PART 22

49.5K 4.9K 1.3K
                                    

"Besok sore, Tuan Taeyong sudah bisa keluar." ucap Dokter.

"Benarkah Dokter?" tanya Taeyong dengan mata berbinar-binar.

"Iya Tuan, tapi tidak boleh terlalu banyak bergerak. Perbanyak istirahat, juga makan makanan yang sehat dan bergizi untuk kesehatan janin Anda."

Taeyong mengangguk riang. Akhirnya sebentar lagi dia akan terbebas dari jenuhnya dirumah sakit ini!

"Terimakasih Dokter." ucap Jaehyun sedikit membungkukkan tubuhnya.

"Sama-sama. Saya permisi." Dokter itupun keluar dari kamar Taeyong.

Taeyong tersenyum senang sambil mengelus perutnya yang sudah sangat besar. Padahal ini baru masuk bulan ke 7 kehamilannya.

Jaehyun tersenyum melihat Taeyong. Jaehyun mendekati Taeyong dan duduk diranjang rumah
sakit. Tangannya mengelus perut Taeyong.

"Daddy rindu kalian." bisik Jaehyun diperut Taeyong dan mengecupnya. Lalu tak lama Taeyong meringis.

"Awhhh." Taeyong tersentak ketika merasakan tendangan dari dalam sana. Sejak awal bulan ke 6 kehamilannya, bayi-bayinya sangat aktif dan sering sekali menendang.

"Jangan menendang Mommy kalian terlalu keras ya, apalagi menendang satu sama lain. Itu dilarang." oceh Jaehyun tidak jelas didepan perut Taeyong. Taeyong tertawa mendengarnya.

Jaehyun mendongakkan kepalanya menatap Taeyong, "Ingin jalan-jalan sekitaran sini?" tawar Jaehyun.

Taeyong mengangguk, "Bagaimana sekalian kita melihat bayi-bayi kita?" usul Taeyong.

"Baiklah, sebentar. Aku akan mengambil kursi roda untukmu."

*****

Jaehyun tersenyum bahagia melihat monitor yang menampilkan dua bayinya yang sedang berpelukan didalam perut Taeyong.

"Janinnya sudah jalan 7 bulan. Mereka berkembang dengan baik dan sehat. Jangan malas untuk berjalan kaki, supaya kakinya tidak terlalu cepat membengkak."

"Perbanyak minum vitamin, agar Ibunya juga kuat dan sehat. Semangat tinggal 2bulan lagi, Anda akan bertemu dengan Anak-anak Anda." ucap Dokter itu tersenyum kepada Jaehyun dan Taeyong.

"Terimakasih Dokter." ucap Jaehyun.

Lalu membantu Taeyong untuk turun dari ranjang. Mereka berdua duduk dikursi.

Dokter itu menulis resep vitamin untuk Taeyong dan menyerahkannya dengan Jaehyun.

"Kalau berhubungan suami istri jangan terlalu keras ya." Dokter itu menggoda Jaehyun dan Taeyong.

Mereka berdua hanya tersenyum malu, lalu mengangguk canggung.

*****

Jaehyun mendorong kursi roda yang Taeyong duduki. Menyusuri taman yang ada dirumah sakit ini. Senyuman tak pernah lepas dari bibir keduanya.

"Ahh, nyamannya. Setelah beberapa hari terkurung di kamar itu." Taeyong merentangkan tangannya.

Ketika melihat sebuah kursi taman, Jaehyun mendorong kursi roda Taeyong menuju kursi taman tersebut.

"Mau duduk disini?" tawar Jaehyun berjongkok dihadapan Taeyong. Taeyong mengangguk riang.

Jaehyun mengangkat tubuh mungil Taeyong dan mendudukannya dikursi taman. Setelah itu duduk disamping Taeyong. Lengannya merengkuh pundak Taeyong dan menariknya kedalam dekapannya. Taeyong menyandarkan kepalanya kebahu Jaehyun.

"Cuacanya bagus, aku suka." ucap Taeyong dengan senyum yang lebar dibibirnya.

"Apalagi bersamamu, aku lebih suka." sambung Jaehyun. Membuat Taeyong mendelik kepada Jaehyun.

Mon Destin (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang