The first stab of love is like a sunset
A blaze of color💙💙💙
Senja turun di pantai Holiday beach membiaskan cahaya merah muda pada permukaan air laut yang beriak. Sebuah jembatan kayu sepanjang pesisir pantai yang menghadap laut merupakan satu tempat yang menarik untuk menikmati pemandangan menakjubkan yang nampak hidup di awal musim semi ini.
Senja itu, seorang anak muda berusia sekitar dua puluh lima tahun berdiri di jembatan memandang ke arah laut. Rambut dan ujung kemejanya melambai ditiup angin senja. Matanya menerawang jauh ke arah camar-camar yang terbang kembali ke sarang menandakan malam akan menjelang. Anak muda itu perlahan berjalan menyusuri jembatan kemudian turun ke pantai yang berbatu batu kasar. Dengan langkah gontai dan wajah dia menyusuri lagi tepian pantai, ombak beriak perlahan menyentuh kakinya.
Anak muda itu berdiri termenung, lembayung senja membiaskan warna jingga di wajahnya yang manis dan rupawan. Dia mulai berbalik dan berjalan pergi.
"Xiao Zhan... "
Anak muda itu menoleh. Ia mendengar sebuah suara yang lembut. Bergema seolah datang dari dunia seberang laut yang jauh.
Siapa yang memanggilnya?
Dia melihat seseorang berdiri sekitar sepuluh meter dari tempatnya. Dia tidak mengenalnya tapi tertarik untuk memperhatikan. Seorang pemuda berkemeja biru memandang padanya kemudian berjalan menghampiri. Pemuda yang dipanggil Xiao Zhan balik menatap terheran-heran.
Pemuda asing itu berdiri tepat di hadapannya. Tersenyum manis, sangat tampan dengan mata yang berkilau. Xiao Zhan merasakan kekaguman yang aneh. Ia mencoba tersenyum. Pemuda itu membelai pipinya. Xiao Zhan tersentak kaget tapi tidak melawan atau menghindar.
Pemuda itu kemudian berbalik dan berlalu tanpa sepatah kata.Xiao Zhan tertegun. Menatap pemuda itu yang semakin menghilang di telan keremangan. Entah kemana dia pergi. Namun senyumannya masih tertinggal dalam benaknya, terlukis dengan sempurna walau hanya melihatnya beberapa saat.
* * *
SATU TAHUN KEMUDIAN
Awal musim semi ini Xiao Zhan datang ke Haikou, sebuah kota di pesisir pantai untuk menetap sementara di rumah paman dan bibinya. Kota itu sangat mengesankan dan ia terpesona oleh cahaya mataharinya yang terang dan hamparan laut di kejauhan. Semuanya berwarna biru, langit cerah dan awan yang putih berkilauan.
Pamannya menghuni sebuah rumah besar yang nyaman dan asri di komplek perumahan yang berjarak sekitar satu kilometer dari pantai. Selain untuk berkonsentrasi mengembangkan karier sebagai penulis, Xiao Zhan diberi tanggung jawab untuk mengawasi pamannya yang sakit-sakitan. Sebagai tambahan info pamannya itu telat menikah sehingga saat putri tunggalnya berusia delapan belas tahun, paman sudah sangat tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐮𝐥𝐢𝐞𝐭 𝐌𝐮𝐬𝐭 𝐃𝐢𝐞
RomantikWang Yibo, pemuda misterius itu selalu hadir secara tiba-tiba dan memasuki kamar Xiao Zhan lewat jendela. Rasa cintanya pada Xiao Zhan begitu dalam, membuatnya berani melakukan sesuatu di luar perkiraan. "Kau milikku Zhan. Siapa pun yang mencoba me...