Xiao Zhan membutuhkan waktu lama untuk memulihkan suasana hatinya yang terguncang. Dia mengurung dirinya di kamar dan tidak bicara pada siapapun atau makan apapun.
Sore itu dia sedang berdiri termenung dekat jendela saat ketukan di pintu kamar menyentakkannya. Dia membuka pintu dengan enggan.
Zoey berdiri di hadapannya. Tampaknya baru pulang dari kampus. Dia nampak lelah dan gelisah.Zoey duduk lemas di sofa dekat tempat tidur. Xiao Zhan kembali mematung memandang ke halaman lewat jendela kamar yang terbuka.
"Ge, katakan padaku apa yang terjadi malam itu," tanya Zoey dengan suara pelan.Xiao Zhan mengerutkan kening dan memiringkan kepalanya.
"Aku-, tidak mengerti."
"Kau bohong."
"Apaan sih Zoey? Malam apa? Aku tidak mengerti maksudmu."
Xiao Zhan menggeleng bingung.
"Waktu kau makan malam dengannya."
Xiao Zhan menatap kosong. "Apa?"
Zoey mendesah bosan. "Malam itu, Sun Mi menelponku, dia menceritakan dengan sangat antusias bahwa kau mengajaknya makan malam."
"Lalu apa lagi?" Xiao Zhan mulai merasakan ketegangan merayapi dirinya.
Zoey mengangkat bahu. "Aku hanya heran, besok sorenya dia terkena serangan jantung. Keluarga dan teman-teman jelas tahu bahwa dia tidak punya riwayat penyakit apapun."
"Lalu apa hubungannya denganku, kau pikir dia terkena serangan jantung gara-gara aku? Dan yah- aku tidak pernah mengajaknya makan malam, kau tahu itu sejak awal, aku tidak terlalu menyukainya."
Zoey mengawasi sepupunya dengan heran.
"Tidak menyukainya? Kau bahkan memanggilnya dengan romantis, Sun Mi bilang kau punya panggilan unik untuknya.""Memangnya aku memanggilnya apa?" sela Xiao Zhan, dia menatap Zoey lagi, mulai cemas.
"Juliet.. " bisik Zoey.
"Kau tak bermaksud menganggapku gila kan?" protes Xiao Zhan.
Zoey tidak menjawab, hanya termenung.
Angin kencang menghempas jendela yang segera menutup dan membuka dengan mengeluarkan suara derit yang asing dan menyeramkan.
Menutup, kemudian membuka lagi. Xiao Zhan mengikuti pergerakan daun jendela itu dengan mata kosong."Aku sempat tidak yakin waktu Sun Mi menelponku, kupikir kau tiba-tiba berubah menyukainya. Kau bahkan tidak mengatakan apapun padaku. Aku bahkan tidak pernah melihatmu selama dua hari itu.. " Zoey berkata bingung seolah pada diri sendiri.
"Aku benar-benar tidak menemui Han Sun Mi," sahut Xiao Zhan keras kepala.
"Lalu dimana kamu saat itu?" tanya Zoey masih skeptis.
"Aku... Aku.. " Xiao Zhan terpatah-patah.
Dia menimbang-nimbang apakah tepat memberitahu Zoey tentang liburan di pedesaan. Ingatannya melayang pada rumah penginapan yang romantis itu, savana-savana, taman.
"Aku pergi ke pedesaan," gumamnya sedikit malu.
"Pedesaan??"
"Berlibur, yah semacam itulah.. Suasana baru."
"Apa yang kau lakukan di sana seorang diri?"
Xiao Zhan memijat pelipisnya. Seolah dengan begitu dia bisa mengingat kembali sesuatu yang hampir memudar.
"Aku tidur.. "
".........."
"Yah aku tidur di kamar sebuah penginapan, lelap bagaikan orang mati. Seolah-olah aku bermimpi telah pulang dan berada di suatu tempat dan orang-orang yang kukenal. Lalu aku terbangun, sendirian, masih di kamar yang sama. Hari sudah sore waktu itu, dan aku tak menemukan.."
Mendadak kalimatnya terputus.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐮𝐥𝐢𝐞𝐭 𝐌𝐮𝐬𝐭 𝐃𝐢𝐞
RomanceWang Yibo, pemuda misterius itu selalu hadir secara tiba-tiba dan memasuki kamar Xiao Zhan lewat jendela. Rasa cintanya pada Xiao Zhan begitu dalam, membuatnya berani melakukan sesuatu di luar perkiraan. "Kau milikku Zhan. Siapa pun yang mencoba me...