Chapter 4 • Bad Planning

1.4K 233 13
                                    

Han Sun Mi berjalan menuju kafetaria seusai mengikuti kelas bahasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Han Sun Mi berjalan menuju kafetaria seusai mengikuti kelas bahasa. Ia berjalan pelan ke ujung antrean untuk memesan minuman, matanya mengawasi sekeliling dan menemukan Zoey sedang makan sendirian di meja pojok.

Han Sun Mi mengambil makanan pesanannya dan mendekati meja Zoey.

"Hai Zoey!"

Gadis itu mengangkat alis.

"Kupikir kau tidak kuliah hari ini. Sudah tiga hari tidak melihatmu, " kata Han Sun Mi.

"Aku tidak enak badan," sahut Zoey, matanya masih fokus ke makanan.

"Ehh.. Bagaimana kabar sepupumu?" desis Han Sun Mi seolah takut terdengar orang lain. "Kau mengatakan padanya kalau aku menyukainya?"

"Zhan ge memang tampan, menarik, manis, baik hati dan menyenangkan, tapi dia sepertinya tidak tertarik pada para gadis," gumam Zoey dengan nada menyesal.

"Dia tak pernah membalas pesan-pesanku dan mengabaikan ajakan makan malam," Han Sun Mi mengeluh tidak senang.
"Sudah beberapa kali sabtu malam aku menawarkan ajakan kencan, tetapi dia tidak pernah menyetujuinya."

"Sejak dulu aku tak pernah mendengar Zhan ge memiliki seorang pacar, sekarang pun kelihatannya masih begitu. Dia tidak menyukai siapapun," kata Zoey dengan jujur.

Han Sun Mi mendengus, mengangkat kepalanya sedikit menatap Zoey untuk memastikan.
"Dia tidak memberiku kesempatan mendekatinya."

"Sudah. Jangan dipikirkan lagi, kau membuang-buang waktumu."

Han Sun Mi masih tidak puas, "Aku benar-benar menyukainya Zoey."

Zoey menatap Han Sun Mi sedikit cemas.
"Aku menyesal mengatakan ini, tapi sepertinya dia tidak menyukaimu, dia bahkan tidak menerima hadiah apapun darimu."

Han Sun Mi terkejut.
"Benarkah?"

"Yah.." Zoey nampak agak bingung.
"Aku juga tidak tahu. Dia bersikeras mengatakan tidak ada kiriman apapun darimu. "

Han Sun Mi mengerutkan kening, mengangkat bahu dan memalingkan wajah. Dia masih penasaran dan mulai mencari ide untuk menemui Xiao Zhan.

*  *  *

Siang yang sepi di hari Minggu. Xiao Zhan berdiri dekat jendela kamarnya lebih lama dari biasanya, larut dalam renungannya sendiri.

Setelah malam itu, Wang Yibo nyaris selalu ada dalam mimpinya setiap malam. Kadang begitu jelas, kadang hanya bayangan yang tak bisa dijangkau.

Xiao Zhan melakukan rutinitasnya setiap hari dan mulai menulis dengan lebih serius. Namun selama dua hingga tiga minggu setelah pertemuan terakhirnya dengan Wang Yibo, segalanya mulai terasa tidak nyaman. Kepalanya semakin hari semakin kacau karena penuh dengan Wang Yibo. Pekerjaannya dengan cepat menjadi kacau balau dan editornya mengomelinya setiap hari.

𝐉𝐮𝐥𝐢𝐞𝐭 𝐌𝐮𝐬𝐭 𝐃𝐢𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang