Han Sun Mi berjalan cepat menuju gerbang kampus. Siang itu agak mendung. Dia tidak membawa mobilnya dan terus berjalan mengikuti jalan beraspal yang tidak terlalu lebar di depan kampusnya, jalan itu akan berakhir di jalan raya yang ramai dimana ia bisa mendapatkan taksi.
Beberapa tetes air mulai jatuh dari daun pohon-pohon yang berjajar di tepi jalan. Hujan di bulan April agak tidak biasa di kota yang selalu disinari matahari sepanjang tahun itu.
Sebuah sedan tua terparkir di depannya dan seseorang keluar dari balik kemudi. Xiao Zhan berdiri dengan anggun, jins hitam, kemeja hitam, sepatu sport putih dan berkacamata. Wajahnya segar dan menebar senyum tipis.
Han Sun Mi berhenti sesaat, lalu meneruskan langkah menerobos gerimis. Tapi Xiao Zhan menyusulnya dengan mudah.
"Tunggu! " panggilnya.
Beberapa mahasiswa yang lewat menoleh dan diam diam memperhatikan sosok Xiao Zhan yang keren.
Han Sun Mi merasa senang pemuda itu mengejarnya sekaligus merasa benci.
"Aku minta maaf soal hari itu," kata Xiao Zhan sambil berjalan. Han Sun Mi mengabaikannya.
"Sudah tidak penting."
"Tapi bagaimanapun juga aku mungkin agak kasar padamu, ingat waktu itu kau mengirimiku makanan Jepang, bagaimana kalau malam ini aku yang mentraktirmu?"
Ide brilian yang tak diharapkan terucap dari bibir Xiao Zhan membuat Han Sun Mi nyaris lupa cara bernafas. Ia tergagap.
"Kau pasti sedang bercanda."
"Izinkan aku menebus ketidakhadiranku saat ulang tahunmu. Moonlight cafe jam delapan malam ini?" Xiao Zhan mengangkat alisnya dengan senyum menggoda.
Han Sun Mi menggigit bibir.
"Dengan siapa?""Tentu saja aku."
Han Sun Mi merasa kebahagiaan merasukinya, tapi ia berkata.
"Tidak. Terima kasih."Xiao Zhan menghadang jalannya.
"Maukah kau makan malam denganku?" tanyanya tajam dan lebih serius. Han Sun Mi tidak bisa bicara lagi. Tapi dia tidak mengangguk atau menggeleng.Xiao Zhan tersenyum sekilas.
"Ayo. Aku akan mengantarmu pulang."Ia berbalik dan berjalan menuju mobilnya. Han Sun Mi sangat terkejut hingga tidak bisa pura-pura marah lagi. Tanpa ada drama penolakan kedua kali, ia mengikuti langkah Xiao Zhan dan menyelinap masuk ke dalam mobilnya.
* * *
Moonlight Cafe 08.00 PM
Xiao Zhan menatap lurus ke sebuah panggung rendah agak jauh di depannya. Seorang pria sedang memainkan piano. Sepertinya Moonlight Sonata. Kalau ia tidak salah ingat. Suasana kafe itu tidak terlalu ramai, hanya beberapa pasang anak muda. Dentingan piano menjadikan atmosfer tempat itu jadi sangat romantis. Dia melihat jam tangannya berkali-kali dengan tidak sabar.
Akhirnya gadis itu datang. Han Sun Mi sepertinya berusaha tampil sangat cantik. Dia duduk di depan Xiao Zhan dan menaruh sebuah buku tebal di meja.
"Maaf aku terlambat. Ada kelas tambahan, aku benar-benar kesal. Kupikir acara makan malam denganmu akan kacau." Gadis itu menggerutu.
"Tidak apa-apa. Aku baru saja sampai. Kau mau pesan apa?"
Xiao Zhan memanggil pelayan. Keduanya memesan beberapa jenis makanan dan dua gelas orange juice.
"Aku.. senang sekali kau mengajakku kemari," ujar Han Sun Mi, tiba-tiba sedikit gugup.
Pemuda itu tersenyum tipis. Mereka makan dengan diam-diam. Han Sun Mi tidak tahu harus mengobrol apa. Selesai makan, suasana belum juga mencair.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐮𝐥𝐢𝐞𝐭 𝐌𝐮𝐬𝐭 𝐃𝐢𝐞
RomanceWang Yibo, pemuda misterius itu selalu hadir secara tiba-tiba dan memasuki kamar Xiao Zhan lewat jendela. Rasa cintanya pada Xiao Zhan begitu dalam, membuatnya berani melakukan sesuatu di luar perkiraan. "Kau milikku Zhan. Siapa pun yang mencoba me...