1O : WITH UYONG

230 15 0
                                    

---| 𝐉𝐔𝐍𝐆 𝐖𝐎𝐎𝐘𝐎𝐔𝐍𝐆 × 𝐊𝐖𝐎𝐍 𝐍𝐄𝐙𝐈 |---

•𝟏

•𝟐

•𝟑

---| 𝐌𝐄𝐄𝐓 |---

"Jung Wooyoung! Cepet bangun!" Sudah berkali-kali terdengar ketukan pintu diiringi seruan, tapi Wooyoung tak kunjung bangun. Terpaksa sang mama masuk kamarnya tanpa ijin, kemudian mengguncang tubuh Wooyoung.

Akhirnya ia terbangun dengan rambut berantakan, belek mata yang terlihat jelas dan wajah malas. "Hari ini kamu antar mama ke panti asuhan."

Wooyoung mendecak malas. "Males banget, suruh ayah aja."

Jawaban dari sang anak membuat mama Wooyoung mencubit perutnya. Membuat sang empu berteriak kesakitan, bangun paginya sangat buruk.

"Kalo nggak mau disuruh mama, cari istri dong!" Beliau keluar kamar, membiarkan Wooyoung mengumpulkan nyawa. Kekurangan pria itu selalu dihubungkan dengan belum menikah, sebagai sindiran. Padahal menikah tak ada hubungannya dengan urusan suruh menyuruh.

Daripada kembali mendapat omelan, ia bersiap untuk mandi. Setelah selesai, turun kebawah untuk sarapan, kemudian memanaskan mobil. Mama Wooyoung yang bernama Anna itu rutin mengunjungi panti asuhan dekat tempat tinggal orang tuanya dulu, tapi jauh dari rumah sang suami.

Wooyoung membantu mengangkat kardus berisi sembako, baju dan hadiah ke bagasi. Sudah siap, mereka berangkat ke panti asuhan. Butuh waktu dua jam untuk sampai, perjalanan terasa membosankan bagi Wooyoung karena mamanya terus berceloteh.

"Sampai!" Akhirnya mobil berhenti di depan rumah besar berpagar kayu. Terdapat papan bertuliskan 'Panti Asuhan Cinta Kasih' dan pohon besar yang rindang dengan bangku panjang di bawahnya.

Menyadari ada yang datang, anak-anak di dalamnya berhamburan keluar. Seperti sudah akrab, Anna memeluk mereka satu persatu sambil bersorak senang. Berbeda dengan Wooyoung yang memindahkan kardus sendirian.

"Selamat datang..." Seorang gadis menghampirinya sambil membawa nampan berisi teh dan kue coklat. Wooyoung tak bisa berkedip saat menatapnya, rambut panjang yang dikepang ke belakang, gaun sederhana dan suara yang imut.

Gadis itu tersenyum, kemudian meletakkan nampan di bangku teras dan menemui Anna. Wooyoung terjebak pada pesonanya, perhatiannya belum bisa teralihkan.

"Jung Wooyoung! Duduk lah disini." Seru Anna yang duduk bersama gadis yang sedari tadi Wooyoung perhatikan, dengan cepat ia menghampiri dan ikut duduk.

"Nak Nezi, mana Bu Sena? Aku tak melihatnya." Bu Sena adalah pengurus panti sekaligus sahabat Anna.

"Beliau sedang belanja bulanan, baru saja berangkat." Kedua wanita itu kembali berbincang, Wooyoung hanya memperhatikan Nezi. Sungguh, ia sudah jatuh pada pesona gadis berambut kepang itu.

"Perkenalkan ini putraku, Jung Wooyoung." Nezi tersenyum, mengulurkan tangannya berniat bersalaman. Dengan cepat Wooyoung menggenggam tangan Nezi, merasa tak ingin melepasnya.

Di tengah perbincangan mereka, Sena datang. Sena dan Anna berpelukan melepas rindu, kemudian berbicara di dalam panti. Tersisa Nezi dan Wooyoung di teras, dalam suasana canggung.

Imagine With AteezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang