Prologue

3K 282 69
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.




BRAAKK!

“Ups!”

“Oh astaga! Demi nilai rapormu yang tidak menaik,apa yang kau lakukan,Saudara Ares?!” sentak Lios dengan nada menaiknya. Bagaimana bisa saudaranya ini baru saja memecahkan botol minumnya yang semi keca di depan pemiliknya langsung ? Dan sungguh botol itu baru saja Lios beli hari minggu kemarin.

“Hehe,maaf ya? Juga jangan bicara soal itu,Lios. Hari ini nilaiku menaik asal kau tahu itu!” pelaku hanya menyengir tanpa dosa sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

“Kenapa kau akhir-akhir ini senang sekali merusak barang? Hobi barumu atau bagaimana?” tanya Lios masih sebal,tapi tangannya sibuk memunguti pecahan botolnya juga dibantu si pelaku.

“Entah,aku juga tidak tahu. Padahal aku hanya mengarahkan tanganku ke botol minummu,Lios,” bela Ares menatap Lios.

‘Apa aku punya kekuatan super ya?’

“Kau tidak mungkin punya kekuatan super,Ares. Berhentilah berkhayal,” dengus Lios.

Ares menatapnya tidak percaya, “oh astaga,ini sudah kesekian pula kau membaca pikiranku,Lios. Hentikan itu! Mengerikan tahu.”

Lios hanya tertawa remeh,meski dirinya juga tidak tahu bagaimana caranya membaca pikiran Ares. Selama ini ia selalu berpikir kalau itu hanya tebakannya saja yang tidak sengaja benar,tapi ini terus terjadi berulang-ulang.

Pecahan itu terkumpul dan mereka akan membuangnya di tempat sampah bagian kaca di belakang halte bus.

“Kau tunggu di sini saja,Willi. Dan aku mohon jangan menghilang lagi,” pesan Lios.

Ares tertawa di belakangnya, “tidak apa,Wil. Kalau kau hilang,aku yang akan mencarimu sejauh apapun.”

Willi hanya tersenyum simpul,memasukan buku cerita favoritnya ke dalam tas. “baiklah,jangan lama-lama ya.”

Dua kakaknya berjalan ke belakang halte,jaraknya tidak jau dari halte. Sedang Will duduk di kursi halte sibuk menguap lebar,mengatuk sekali rasanya. Matanya bahkan sampai terpejam beberapa kali,ah sampai di panti ia akan tidur panjang mengisi energi.

“Willi?”

“Hei jangan bilang anak itu hilang la--WILLI?!”

“Hebat! Dia sungguhan menghilang,Lios!”

“Sibukkan dirimu mencari Willi,Ares. Bukannya berkhayal!”

“Eh tunggu--ITU BIS NOMER SEMBILAN!”

“Hei! Ares! Jangan pergi du--TURUN BODOH!”

Willi menguap lebar lagi,matanya sibuk mengerjap.

“Loh,dimana kak Ares?”

Lios menoleh,dan langsung memberikan tatapan paling sebalnya ke Willi.

Lunariverse : Magic Pendant dan Kotak PandoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang