Berduka

662 130 7
                                    

Bagaimana pun, Soya dan Daniel tak pernah tahu kapan waktu keduanya dengan orang tua akan berakhir. Rasanya baru kemarin Soya merengek pada kembarannya kalau dia merindukan mereka. Menanyakan 'kapan mereka akan pulang?'. Tepat kemarin Soya mendapatkan jawabannya, Papa dan Mama Soya maupun Daniel, pulang dengan raga tanpa nyawa.

Ya, orang tua Soya dan Daniel mengalami kecelakaan pesawat yang ditumpanginya. Seharusnya hari ini mereka bisa bertemu dan memeluk anak kembarnya tersebut. Tapi, takdir berkata lain. Soya maupun Daniel harus kehilangan mereka untuk selamanya.

Terlihat di sudut kamar, Soya meringkuk di bawah jendela. Kedua matanya sembab, sebab menangis terus semalaman. Jasad Papa dan Mamanya sudah disemayamkan tadi pagi. Bahkan Soya sempat tak sadarkan diri di tempat pemakaman.

Soya masih belum bisa menerima semua yang telah terjadi. Rasanya tak adil bagi Soya, sudah jarang bertemu Papa dan Mamanya, sekarang dia harus merelakan untuk tidak bertemu selamanya.

"Soy, gue tau lo sedih banget. Tapi inget Soy, lo nggak boleh lama-lama kayak gini." Jay yang dari tadi ada di sisi Soya, akhirnya angkat bicara. Dia tak tega melihat sahabatnya itu.

Meratapi kesedihan, Soya masih menitikkan air matanya, tatapannya terlihat kosong. Entah dia mendengarkan ucapan Jay atau tidak. Tapi, dia meresponnya. "Jay, gue masih nggak ngerti."

"Kenapa Tuhan ngambil Papa dan Mama gue, disaat gue belum sempet ketemu buat terakhir kalinya?" lanjutnya.

Menyeka air mata, Soya melirik Jay. "Apa Tuhan nggak sayang sama gue ya?"

"Nggak gitu Soy." Jay mendekati Soya dan duduk di hadapannya. "Dengerin gue. Setiap ujian, atau cobaan, pasti ada hikmahnya. Tuhan punya cara untuk menyayangi setiap umat-Nya."

"Satu lagi, lo belum makan kan dari kemaren? Sekarang lo harus makan, lo udah pingsan tadi," lanjut Jay, lalu dia meraih tangan Soya.

Menggeleng pelan. "Gue nggak laper Jay. Gue cuma masih nggak ngerti kenapa Papa sama Mama cepet banget ninggalin gue."

"Soy, sedih juga butuh tenaga. Lo nggak kasian sama Daniel? Dia sendirian nerima tamu dari tadi. Ayo kita gantian, biar dia bisa istirahat juga."

Mendengar kata Daniel, Soya langsung menatap Jay sepenuhnya. "Dia belum tidur kan? Dia udah makan belum? Jay, Daniel punya magh, dia gak bisa telat makan."

"Tenang aja, Daniel udah makan tadi. Dia lebih kuat dari yang kita tau. Sekarang waktunya lo yang makan. Jangan sampe sakit, Soy. Lo dan Daniel harus kuat." Jay menggenggam tangan Soya dan menepuknya perlahan.

Bersamaan dengan itu, pintu kamar Soya terbuka dan menampilkan sosok Daniel dengan raut wajah yang tak kalah berantakannya dengan Soya. "Soy, lo udah enakan? Sunoo mau pamitan. Temen-temen yang lain juga. Ayo keluar kamar."

"Iya, Niel." Soya mengangguk patuh. Hanya Daniel yang Soya punya sekarang. Dan memang dari dulu, Soya sangat penurut kalau Daniel yang bicara.

Jay membantu Soya untuk berdiri, berhubung Soya masih agak lemas dan pusing, jadi dia menjadikan satu tangan Jay untuk tumpuannya.

Setibanya Soya dan Jay di ruang tamu, terlihat Sunoo bersama Arletta, juga teman yang lain. "Maaf ya gue nggak nemenin kalian."

"Iya nggak apa-apa, yang sabar dan kuat ya Soya. Maaf gua nggak bisa lama-lama," ucap Sunoo dengan ekspresi khawatirnya.

Di sisi Sunoo, ada Arletta yang menatap Soya dengan khawatir juga. Sebab Soya terlihat sangat pucat. Soya pun membalas tatapan Arletta dengan senyum samar. Ini bukan saatnya gue galau karna Sunoo sama kak Arletta, batinnya.

"Makasih banyak ya Noo, kak Letta udah dateng. Buat yang lain juga. Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya ya buat Papa dan Mama." Soya mengatakan itu sambil menitikkan air mata.

Tak tega melihat Soya yang begitu rapuh, Arletta menghampiri lalu memeluknya. Dia menepuk pelan punggung Soya dan berkata, "Kamu yang sabar ya. Tuhan lebih menyayangi mereka, kamu harus kuat."

Mengangguk dua kali, Soya menyeka air matanya dan melepas pelukan Arletta. "Makasih banyak ya kak." Soya pikir, Arletta memang cocok untuk Sunoo, dia gadis yang baik.

"Kalau ada apa-apa, atau butuh temen cerita, kamu bisa cari aku kok. Kamu sahabatnya Sunoo, otomatis jadi sahabatku juga." Arletta tersenyum simpul dan dijawab dengan anggukan kepala oleh Soya.

Sedangkan Sunoo dan yang lain berpamitan pada Daniel. "Lo tetep masih di sini Jay?" tanya Sunoo.

"Iya, gue balik besok atau lusa. Kasian si kembar berduaan doang ntar."

"Ya udah nanti gue ikut nginep deh, tapi sekarang gue pulang dulu," sahut Jungwon.

Sunoo mengangguk. "Gua nganterin teh Letta pulang dulu, ntar izin sama mami buat nginep di sini."

"Makasih banyak ya semuanya," ucap Daniel.

***

"Teh Letta, nggak cemburu kan gua nginep di rumah Daniel?" tanya Sunoo ketika dia dan Arletta tiba di pekarangan rumah cewek itu.

Menaikkan kedua alis mata, Arletta tak mengerti. "Cemburu kenapa emangnya?"

"Nggak ada sih teh, cuma nanya aja," sahut Sunoo sambil menyengir lebar.

Tersenyum, Arletta memberikan helm bogo pada Sunoo. "Ya udah, makasih ya udah dianterin. Hati-hati di jalan, jangan ngebut."

"Siap teh Letta cantik! Kamu juga langsung istirahat ya teh, jangan kangen sama gua."

"Pede banget sih lo." Arletta tertawa renyah.

Sunoo mengeratkan helmnya pada motor, supaya tersangkut. "Ya udah, gua pulang ya. Jangan rindu, kangen aja."

"Sama ajaaa, udah sanaaaa."

Sebelum Sunoo melajukan motornya, Arletta menyerukan namanya. "Sunoo!"

"Kenapa? Udah kangen ya teh?" jawab Sunoo sambil membuka helmnya.

Menyunggingkan senyum, Arletta berkata, "bukan ih!"

"Terus?"

"Ya gitu, intinya gue percaya sama lo. Gue nggak akan cemburu kok tenang aja. Lo 'kan udah ngelamar gue di depan bapak sama mami lo," sahut Arletta lalu dia berlari masuk ke dalam rumah.

Sedangkan Sunoo, mesam-mesem sendiri mendengar penuturan Arletta. "Gua sayang pake banget sama lo, teh Letta, calon bini gua!!!" teriaknya.

***

Halo, ada yang nungguin? Hhehe
Oh iya, aku mau publish work baru, udah tamat sih, jadi nanti updatenya tiap hari. Pemainnya 02 line, ada Sunoo juga kok hhe jangan lupa mampir ya, judulnya Dazzle Flowers. Gomawo 💕

Anwy mutualan di twitter (ayspcy) kuy, auto follback nanti hhehe

With Jake,
©Aya, 2k20

Palang Merah Cinta | Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang