DEAR G 01

74 18 15
                                    

Hai, hai.. Welcome to my story :)
Sebelum lanjut baca, ada baik nya di klik bintang nya dulu dong. Gratis kan? Hehe 😁

Happy reading ❤️
______________________________________

"Seperti mengenalnya tapi siapa?"
-Giovani


09:30

Pagi ini Vani dan teman-teman nya berdiri dilapangan. Guna mengikuti upacara 17 Agustus.

Saat Vani sedang berjalan mentertibkan barisan, tiba-tiba ada satu siswa menarik perhatian Vani.

Lelaki pemilik tubuh jangkung itu terlihat berbeda dari teman-teman sekitarnya. Namun Vani seakan tak asing dengan wajahnya.

"Kayaknya gue kenal. Tapi siapa? Hm, mungkin anak baru." Batin Vani.

Vani kembali berbaris, berjajaran dengan teman-teman nya. Lalu..

"Van! " Panggil sahabatnya yang bernama Ina. Vani menoleh dan memasang wajah seolah berkata ada apa?

" Lo tau nggak? Sekolah kita kedatengan cogaaan!! Pemain basket, murah senyum, gayanya cool banget lagi. Hmm, pokoknya perfect deh! " Cecar Ina yang membuat Vani sedikit terkejut.

" Hmm.. Gue nggak akan nolak ni, kalo cowok kayak dia nembak gue. Beruntung banget, sumpah! " Ina berandai-andai.

" Yang mana orangnya?! " Sahut Diah yang tak kalah heboh.

" Itu-tu yang berdiri paling pojok sebelah kiri. " Ina menunjuk pria yang sedari tadi menjadi pusat perhatian Vani. Namun Vani hanya diam--tidak merespond ucapan kedua sahabat nya.

Wanita satu ini memang lebih suka diam dari pada harus meladeni satu persatu ucapan sahabatnya, yang menurutnya tidak penting.

****

Keesokan harinya.

Seperti biasa ketika jam istirahat tiba, Vani, Ina, Rahel, Diah dan Zulfa, berkumpul dikantin.

"Gimana Fa? Lo udah ngajak doi kenalan belom? " Tanya Rahel--meledek Ina.

" Eh, eh-eh. Apa? Gue nggak salah denger, kan? Lo mau kenalan ma doi? Yang lo maksud doi siapa? Dzaky?? Wah Parah ni. Dah berani nikung sahabat sendiri lo ya!! " Cerocos Ina geram.

" Yaelah. Kagak lah. Gue dah ada Farhan. Buat apa gue nikung cowok songong kayak doi lo tu. " Jawab Zulfa bersama gelak tawa dari keempat sahabat nya.

" Huftt! Dasar temen kampret lu semua! " Gerutu Ina kesal.

Mereka pun kemudian kembali memakan makanan yang telah mereka pesan, dengan mengobrol dan sesekali tertawa.

" Van! " Panggil teman sekelas Vani. Yang sontak membuat Vani dan keempat sahabat nya menoleh kearah suara.

" Tadi ketua osis nanyain lo. Katanya lo mau ngomong sesuatu. Jadi nggak?. " Lanjutnya.

Vani mengangguk. " Dimana?" Tanya Vani.

"Di koridor lantai dua. "

Vani pun segera bangkit. Lalu berjalan menaiki tangga yang terhubung ke koridor.

" Tu orang mau ngapain? " Tanya Diah heran melihat Vani yang pergi begitu saja.

Zulfa mengedikkan bahunya." Nggak tau. Kali ada urusan. Kan dia wakil kelas. "

*****
Vani berjalan menaiki tangga sambil memikirkan sosok yang tak asing lagi di fikirannya. Namun siapa? Vani masih saja terus menerka-nerka.

DEAR GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang