6

37 6 20
                                    

Micha yang tengah membantu Youra untuk menata beberapa buku yang telah mereka kembalikan ke perpustakaan.

Sungguh, melihat wajah Micha yang di tekuk merasa bosan membuat Youra menghentikan pergerakan tangannya yang masih menata satu persatu buku di tangannya.

"Kau kenapa?", Youra bertanya dengan menatap Micha sekilas. Micha yang merasa namanya terpanggilpun merotasikan bola matanya malas, "Kau yang kenapa. Kenapa sedari tadi pagi selalu mendiami aku" , sungut Micha.

Kembali melanjutkan aktifitasnya tanpa merasa terusik. Youra hanya menggeleng pelan, "Aku tidak kenapa, astaga" lirihnya kemudian menuju meja yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri untuk mengambil sisa buku yang mereka pinjam untuk di letakkan di tempatnya semula.

"Aku bisa membaca raut wajahmu saat melihat Jungkook dan kekasihnya itu. Berhenti berkata jika kau baik-baik saja," degus Micha, "Kau kesal kan" sambungnya lagi sambil menunjuk Youra dengan penggaris panjang di tangannya seolah sedang menodong Youra.

"Mau marah ataupun kesal aku tetap tidak berhak, Cha" , mengambil penggaris yang Micha pegang lantas berucap kembali "Dan aku tidak mendiamimu, aku hanya sedang malas berbicara. Toh aku memang biasanya seperti ini kan", bukan bertanya tapi lebih mengingatkan Micha bila sikapnya memang seperti ini.

Micha menatap Youra sejenak, "Tidak salah jika kau di juluki ice princess oleh banyak orang. Sikap dinginmu itu sungguh kadang membuat darahku naik turun Yoo," Youra yang mendengar penuturan Micha hanya bisa tersenyum. Memang tidak sedikit yang memberinya julukan sebagai ice princess, namun ia tidak mempermasalahkan itu semua. Baginya terserah orang lain berbicara seperti apa, yang terpenting menurutnya ia merasa nyaman dengan sikapnya yang terkesan dingin.

Memang memiliki sikap yang bodoamat itu perlu. Menurut Youra jika ia bersikap seperti ini, maka orang lainpun tidak akan berani melewati batas privasinya.

"Oh kalian disini juga," Moonbin berucap saat melewati rak buku yang Youra dan Micha tempati sedari tadi dan di susul oleh Jungkook dan Go Rachel di belakangnya.

Terlihat Youra yang tanpa minat menatap tangan Jungkook yang di genggam erat oleh Rachel, "Iya. Kita sudah selesai, ini mau ke kantin." Micha menjawab.

"Mau sekalian bareng saja?" Moonbin berucap sambil menatap Youra, "Aku akan mengembalikan buku ini dulu. Setelah itu kita ke kantin sama-sama", sambungnya menunjukan buku yang ada di kedua tangannya dan langsung di beri anggukan kepala oleh Youra.

"Kau bagaimana? Mau ikut sekalian tidak?" Moonbin bertanya kepada Jungkook yang tengah duduk di salah satu kursi, tentu dengan Rachel yang masih bergelayut manja melingkarkan tangannya pada lengan dan kepalanya ia senderkan di bahu Jungkook, romantis sekali.

"Biarkan aku dan Jungkook bergabung dengan kalian ya,Eonni", Rachel berucap sambil menatap Youra polos. Mengangkat satu alisnya, "Siapa kau panggil Eonni?" sarkas Youra yang lantas membuat nyali Rachel menciut saat melihat tatapan tajam lawan bicaranya. Sudah aku katakan bukan, jika Youra itu sudah jutek di tambah kelewat dingin sikapnya.

Youra itu tidak salah bertanya, Go Rachel itu hanya selisih beberapa bulan lebih muda darinya, kenapa harus memanggil dengan sebutan Eonni sih, pikirnya. Bahkan setelah melihat sikap Rachel yang pernah tidak sengaja ia lihat tengah membully salah satu teman sekelasnya saat di gudang belakang sekolah membuat Youra tambah muak.

Saat Youra akan melenggang pergi, Jungkook dengan cepat menahan sebelah pergelangan tangannya, "Jika kau tidak menyukaiku cukup aku saja, Rachel jangan ikut kau benci juga," Jungkook menatap mata Youra lekat. "Bahkan aku tidak tahu mengapa kau sangat terlihat tidak menyukaiku." itu adalah ucapan terakhir yang Youra dengar sebelum Jungkook melepaskan tangan Youra dan menarik Rachel untuk pergi .

REMEMBRANCE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang