Perpisahan dan Bahagia

4 0 0
                                    

Mungkin kita tidak akan bersama dalam waktu yang terbilang pendek. Aku akan ke belahan bumi yang lain dan kau pun sama. Kita pergi ke dua tempat yang terlampau jauh, terpisah bentangan laut dan hamparan pulau.

Jika ketika bersua kembali tak ada rasa yang melekat lagi pada dirimu, aku akan lega. Berarti perpisahan kita diwaktu itu tidak meninggalkan kesedihan yang mendalam bagimu. Aku akan tersenyum seraya menepuk bahumu dan berkata, "kau adalah lelaki yang kuat".

Aku tak bisa membayangkan seperti apa perpisahan dan pertemuan kita kelak. Takdir Tuhan sedang bekerja, entah itu memisahkan kita pada masa sekarang, atau tetap menyatukan kita hingga perpisahan yang sesungguhnya tiba.

Bagiku, jauh atau dekat denganmu tak memberi perbedaan yang begitu besar. Aku sudah mengalaminya di awal. Ketika kau akhirnya pergi dan hilang tanpa kabar bersama desau angin. Aku sangat terpukul dan mencoba menerima kenyataan.

Maka sekarang, jika kita harus berpisah untuk kesekian kalinya, aku tidak akan kaget. Pengalaman pertama memberiku banyak pelajaran.

Semoga saja ... Tak ada yang harus disesali atau disalahkan jika kita harus berpisah lagi. Bukan mauku, bukan pula maumu, tapi ini mau Tuhan. Tuhan yang menginginkan ini semua.

Tetaplah pada garis yang benar. Karena garis itu akan membawamu pada akhir yang bahagia.

Sambiut, 21 Juli 2020

Coretan PenakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang