Bab 5. Kalah Taruhan

802 152 1
                                    

YUHU VOTE AND COMMENTNYA BIAR BISA UP TIAP HARI

Natrium celingukan mencari teman-temannya di antara kerumunan. Setelah pertandingan berakhir, Mika ke lapangan bertemu Glenor, Cesya dan Bima entah pergi ke mana, sedangkan Mayang tadi pamit pulang dahulu karena penyakit sang bunda kumat, sedangkan ia masih menelepon Hadi. Pria itu berjanji akan menjemputnya  tapi sejak tadi tidak mengangkat telepon atau membalas pesannya.

*

"Santai Khlor, jangan pasang wajah kayak tikus mati gitu dong!"

Azil tertawa remeh sambil mengejek Khlor, bersama teman-temannya yang ikut tertawa.

Khlor masih berdiri bersama anggota tim basketnya dengan wajah dingin.

"Gak usah bacot, kalian menang tadi itu karena curang!" Azka menyuarakan pendapatnya.

"Kalah ya kalah aja, kenapa harus fitnah?!" Azil memasang wajah remeh.

Azka ingin kembali bersuara tapi Khlor mengangkat tangannya terlebih dahulu untuk mengakhiri perdebatan.

"Jadi mau kamu apa?!"

Azil menyunggingkan senyum ejekan, Khlor begitu dingin dan tidak tersentuh.   Kali ini ia akan mempermalukan Khlor, bukankah Khlor adalah idola para gadis di sekolah. Bagaimana jika ia membuat Khlor dibenci karena memiliki pacar?

"Sesuai kesepakatan, cewek yang aku tunjuk dari lorong sana, kamu harus jadikan dia pacar, disaksikan oleh  banyak orang, direkam dan dikirim ke sosial media!" Lorong itu terlihat sepih karena banyak siswi yang sudah pulang. Bianca ke luar dengan senyum lebar dari kejauhan sambil melambaikan tangannya ke arah Khlor. Azka menyenggol bahu Khlor.

"Bagus deh kalau cewek itu Bianca!" Khlor masih diam saja, wajah Azil tersenyum remeh.

"Dia!"

Sebelum Bianca benar-benar ke luar dari lorong, tubuhnya hampir terhuyung ke samping karena ditabrak seseorang.

"Hadi gila ya???" Natrium berteriak kesal sambil memegang handphonen di telinganya. Kaki pendeknya berlari ke luar halaman sekolah SMA Kirana Sakti, sambil mengomeli Hadi yang akan meninggalinya jika ia terlambat dua menit di luar pagar jalan raya.

"Cewek itu adalah dia!"

Natrium bahkan tidak peduli dengan segerombol pria yang sedang menatapnya dengan beragam ekspresi. Dimata Aldito Azil, Natrium cewek norak dengan tampilan aneh itu adalah gadis yang tepat untuk mempermalukan seorang Khlor.

**
Kantin tampak begitu heboh dengan kedatangan Khlor, Azka dan Glen. Mika bahkan tersedak pop ice yang ia minum karena melihat Glen. Masih ia ingat dengan jelas Glen pergi begitu saja bersama Misya saat ia hendak memberikan sebotol air mineral.
Ketiga pria itu berdiri di depan meja mereka. Bima menyenggol bahu Cesya hingga membuat pandangan Cesya beralih. Sedangkan Mayang dan Hadi memasang wajah penuh permusuhan ke arah ketiga pria itu. Mereka punya kisah pahit masing-masing dengan osis dan para anggotanya.

"Natrium kamu mau jadi pacar saya?" Mata Natrium membelak sempurnah saat Khlor menembaknya di kantin sekolah. Ia bahkan terbatuk kuah bakso yang sangat pedas.

Khlor masih berdiri dengan gaya cool di samping meja tempat Natrium dan teman-temannya duduk.
"Saya enggak terima penolakan, sekian!" Khlor pergi begitu saja diiringi teriakan heboh seisi kantin.

Setelah Khlor dan antek-anteknya pergi,  meja tempat Natrium dan teman-temannya duduk masih hening, padahal meja diseberang dan bahkan seisi kantin sedang bisik-bisik heboh dengan pengakuan cinta Khlor yang begitu mendadak. Sedangkan Natrium masih tersedak batuknya.

NaCl(Natrium Khlorida)--END( REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang