Hai, hai.. Welcome to my story :)
Sebelum lanjut baca, ada baik nya di klik bintang nya dulu dong. Gratis kan? Hehe 😁Happy reading ❤️
______________________________________"Seperti mengenalnya tapi siapa?"
-Giovani09:30
Pagi ini Vani dan teman-teman nya berdiri dilapangan. Guna mengikuti upacara 17 Agustus.
Saat Vani sedang berjalan mentertibkan barisan, tiba-tiba ada satu siswa menarik perhatian Vani.
Lelaki pemilik tubuh jangkung itu terlihat berbeda dari teman-teman sekitarnya. Namun Vani seakan tak asing dengan wajahnya.
"Kayaknya gue kenal. Tapi siapa? Hm, mungkin anak baru." Batin Vani.
Vani kembali berbaris, berjajaran dengan teman-teman nya. Lalu..
"Van! " Panggil sahabatnya yang bernama Ina. Vani menoleh dan memasang wajah seolah berkata ada apa?
" Lo tau nggak? Sekolah kita kedatengan cogaaan!! Pemain basket, murah senyum, gayanya cool banget lagi. Hmm, pokoknya perfect deh! " Cecar Ina yang membuat Vani sedikit terkejut.
" Hmm.. Gue nggak akan nolak ni, kalo cowok kayak dia nembak gue. Beruntung banget, sumpah! " Ina berandai-andai.
" Yang mana orangnya?! " Sahut Diah yang tak kalah heboh.
" Itu-tu yang berdiri paling pojok sebelah kiri. " Ina menunjuk pria yang sedari tadi menjadi pusat perhatian Vani. Namun Vani hanya diam--tidak merespond ucapan kedua sahabat nya.
Wanita satu ini memang lebih suka diam dari pada harus meladeni satu persatu ucapan sahabatnya, yang menurutnya tidak penting.
****
Keesokan harinya.
Seperti biasa ketika jam istirahat tiba, Vani, Ina, Rahel, Diah dan Zulfa, berkumpul dikantin.
"Gimana Fa? Lo udah ngajak doi kenalan belom? " Tanya Rahel--meledek Ina.
" Eh, eh-eh. Apa? Gue nggak salah denger, kan? Lo mau kenalan ma doi? Yang lo maksud doi siapa? Dzaky?? Wah Parah ni. Dah berani nikung sahabat sendiri lo ya!! " Cerocos Ina geram.
" Yaelah. Kagak lah. Gue dah ada Farhan. Buat apa gue nikung cowok songong kayak doi lo tu. " Jawab Zulfa bersama gelak tawa dari keempat sahabat nya.
" Huftt! Dasar temen kampret lu semua! " Gerutu Ina kesal.
Mereka pun kemudian kembali memakan makanan yang telah mereka pesan, dengan mengobrol dan sesekali tertawa.
" Van! " Panggil teman sekelas Vani. Yang sontak membuat Vani dan keempat sahabat nya menoleh kearah suara.
" Tadi ketua osis nanyain lo. Katanya lo mau ngomong sesuatu. Jadi nggak?. " Lanjutnya.
Vani mengangguk. " Dimana?" Tanya Vani.
"Di koridor lantai dua. "
Vani pun segera bangkit. Lalu berjalan menaiki tangga yang terhubung ke koridor.
" Tu orang mau ngapain? " Tanya Diah heran melihat Vani yang pergi begitu saja.
Zulfa mengedikkan bahunya." Nggak tau. Kali ada urusan. Kan dia wakil kelas. "
*****
Vani berjalan menaiki tangga sambil memikirkan sosok yang tak asing lagi di fikirannya. Namun siapa? Vani masih saja terus menerka-nerka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR G
Teen FictionIni lapaknya orang yang suka nyusun puzzle. Buat yang penasaran silahkan di baca. . . . Jangan lupa votmend dan follow akun aku, oke ^^ Terimakasih ❤️❤️