimakan. Apa perlu gua suapin teh?" lanjut Sunoo sambil tersenyum.
Jujur saja, Arletta tak benar-benar benci dengan Sunoo. Kalau dipikir-pikir lagi, Sunoo itu baik dan lucu, menurut Arletta. Akhirnya, dia menerima kotak nasi dari Sunoo. Keduanya sedang duduk di kursi yang ada di samping dapur umum.
Arletta menoleh. "Lo nggak makan?"
"Udah teh, abis dua kotak malahan," jawab Sunoo sambil menyengir lebar.
Astaga, anaknya Bapak Suho!
Terkekeh pelan, Arletta hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Emang iya sih, hawanya dingin jadi laper terus ya."
"Nah itu teteh tau. Makanya aneh aja kalo teh Letta nggak nafsu makan. Pasti lagi banyak pikiran ya teh?"
"Sok tau banget lo!" jawab Arletta setelah menyuap nasi dan lauknya.
"Tunggu sebentar teh, jangan ke mana-mana," ucap Sunoo dan tiba-tiba dia masuk ke dalam dapur umum.
Arletta menggedikkan bahunya. "Bener sih," gumamnya.
Tak lama kemudian, Sunoo kembali dengan segelas teh hangat. "Ini teh minumnya. Manis kok kayak yang minum nanti," ucapnya.
"Gombal mulu lo."
"Cuma ke teh Letta, jadi nggak apa-apa," jawab Sunoo.
Sambil makan, Arletta bertanya pada Sunoo. "Noo, gue mau nanya dong."
"Apa? Teh Letta mau nanya apa? Gua bakal jawab sekalipun itu pertanyaan susah banget," sahutnya.
Arletta meletakkan kotak nasinya di meja yang ada di sampingnya itu. "Gue bingung, selama hampir dua tahun lo nggak berenti deketin gue. Nggak capek apa?"
"Sorry teh, apapun yang menyangkut kamu, gua nggak ada capeknya." Sunoo mengatakan itu dengan bangganya.
Lalu Sunoo ikut menoleh dan menatap Arletta. "Emang sih teh murid cewek yang baru masuk itu bening-bening, tapi hati gua udah nyangkut di kamu sejak awal. Jadi, jangan nyuruh gua buat berenti ngejar kamu ya teh," lanjutnya.
Tapi lo nggak pernah bilang cinta sama gue, Noo, batin Arletta.
***
Eggies~
Kalian siap untuk malam ini? Udah pada ngevote pick kalian belom? Kira² siapa aja nih ke-6 pilihan kalian?Kalo aku, tiap hari ngevote;
JAKE
SUNOO
SUNGHOON
HEESEUNG
DANIEL
JAYWith Jake,
©Aya, 2k20
KAMU SEDANG MEMBACA
Palang Merah Cinta | Kim Sunoo
Fanfiction[Feat; Soobin, Jake, Sunghoon, Jay & Daniel] Bagaimana jadinya ketika Sunoo harus ikut orientasi Palang Merah Remaja, disaat dirinya sendiri takut dengan darah. Semua Sunoo lakukan hanya untuk kakak kelas yang dia sukai, Arletta. Design cover by @im...