Satu pekan berlalu tanpa kesan.
Pagi itu Xiao Zhan berolahraga dengan berlari-lari kecil sejauh satu kilometer dan berakhir di pantai. Promenade dipenuhi orang-orang yang berlalu lalang. Sebagian hanya berdiri diam menikmati pemandangan, ada juga yang berlari-lari kecil.Xiao Zhan menuju promenade. Dia berjalan santai. Kaosnya sudah basah oleh keringat. Tangan kanannya membawa sebotol green tea. Dia bersandar pada tepian jembatan dan hendak minum. Baru saja membuka mulut, sebuah tangan merebut botol minumnya.
Xiao Zhan melongo.
"..........."
Wang Yibo tertawa terbahak-bahak. Tiba-tiba saja dia muncul dan mengerjainya.
"Kau.. !" Xiao Zhan berusaha merebut botol minumnya. Wang Yibo menghindar. Dia mundur beberapa langkah.
"Ayo ambil ini!"
"Sialan kau, cepat berikan aku sangat haus!"
Wang Yibo masih tidak mau memberikannya. Dia tertawa senang.
"Ayo rebut kalau kau bisa."Wang Yibo berlari kecil.
"Heh, kau! Kembalikan!"
Mereka berlarian serabutan. Xiao Zhan berusaha merebut minumannya sementara Wang Yibo mempertahankan dengan keras kepala.
"Oke Zhan, akan kukembalikan, tapi kau harus memohon."
"..........."
"Kau harus berlutut dan menghormat padaku.." senyum Wang Yibo nakal.
Xiao Zhan menutup muka dengan telapak tangannya.
"Jangan konyol! Ayo kembalikan! "
"Kau harus memohon!"Astaga!
Dengan jengkel akhirnya Xiao Zhan menjatuhkan lututnya dan menangkupkan tangan di atas kepala.
Tawa Wang Yibo pecah."Sialan kau, ayo kembalikan! "
Umpat Xiao Zhan.Beberapa orang yang berlalu lalang di promenade itu mengawasi Xiao Zhan dengan tatapan heran. Menyadari itu, Xiao Zhan segera berdiri. Orang-orang itu saling berbisik sebelum akhirnya berjalan menjauh.
Xiao Zhan menepuk jidatnya pelan.
"Konyol! Kurang kerjaan! Kembalikan minumanku!" geramnya pada Wang Yibo. Pemuda tampan itu menolak memberikan dan mulai berlari.
Lima menit kemudian setelah berkejar-kejaran seperti anak kecil, mereka duduk lemas di sebuah bangku kayu di pantai. Wang Yibo masih terkikik geli. Xiao Zhan menyikutnya.
"Kemana saja kau beberapa hari ini?"
tanya Xiao Zhan."Kenapa? Kau merindukanku?"
Xiao Zhan menyikutnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐮𝐥𝐢𝐞𝐭 𝐌𝐮𝐬𝐭 𝐃𝐢𝐞
RomanceWang Yibo, pemuda misterius itu selalu hadir secara tiba-tiba dan memasuki kamar Xiao Zhan lewat jendela. Rasa cintanya pada Xiao Zhan begitu dalam, membuatnya berani melakukan sesuatu di luar perkiraan. "Kau milikku Zhan. Siapa pun yang mencoba me...