SHSJ 10

1.7K 118 52
                                    

Maaf TYPO Bertebaran...
Jangan lupa setelah membaca tinggalkan jejak lewat VOTE dan COMENT...














































Tin..Tin... Tin

Selfi memencet mencet klakson mobilnya dengan keras,hingga akhirnya salah satu penjaga rumahnya itu membuka gerbang rumahnya..

Selfi langsung saja menanjap gas mobil nya masuk ke halaman rumahnya,setelah mobil berhenti..tanpa mengucapkan apa apa Rara langsung saja keluar dari mobil Selfi dan membanting keras pintu mobilnya.

Selfi yang sedari tadi sudah geram dengan ucapan Rara itu juga ikutan turun dan mengejar Rara ke dalam rumah.

Selfi:RARA BERHENTI!!(teriak Selfi yang berada di belakang Rara)

Rara menghentikan langkahnya setelah mendengar teriakan dari Selfi itu...lalu membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Selfi

Rara:kenapa??apa kakak mau tampar aku lagi??apa belum puas kakak tampar aku??

Selfi:kenapa kamu keras kepala sekali..kenapa kamu susah diatur hah..bukannya kemarin kita sepakat kan..tapi kenapa kamu masih saja membuat onar..apa kamu tahu dari tadi kakak cemasin kamu,kakak telpon handphone kamu gk aktif..kakak cari cari kamu dan ternyata kamu malah enak enakan..(ucap Selfi)

Rara:Rara udah besar,jadi kakak gk perlu lagi cemasin aku..gk perlu cari cari aku..aku bisa jaga diri sendiri

Selfi:ooo jadi kamu sudah besar hah??(Selfi mendekap kedua tangannya di depan dadanya)

Selfi:apa orang yang sudah dewasa selalu bertingkah seperti kanak kanak??selalu buat onar..

Selfi melangkah mendekati Rara,tepat di hadapan Rara..

Selfi:bahkan semua kebutuhan kamu kakak yang tanggung,uang jajan mu dari siapa kalau bukan dari kakak..jadi stop bilang kamu sudah dewasa!!

Setelah berbicara seperti itu Selfi langsung pergi ke ruang kerjanya..
Setelah berada di dalam ruang kerjannya Selfi memejamkan matanya,memijat pelipis kepalanya..

Selfi:kenapa kamu gk bisa tahan emosi kamu Sel,kenapa kamu bicara seperti itu..cukup tadi kamu tampar dia dan sekarang kamu malah mengeluarkan kata kata kotor itu dari mulut mu..eeeee(Selfi mengusap kasar wajahnya dan menghembuskan nafasnya secara kasar)

Selfi:tapi mungkin dengan cara kasar kayak gini bisa merubah Rara..hari ini benar benar pusing..(setelah berbicara sendiri pada dirinya,Selfi langsung saja duduk di kursinya dan membuka laptopnya)

Sementara Rara dia masih mematung terdiam disana,masih tidak percaya ucapan kakaknya itu..dia merasa benar benar sudah tidak mengenal kakaknya itu

Sakit...sangat sakit sekali..bukan sakit fisik karna tamparan kakaknya itu,tapi sakit hatinya..ini pertama kalinya dalam hidup ia di tampar oleh kakaknya,..semarah marahnya kakaknya ke dia,dia gk akan menamparnya..tapi kali ini kakaknya itu melakukannya di tambah kata kata yang tidak ia kira keluar begitu saja dengan entengnya dari mulut kakaknya itu..

Cairan bening itu lolos begitu saja turun ke Pipinya..cairan yang ia tahan dari waktu kakaknya menamparnya itu..hingga satu tangan yang mengusap lembut bahunya menyadarkannya dari lamunan..buruh buruh Rara menghapus air matanya karna dia paling tidak bisa menangis di hadapan orang.

Bibi:non..non tidak papah kan..(ucap Bibi lembut)

Bibi:non Selfi mungkin sedang banyak pikiran dan mungkin(terpotong)

Rara:Rara mau istirahat bik...Rara ke kamar dulu..(ucap Rara langsung saja menaiki anak tangga ke lantai 2 dimana kamarnya berada)

Bibi hanya menatap sendu punggung majikannya itu,saat pertengkaran Selfi dan Rara tadi Bibi menyaksikkannya..

Bruggggggg..

Rara membanting pintu kamarnya,lalu ia luruhkan badannya ke lantai, menangis dalam diam..hatinya begitu sakit sekali..

Diluar sana Rara terkenal sekali sebagai badgirl tapi sekarang hanya Rara yang lemah,karna rasa sakit hatinya..

Setelah merasa cukup menangis,ia lalu menghapus air matanya itu..lalu berjalan masuk ke kamar mandinya..mencuci wajahnya dengan air yang sedingin es..

Rara menatap pantulan wajahnya di kaca hadapannya itu..memejamkan matanya..

Rara:tamparan itu gk ada artinya apa apa Ra..kamu jangan cengeng,Rara orang yang kuat..gk perlu lagi nangis nangis segala..(batin Rara menguatkan hatinya sendiri)

Sementara itu,setelah mengantar Nia ke rumahnya..Lesti kini sudah sampai dirumahnya..

Baru saja ia membuka pintu rumahnya,tatapannya menangkap sosok adiknya yang berdiri.

Lesti:dek kamu kok belum tidur sih jam segini...?(tanya Lesti sambil berjalan menghampiri Putri)

Putri:gimana aku bisa tidur kalau kakak aja baru pulang...lagian yaa hp pakek gk aktif segala..dari tadi Putri hubungi gk bisa bisa..gk ada kabar seharian,katanya mau jemput sampai jemuran gk nongol nongol...(oceh Putri panjang lebar)

Setelah mendengar keluh kesah adiknya yang panjang itu,Lesti menepuk jidat nya sendiri..
Waktu bersama Rara tadi benar benar membuat dia lupa semuanya..

Lesti:maaf..kakak benar benar lupa sayang..maafin kakak yaaa..(Lesti menggengam erat tangan Putri dan menciuminya)

Putri:tanpa kakak minta maaf udah Utie maafin..

Lesti:jadi makin sayang sama adik kakak ini...muach..(menciumi pipi Putri)

Putri:kakak udah makan?

Lesti:udah tadi,kamu sendiri..(sambil mendudukkan diri di sofa)

Putri:udah tadi,makan di rumah Nabila..

Lesti:tadi kamu dirumah Nabila sayang..

Putri:iya tadi waktu aku nunggu kakak,Bila gk tega lihat aku sendirian..jadi aku di ajak pulang dhee...eeemmm pasti kakak tadi sibuk ya di kantor sampai lupa jemput aku..

Lesti:haahh...iya tadi kakak sibuk..banyak rapat..(dusta Lesti)

Putri:ya udah biar Utie pijetin..pasti kakak capek kan..(memijat bahu Lesti)

Lesti:gk usah sayang,kamu tidur aja gih..pasti kamu capek juga kan..

Putri:tapi capek an kakak pasti...

Lesti langsung membalikan menghadap ke Putri..

Lesti:udah kakak gpp..sekarang kamu masuk ke kamar kamu,terus tidur ...tuh lihat jam berapa tuh sekarang..jangan sampai kamu besok kesiangan bangunnya....

Putri:yaudah Utie ke kamar dulu,kakak juga tidur yaa jangan lembur lagi..giod night muach..(mencium pipi Lesti dan langsung saja pergi ke kamarnya)

Lesti menatap punggung Putri dengan rasa bersalah..

Lesti:maafin kakak..kakak udah bohong sama kamu..maaf...(ucap batin Lesti)




Bersambung...





Banyuwangi,22 Juli 2020

Sehati SejiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang